Aku Melihat Mu! Siapa Kamu?

4 1 0
                                    


"Kamu cantik" ujarnya tiba-tiba
Aku menoleh dan mendapati nya tersenyum manis padaku.

"Ya ?" Ntah kenapa hanya kata itu yang terucap dari mulut ku.

"Oh, aku harus naik bus dari sini, Sampai jumpa Minggu depan Ahn Na, semangat berlatih" ucapnya sembari melambaikan tangan dan berlalu bersama bus yang dinaikinya.

Hati ku berdebar, tunggu kenapa aku ini? Sesalku dalam hati.

3 Minggu telah berlalu aku menjalani kehidupan sebagai trainee, dan yang mengejutkan aku dan Yoo Bin semakin dekat sejak hari pertama kami bertemu, saling memberi semangat dan terkadang sesekali memberikan perhatian yang lebih dari sekedar perhatian oleh seorang sahabat.

Dan tibalah hari ini Pekan Evaluasi bulan ini. Tentu ini adalah Pekan Evaluasi pertama ku, dan mungkin akan menentukan posisi yang akan diberikan untuk ku jika debut nanti. Apakah Vocal, Rapper, Dancer, atau mungkin Visual? Ntahlah, bahkan sampai 1 jam menuju Evaluasi aku masih ragu.

Kini aku tengah duduk menunggu giliran. Semua Trainee pria dan wanita berkumpul. Satu persatu dari kami diberi kesempatan untuk menampilkan penampilan yang sudah kami persiapkan yang menunjukan perkembangan kami selama mengikuti pelatihan.

Ada yang menari, menyanyikan lagu balada, dan Yoo Bin, dia merupakan seorang Trainee Rapper penampilan nya sudah tidak diragukan lagi hasil pelatihan 3 tahun sukses membuat nya mendapatkan tepuk tangan dari Trainee lainnya. Namun, sekali lagi itu bukan menjadi jaminan kamu akan debut. Perjalanan sebagai trainee ibarat menyusuri terowongan gelap, terus berjalan tanpa tau ujung terowongan itu. Jika kamu beruntung terowongan yang kamu lalui bisa saja pendek.

Kini giliran ku tampil. Ku tarik nafas dalam, mengepalkan tangan ku dan menghembuskan kembali nafasku. 2 Minggu yang lalu ku putuskan untuk berlatih dan menampilkan Cover song dan Dance dari girl group Momoland yang berjudul Bboom Bboom. Kenapa? Karena aku pikir dengan menampilkan dance, menyanyi, dan Rapp dalam 1 kali penampilan dapat membuat perbandingan dan Agensi dapat lebih cepat menentukan posisi ku.

Musik mulai mengalun. Dan aku mulai menarikan intro dilanjutkan dengan menyanyi semuanya berjalan cukup baik sampai pada bagian intro tengah lagu fokusku teralihkan pada barisan penonton. Terlihat seorang wanita yang tengah berdiri seakan ingin keluar dari barisan namun tunggu dia melewati barisan yang terisi penuh trainee dengan sangat cepat.

Siapa dia? Trainee wanita? Tapi aku tak pernah Melihatnya. Tak sempat berpikir lagi aku tersadar bahwa intro sudah selesai dan seharusnya aku menyanyi aku panik tanpa sadar justru aku tersandung kaki ku sendiri dan terjatuh, semuanya berantakan.

Aku marah pada diriku sendiri dan menyalahkan Trainee wanita tadi. Bukankah seharusnya dia tetap duduk agar tidak mengalihkan perhatian? Bukan perhatian ku saja yang teralihkan mungkin jika Trainee lain ada di posisi ku pasti hal yang sama akan terjadi.

Aku tak sanggup menahan air mata. Merasa usahaku selama 4 Minggu ini sia-sia aku berlari sepanjang lorong kantor Agensi.

Aku menuju ruang latihan namun sial pintunya terkunci. Ku mencoba membuka semua pintu Training Room mulai dari Training Room no 10, 12, dan yang terakhir 13, ajaib pintunya terbuka.

Padahal selama ini sepengetahuan ku Ruangan ini tidak pernah digunakan atau memang aku saja yg tidak tahu? Ntahlah pikiran ku kalut aku hanya memerlukan tempat untuk meluapkan penyesalan ku. Aku masuk, mencari saklar lampu dan menyalakan nya, nyaliku sedikit ciut ketika mengetahui ruangan ini berdebu.

BRAAAAKKK!!!!

Tiba-tiba pintu tertutup aku kaget. Namun ku hiraukan. Pandangan ku menyusuri seluruh sudut ruangan. Terdapat loker di ujung ruangan. Muncul pikiran nakal ku.

Aku mencoba membuka satu persatu loker. Tapi, nihil semuanya terkunci. Aku beranjak dari posisi ku. Aku berdiri dan memutuskan untuk berlatih sendiri di ruangan ini. Namun perasaan ku yang sedang tidak stabil membuat semua latihan ku sia-sia.

CKLEEEEK...

Pintu terbuka terlihat Yoo Bin disana dia tampak terkejut melihatku yang sudah terduduk sembari menangis. Dia menghampiri ku.
"Sedang apa kau disini?" Tanya nya

"A...aku.. aku ingin berlatih aku ingin menampilkan yang terbaik, tapi kenapa aku tidak bisa ?? Semuanya selalu berjalan tidak sesuai keinginan ku? Aku tidak pantas ada disini" ucapku mengungkapkan seluruh kekesalan ku dengan air mata yang terus mengalir.

Yoo Bin hanya terdiam sekilas aku memandang nya. Wajahnya seperti berpikir keras.

"Mau aku bantu berlatih ?" Tanya nya tiba-tiba

"Hmmm" aku hanya mengangguk.

Dia mulai mengajari ku berlatih menyeimbangkan badan saat menari, power yang harus dikeluarkan saat menari, dan dasar-dasar lainnya. Tiba-tiba aku terpeleset dan ...

BRUUUUK...

Aku terjatuh dan menimpa tubuh Yoo Bin. Dia tampak kaget dan kami saling berpandangan. Tiba-tiba suaranya memecah keheningan.

"Ahn Na, aku... Boleh mencium mu?" Tanya nya.

Aku kaget "hmm ?, Tapi..." Belum sempat melanjutkan kata-kata.

Aku berpikir sejenak. 'Hanya sekali ini saja tidak apa-apa bukan? , Jika aku debut nanti bukankah aku harus menjaga jarak dengan pria?'

Tanpa melanjutkan perkataan ku aku hanya mengangguk. Masih diposisi yang tidak berubah dia tersenyum dan mendorong ku hingga posisi kami berbalik.

Tunggu... seperti Ada seseorang selain kami, aku melihat nya dari pantulan cermin. Wanita itu? Kukedipkan mata ku. Aneh sosoknya menghilang begitu saja.

Lebih dari sekedar ciuman malam itu mungkin jadi malam yang panjang bagi kami.
.
.
(Bersambung)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Training Room No 13Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang