Sumpah Dokter

4.9K 186 0
                                    

Tak terasa besok adalah akhir perjuanganku mendapatkan gelar dokter. Akhirnya impianku tercapai juga semua perjuanganku selama ini tidak sia sia. Dari kecil aku selalu ingin buat ayah bunda tersenyum bangga mulai dari nilai Ujian nasional SD Sampai SMA ku selalu peringkat pertama tingkat kota, menjadi paskibraka nasional, mendapat beasiswa jalur undangan fakultas kedokteran, mendapat predikat cumlaude, dan sekarang menjadi lulusan dokter terbaik. Semua ini untuk membuat ayah dan bunda bangga.

Kamar koas ku hari ini sudah dipenuhi oleh buket bunga dan boneka wisuda dari beberapa teman koasku. Tapi ada satu buket yang paling menarik perhatianku sebuah buket coklat yang berjejer rapi dan diatasnya ada sticky notes bertuliskan

Congrats Alina! Sukses selalu
Jangan lupakan aku
Aku selalu mencintaimu                              
                           Mr.D ❤

What ! Siapa Mr.d ? perasaan aku nggak pernah kenal dengan yang berinisial D. Ahh bodo amat palingan juga fans 😎

Terlihat Stella, stevi, Adel dan rasyid berlari menghampiriku

"Congrats alina gue bangga sama lo tetep jadi partner sejati gue ya ahhh gue bakalan kangen lo nih" rengek adel sambil memeluk leherku erat

"Uhhh selamat bentar lagi sumpah dokter, doaiin juga biar cepet kaya lu" ujar stella dengan menyerahkan buket bunga

"Ah lo sih nggak mau jadi parner gua, jadu gini kan lo duluan yang lulus" cibir rasyid dengan mengerucutkan bibirnya

"Hello masa iya di tahap akhir kek gini gua harus juga jadi partner lo" olokku balik

"Ah lu mah bukan soib gua"

"Udah deh kalian tu setiap ketemu mesti perang capek gue liatnya, yang penting kita semua mau ngucapin Congratulation alina! " ucap mereka serempak dan langsung menyerudukku memeluk erat leherku

"Iya iya Makasih tapi nggak gini juga kali leherku bisa putus nih"

"Kamu ih gitu jago banget ngerusak suasana"

"Iya iya udah ah nggak usah mellow gini, mending kita siap siap ini malam terakhir kita tidur di asrama"

Aku memasukkan semua barang barangku hanya tersisa peralatan mandi. Ah pasti aku kangen banget dengan suasana asrama bak kandang macan ini. Kangen liat anak anak koas dihukum karna telat, liat anak koas dihukum buat korve.

--------------------
SAYA BERSUMPAH BAHWA :

Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan peri kemanusiaan.

Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat dan bersusila, sesuai dengan martabat pekerjaan saya.

Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran.

Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan dan keilmuan saya sebagai dokter.

Saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan pasien.

Saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan Keagamaan, Kebangsaan, Kesukuan, Politik Kepartaian, atau Kedudukan Sosial, dalam menunaikan kewajiban saya terhadap penderita.

Saya akan memberikan kepada Guru-Guru saya, Penghormatan dan Pernyataan Terima Kasih yang selayaknya.

Saya akan memperlakukan Teman Sejawat saya sebagai saudara kandung.

Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan.

Saya tidak akan mempergunakan pengetahuan Kedokteran saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan Hukum Perikemanusiaan, sekalipun saya diancam.

Saya ikrarkan Sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya.

"Dr. Alina oktavia achmirbeycha lulus cumlaude dimohon maju ke podium"

"Bismillah ya allah" batinku berharap

"Assalamualaikum warah matuallahi wabarakatuh
Salam sejahtera bagi kita semua, Om swastiastu namobudayo salam kebajikan. Yang kami hormati bapak direktur Rumah sakit Dr. Soedjono, yang kami hormati Bapak ibu karyawan staf dan seluruh jajaran rumah sakit, Yang kami hormati para orang tua wali, dan tak lupa rekan rekan yang saya sayangi dan saya banggakan. Puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat hingga kita dapat berkumpul dalam acara Sumpah Kedokteran Rs. Dr soedjono.

Pertama saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Para dokter yang telah memberikan banyak ilmu dan membimbing kami hingga sekarang kami akan menyandang gelar dokter. Terima kasih kepada orang tua kamit idak ada sesuatu yang berharga di dunia ini menggantikan jasa dan pengorbanan orang tua kami.

Terima kasih pa, Terima kasih ma.

Rekan-rekan sejawat yang saya banggakan,
Hadirin yang saya hormati.
Mengenang hari ini, mengingatkan kita kembali suka dan duka kenangan dimana pertama kali kita memasuki kampus ini sebagau anak yang baru lulus SMA yang memiliki cita –cita menjadi dokter. Semasa menjadi mahasiswa, kita terjaga hingga larut malam bahkan tidak tidur untuk mengerjakan serangkaian tugas tutorial, laboratorium, presentasi pleno, dan sebagainya. Tidak berhenti disitu, ada ujian laboratorium, ujian blok, ujian OSCE dan berbagai jenis ujian lainnya senantiasa mewarnai kehidupan di kampus ini. Di akhir pendidikan tahap ini, penulisan skripsi menjadi penutup pendidikan sarjana kedokteran.
Memasuki program pendidikan profesi dokter atau biasa disebut coassitent, perjuangan tidak terhenti, sering kita tetap harus terjaga sepanjang malam untuk berjaga di IGD ataupun bangsal, sembari mengerjakan presentasi kasus, observasi pasien, follow up pasien,dan berbagai aktivitas lainnya yang saat itu terasa tidak akan mampun dilalui dengan mudah. Tidak jarang kita harus tetap bertahan pada kondisi berhari – hari tidak mendapatkan istirahat yang cukup, bahkan harus bersabar dan dirundung sedih apalagi ketika kita tidak bisa berkumpul dengan keluarga dim omen hari raya. Hingga akhirnya Ujian Kompentensi Dokter menjadi penutup seluruh rangkaian pendidikan profesi dokter.

Setelah acara pidato tadi terlihat ayah dan bunda tersenyum bangga hingga satu tetes air mata mengalir di pipi mulus bunda. Aku menuruni panggung dan langsung menghampiri orang tuaku, dengan penuh suka cita kebahagiaan hari ini terlukis oleh hangatnya pelukan dan air mata kebahagiaan. Mereka menangis bukan karna kesedihan melainkan kebahagiaan melihat putri semata wayang mereka lulus menjadi dokter muda yang sebentar lagi akan mengabdikan diri sebagai tenaga medis yang membantu sesama manusia.

"Ayah bangga punya anak sepertimu, Congratulation my little princess jadilah dokter yang bermanfaat bagi orang lain" ujar ayah sambil memberiku sebuket bunga mawar putih

"Bunda juga bangga sayang sama kamu, semoga ilmu kamu bermanfaat bagi semua orang ya" bunda melepas pelukanku dan mengecup pipi penuh sayang dan memberiku sebuket bunga yang dihiasi beberapa lembar uang seratus ribuan dan sebuah boneka wisuda jumbo berbentuk beruang dilengkapi dengan seragam jas dokter

"Makasih ayah makasih bunda. Maaf hanya ini yang bisa alina lakuin untuk kalian bangga, oh ya ayah nggak ada hadiah kejutan gitu?" Tanyaku sambil tersenyum tanpa dosa

"Pasti ada dong! Tapi bukan sekaang tapi pas kamu ulang tahun, jadi tunggu aja ya" ujar ayah merangkulku

Hadiahnya apa ya? Mobil baru ? Tas atau jet pribadi?  Penasaran sumpah masih 3 hari lagi untuk bisa tau apa hadiah kejutan ala ayah.

INDESCRIBABLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang