~Stasiun Jati Negara~
"Pengumuman...kereta dari Jogyakarta akan segera tiba di mohon untuk para calon penumpang untuk menjauhi rel Kereta api"
----
Semilir angin berhembus perlahan..
Menerbangkan surai hitam seorang gadis..
"Hallo Bun..Rui udah sampai stasiun.."
"Bunda udah turun belum?"
"...."
"Oh okey Rui kesana"
Dia Rui Gabriella..gadis cantik asal Jogjakarta tapi besar di Jakarta..wajah nya yang cantik dan punya mata berwarna coklat cerah membuat nya terlihat sempurna..tapi jangan tanya sifatnya..dia gadis Dingin dan cuek..dan seenak jidat nya sendiri..
Rui berlari menyusuri stasiun..
Mencari sosok Bunda yang ia tunggu...
Dengan penumpang yang berjumlah ratusan itu menjadikan nya kesulitan menemukan sang Bunda..
"Ya ampun rame banget sih...pusing gue"gerutunya..
Rui celingak-celinguk sambil berjalan sampai tak menyadari dia menjatuhkan dompetnya..
"Ya Ampun..mana Bunda gak bilang pake baju apa...gue kan bingung mau nyari nya..ck..apa gue teriak aja ya"ucap nya sambil berpikir..
"Ya udah lah teriak aja..dari pada sampe maghrib gue nyari nya"
"BUNDA!..BUNDA RUI DI SINI..BUNDA!"
Teriaknya sambil mengangkat tangan nya..Tatapan orang-orang tertuju pada nya..
Rui hanya melirik sekilas dan tidak peduli..
"BUNDA..BUNDA RUI DISINI"
Ditengah aksi Teriaknya ada tangan yang menepuk bahu nya..
"Maaf mba..ini dompet nya jatuh" suara baritton terdengar di telinga Rui..
Rui menoleh...
Wajah tampan langsung terpampang di hadapan nya..
Mata elang , alis tebal dan rahang yang tegas membuat nya terlihat macho..
Dengan jaket baseball berwarna biru dongker dan topi putih yang membuat siapa saja akan terpesona..
Tapi tidak untuk Rui..
"oh iya makasih"hanya itu yang ia katakan setelah mengambil dompet milik nya..
Lalu melanjutkan pencarian sang bunda..
"BUNDA..BUNDA RUI DISINI"
Lalu tak lama kemudian ada teriakan lain..
"RUI...NAK"siluet seseorang terlihat..
"Bunda.."rui berlari menyongsong sang bunda..
Memeluknya erat..
"Bunda kenapa lama banget di Jogja nya kan aku kangen"rengek Rui..
Rui yang ini beda jika dengan keluarga nya dia akan bersikap manja dan sangat2 bebeda dengan Rui dengan orang lain..
"Maaf ya...bunda banyak meeting disana..lagian Papa kamu kan juga baru buka cabang perusahaan disana.."
"Loh berarti papa gak ikutan pulang?"
Sang bunda menggeleng..
"Hmm..ya udah deh gak papa yang penting bunda udah pulang"
"Iya iya sayang...ya udah ayo pulang"
Sedang di sisi lain..
Cowo yang tadi menemukan dompet Rui masih berdiri di tempat nya..
"Rui?"
Seulas senyum terlukis di wajah tampannya itu..
"Cantik"ucapnya pelan..
Lalu kaki panjang nya melangkah menuju pintu keluar..
----
Ekhem..
Untuk chapter ini saya sengaja bikin pendek...
Karna jujur saya udah ngantuk dan cape hahaha..
Okey..
Cerita ini terinspirasi dari kisah teman saya..
Yah..tapi mungkin bakal sedikit bebeda..
Saya menulis cerita ini juga karna permintaan dan Dare dari teman saya..
Untuk para pembaca saya..
Yang suka boleh vote..
Yang gak suka gpp..
Hehe..
Makasih dari saya..
Klo bagus jangan lupa Vote and komen ya...😊😊
Nanti klo banyak yg baca bakal saya lanjut..
Oke
Salam Author❤❤❤❤