NEGRI__.?.

2 0 0
                                    

                 _______.

                 ______.

                 _____.

                 ____.

                 ___.

"Sayang, ayo tidur~"

"Baiklah"

Bau busuk menyeruak ke dalam hidung,daging-daging di jilati belatung, pesta belum berakhir dari 3 tahun yang lalu bagi burung pemakan bangkai

Bau anyir sudah menjadi parfum setiap harinya,
erangan kesakitan dan kesengsaraan telah menjadi musik alami dari NEGRI KU

"Aku tak bisa tidur"

"Kenapa sayang? Tidurlah besok kita akan berjalan-jalan ke tempat terindah lagi"

"LAGI??"

"Sayang, cepatlah tidur~"

"Ibu, aku ingin mendengar ceritamu lagi, cerita tentang negri kita yang indah sampai sekarang"

"Negri yang indah ini?"

"Iya ibu, aku selalu bangga dan merasa senang jika ngkau menceritakan negri yang indah nan membuat rakyatnya bangga atas sang negri ^_^"

"apa kau tak bosan anakku, kau selalu mendengar cerita negri yang subur ini??"

"Tidak ibu, ku mohon berceritalah~"

"Baiklah, tapi kau harus tidur dengan diiringi mimpi yang indah"

Negri ini... sangat indah
Negri bisu,
Yang selalu menerima suara rakyat,
Indah,sangat indah anakku,
Negri yang tak memiliki penguasa,
Namun di peluk oleh pemimpin

Negri yang penuh warna hijau
Penuh dengan lebah yang sibuk akan kerjaanya,membuat madu
Negri yang tenang tanpa ada suara menggelegar dari benda panjang yang di lekati pelatuk dan peluru,

Negri yang tak mengenal rasa sakit,
negri yang tak memelihara tikus berdasi
Negri dengan pemimpin yang selalu berpuasa dari uang rakyatnya

Anakku~~ negri ini sangat ku cintai....


Sang ibu berhenti bercerita dengan suara yang parau, yang tercekat karna menahan tangis,matanya basah,air mata terus bercucuran tanpa jeda sedikitpun

Bahunya mengguncang, napasnya terengah-engah
giginya bergemelutuk, graham atas dan bawah beradu

"Ibu~ andaikan aku bisa melihat negriku saat ini, maka aku,ayah dan ibu akan berlari mengejar kupu-kupu ^_^"

Sang ibu hanya membalasnya dengan senyuman di susul dengan ciuman lembut di kening sang anak yang tengah berbaring bersamanya

"Ibu, kaki ku mati rasa, perutku perih, daging ku serasa di cabik-cabik"

Sang anak mengerang kesakitan

"Sayang~ ayo tidur, kau sudah janji barusan.."

"Baik ibu"

Sang anak yang buta akhirnya tertidur pulas dengan setengah badan yang buntung, perutnya di gerogoti burung bangkai, belatung mulai bermunculan dari tali pusarnya.

Ia tertidur dengan memeluk tangan sang ayah, tangan kekar yang tak memiliki sambungan, BUNTUNG.

Sesekali ia meringis karna burung pemakan bangkai mencabut usus halusnya

"Ibu~ apa aku akan bermimpi indah bersama negri yang indah ini??"

Tak ada respon dari sang ibu*


"Ibu, apa kau sudah tidur??"

Tak ada respon*

Ia tak tahu, jikia sang ibu sedang tertidur pulas dengan kepala yang terus di cabik oleh burung bangkai, matanya tak lagi terbuka, tak lagi tertutup, dia tak memiliki mata

Dari beribu ribu burung pemakan bangkai,Salah satunya berhasil merebut mata dari saudaranya lalu memakan benda bulat yang renyah itu dengan sekali katupan paruh

Sang ibu tertidur pulas dan mungkin TAK akan kembali membuka mata, bahkan dia tak punya mata.

Sang anak tiba-tiba menggeliat, meringis, mengerang, menggeliat dan akhirnya tubuhnya kejang-kejang ringan

"Hhkkk---  kahh- s-sakitt mmphh i-ibu ada apa dengankuh??  Kyaaaaa!!!!"

Sang anak berteriak, dengan  tubuh yang perlahan mengejang semakin keras, semakin brutal dan mulut yang mengeluarkan busa, air matanya bercucuran, matanya melotot

                   TEP

Tubuhnya terkulai tak berdaya

Dengan jantung yang terjatuh dari tempatnya...

Huuuffttt negri yang indah~

                    .-----------.

Lufana_Manola__.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TANDATANYA____.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang