Dear 18

4 0 0
                                    

Teruntuk aku diusia 18, maaf belum bisa sepenuhnya bekerja sama. Aku terlalu naif akan diri sendiri.  Terlalu lemah tuk dibuly. Terlalu sadar tuk pergi.  Namun ku pura-pura tuk bersembunyi.  Dalam terangnya matahari berganti gelapnya sang malam nanti.  Yang dijalani hanya sedih dan menggurung diri.  Mencoba hal baru hanya sekilas keingin hati.
Aku ingin istirahat dari keterpurukan yang tak ada apanya dengan yang lain.  Ini,  hanya secuil kesalahpahaman antara hati fikiran dan impian. 
Wahai khayalan. Sudahilah berfikir keras tuk terus bermimpi.  Bangkit dan bangunlah mimpi yang kau anggap baik selama ini. 

Semua berawal disini.


********************************

Ketika itu.
                    ----------
aku belum bisa menemukan jati diri ku dalam setiap langkahku.
aku memang kurang bersyukur.
ampunilah dosaku ya rabb.  maafkan aku yang lupa tuk bersyukur.  hari-hariku hampa.  sangat hampa.  ingin ku mencari pelampiasan dengan hal tak semestinya.  aku tak bisa mengikuti alur mereka.  perlahan aku mulai tersudutkan oleh keraguan yang menjatuhkan ku lebih dalam.  aku terus melangkah memang.  namun lagi dan lagi.  mungkin itu hanya membuatku terus memasuki keletihan yang tak berakhiran.  hanya membanggakan hari ini yang sedikit malah bukan apa-apa.  aku hanya memikirkan diri sendiri baiknya seperti apa.  sehingga lupa akan diri orang lain yang baiknya seperti apa ketika bersamaku.  aku terlalu memikirkan bagaimana caranya agar mereka menerimaku.  sehingga lupa bahwa banyak yang dengan tulus menerimaku.  aku sadar,  aku tau.  namun belum siap melakukan.  ya,  perubahan dalam diriku.  aku tak yakin akan kemampuanku,  aku kurang beradaptasi,  aku . ya,  terlalu banyak yang ku khawatirkan.  terlalu banyak hal yang ku pusingkan.  padahal semua itu tak perlu.  terus melangkah sembari mencari tau apa tujuannya ku terus melangkah.  bukanterus melangkah tanpa kepastian untuk apa.  yang hanya membuatku terus di kejar kekhawatiran tentang diriku terhadap pandangan orang lain.  ya,  memang mereka tak tau bagaimana aku berproses disini.  yang mereka lihat hanyalah luarku yang tampak tersenyum dalam diam yang membisu.  tak punya nyali untuk bergerak.  tak punya pendapat tuk disuarakan.  tak punya muka tuk ditampakkan.  aku hanya orang hilang yang terus melangkah tanpa arah.  semua ku salahkan karna tak mengerti apa yang kulakukan.  ya,  betapa egoisnya aku menganggap semua peduli terhadapku.  betapa egoisnya aku menganggap semua tak perhatian padaku.  betapa egoisnya aku menganggap semua kan mengerti bagaimana hati, fikiran dan langkah ku akan tertuju kemana.  ya,  aku sangat egois.  padahal disekitarku banyak yang masih ada untukku.  masih ada yang setia mendengar ceritaku.  masih ada yang mau mengenalku.  dan masih ada yang menutupi aibku.  aku hanya aku.  si egois yang tak tahu malu.  si egois yang bodoh.  si egois yang dulu berubah setelah cercaan menimpa dan tak ingin terjadi lagi dan lagi kecewa. hmm..  kecewa dan luka tak akan pernah hilang dimuka bumi ini.  karna selalu bersama senyum dan bahagia.  aku saja yang moody terhadap sesuatu.  yang kini ku ketahui dan kusadari tak bisa merubahnya.  hanya saja aku harus mengendalikannya.  ya,  mengendalikan emosi,  fikiran dan hati.  terimakasih sudah ada untukku.  terimakasih masih setia berjalan beriringan denganku.  terimakasih sudah mau mendengar keluh kesahku.  terimakasih untuk semua nasehat yang selalu mengunggah ku tuk terus bangkit.  aku kuat,  aku hebat, harus semangat.  terimakasih.  aku mau mencoba tuk mengendalikan diri,  tanpa kamu.  ya,  kamu.  aku tak tahu bagaimana caraku melangkah dengan rasa kecewa,  luka dan hampa.

#Berdamailah dengan waktu,  keadaan dan hati. Salam dariku dimasa depan nanti.





Dari sisi yang kusayangi.
(sedih tak selamanya,  bahagiapun tak selamanya. Sebab semua itu dariNya dan kan kembali padaNya)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

setahun tanpa syukurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang