IA 2

2 0 0
                                    

"Gue gk tau dek siapa yang harus gue pilih. Disatu sisi lu butuh gue tapi disisi lain keluarga kita membuat gue berfikir bahwa gue juga harus membenci lu agar lu terbebas dari semua ini. Maaf dek" Batin Dito.

Author pov

"Bang anterin gue beli buku ya?" Ajak Achel kepada Dito

"Mau pergi jam berapa? Nanti gue anterin bel..." Ucapan Dito terpotong oleh teriakan Echil

"Bang anterin Echil belanja ya?" Ucap Echil manja kepada Dito

"Tapi Chil Abang mau anterin Achel beli buku"
Ucap Dito seraya menatap Achel

"Oh Abang pilih dia daripada Echi!" Kata Echil

"Bukannya Abang milih dia Chil, tapi kan Achel duluan yang minta anterin" Ucap Dito

"Gak papa Bang, Abang anterin Echil aja. Biar Achel pergi sendiri" Ucap Achel seraya tersenyum meyakinkan Abangnya bahwa dia bisa pergi sendiri.

"Beneran Chel gak papa pergi sendiri?" Ucap Dito

"Gak papa Bang" Ucap Achel

"Oke. Hati-hati ya Chel"

Ucap Dito seraya mencium kening Achel

Achel pov

Gue udah biasa untuk mengalah karena nyatanya memang dia lah yang akan disayang oleh keluarga gue. Rumah adalah tempat kita untuk pulang bukan? Tapi enggak bagi gue karena dengan gue ada di rumah membuat hati gue sakit. Sejak kejadian itu membuat gue merasa asing di rumah gue sendiri.

Flashback on

"Kak Achel mau es krim itu" Achel bocah kecil yang sedang berada di taman bersama kedua saudaranya

"Bentar ya kakak beli dulu ke sana, Achel jangan kemana-mana ya di sini aja sma Echil" ucap sang kaka yang bernama Risya Alysha

"Jangan lama-lama ya kak" ucap Echil seraya pergi bermain bersama teman-temannya yang lain

"Iya kakak gak akan lama kok, Echil mainnya jangan jauh-jauh ya Chil" ucap Risya

"Iya kakak" teriak Echil

"Chel kakak beli es krim dulu ya, kamu kalau mau main jangan jauh-jauh" ucap Risya seraya beranjak dari sana

Rachel kecil yang melihat kucing ada di tengah jalan raya, langsung berlari untuk menyelamatkan kucing itu tanpa melihat kanan kiri sampai tiba-tiba ada sebuah truk yang melintas dengan kencang

"Achel awas ada truk!!" Teriak Risya dari kejauhan
Rachel yang mendengar teriakan kakaknya langsung berhenti berlarin dan melihat ke arah truk datang

"AAAAAAAAAA......" Teriak Rachel

"Dek awas!!" Risya teriak seraya berlari menyelamatkan Rachel

"Kak Risya awas ada truk!" Teriak Rechil dari kejauhan
Seketika semua menjadi gelap dan Risya berhasil menyelamatkan Rachel

"Kak bangun hiks jangan tinggalin Rachel" tangis Rachel

"Ini semua gara-gara Achel, seharusnya Achel taid tidak usah ke jalan raya hiks" ucap Rechil

"Tolong selamatkan kakak Achel hiks hiks!" Teriak Rachel kepada warga yang ada di sekitar

"Kakak jangan tinggalin kita hiks" Ucap Rechil

Skip rumah sakit

"Bagaimana keadaan anak saya dok?" Tanya mama Risya

"Iya dok bagaiman keadaan anak kami?" Sahut papa Risya

"Mohon maaf nyawa anak bapak tidak terselamatkan" ucap dokter

"TIDAK INI TIDAK MUNGKIN HIKS DOKTER PASTI BERBOHONG ANAK SAYA MASIH HIDUP KAN DOK HIKS!" Teriak mama Risya

"Benar bu anak ibu tidak dapat kami selamatkan" ucap dokter

"Tidak hiks ini tidak mungkin hiks anak kita pasti masih hidup kan Pa" ucap mama Risya dengan lirih dan kakinya tidak kuat menahan beban badannya sehingga dia jatuh kelantai

"Ikhlas kan Ma" ucap papa Risya

"Tidak pa.... INI SEMUA GARA-GARA KAMU!" Ucap mama Risya seraya menunjuk Rachel

"Iya ini semua gara-gara kamu seandainya kamu tidak ceroboh maka kakak kamu pasti masih hidup!" Bentak papa Risya

"Kamu memang pembawa sial!" Teriak sang mama

Sementara dilain tempat Dito sedang panik mendengar kabar kakak nya kecelakaan pun langsung pergi ke rumah sakit dan ketika tiba di rumah sakit yang dia dapatkan adalah kabar buruk
"Apa benar ma pa kakak sudah tidak ada? Ini bohong kan ma pa hiks?" Tanya Dito lirih

"Ini benar Dit hiks dan ini semua karena anak pembawa sial itu!" Ucap sang mama

"Aku bukan pembawa sial ma hiks" ucap Rachel

Dari situlah kehidupan nya berubah

Flashback off

"Rachel kangen kak sama kakak hiks, semua telah berubah semenjak kakak pergi hiks" lirih Rachel ditengah kesunyian malam.

Menangis? Ya hanya itu yang dapat Rachel lakukan setiap malam ketika kenangan masa lalu datang menghampiri tidurnya. Tidak ada yang tahu apa yang dia rasakan setiap malam di dalam kamarnya ini. Bagaimana mereka tahu jika saja mereka tidak ada yang peduli dengannya.

Seseorang yang dia harapkan ada disisinya pun tidak akan pernah mau menemani disisinya. Orang itu adalah sang Abang yang sangat ia sayangi.
.
.
.

Hai Wellcome to my word
Maaf ya masih acak²an kata²nya hehehe

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang