dahsyat tuhan
sekian air mata turuh kepelipis ini
baru kali ini hatiku tersentak
bukan meratapi pujaan hati atau saudaraku
namun mawar batin ku
kelopaknya tempat tujuanku hidup
kecupan duri dibatangnya hangat
tapi dilumuri darah. aku berdosa padanya
aku bersalah padanya
tuhannn....
bangkitkan merona itu
karena aku hidup dari merona itu
permadani lembut didaunnya
selalu menyelamatkan nyawaku
kokoh namun rapuh itulah dia
ketika terlelap detik. menit.. jam
ternyata air itu jatuh kembali
tak sanggup ku elapi dan tatap mawar itu
basah dgn air yg selalu mewarnai kehidupan ku
tuhann... ku ingin merona itu
ku ingin mawar ku
apa ini karena bangkai berjalan itu
bangkai yg ingin ku ludahi ku tampari dan kucaci
namun ku tetap tak sanggup
ternyata bangka itu cinta pada ku
sama seperti merona yg kucintai