A

486 43 5
                                    

Chapter one

Kamar ini dingin, namun beberapa menit yang lalu semua barang yang kiranya membeku perlahan telah menghangat bahkan meninggalkan titik embun diatasnya.

Masih nyaman berbaring diatas kasur, Gadis menggeliat berusaha melepaskan lilitan selimut dari kakinya.

AC telah dimatikan beberapa saat yang lalu sambil Gadis bergumam 'enyah kau selimut sialan, Aku enggak mau diangetin kamu!'

"Hmmphh.." dengan mata terpejam decakan kesal keluar dari bibirnya, berusaha menghentakkan kaki.

"Ehmm, kamu kena-pah?" suara terbata disebelahnya, masih memejamkan mata pula seorang bergumam suaranya tertahan tak jelas.

Gadis diam, setelah berusaha akhirnya selimut -sialan- itu lepas dari kakinya dan jatuh teronggok tak berdaya diatas ubin yang dingin.

"Putri, dingiiiinn.." rengek Gadis manja, padahal jelas-jelas ia baru saja membuang selimut yang fungsinya menghatkan tubuh tersebut.

Sedikit modus, Gadis mendekat pada seseorang yang sedang meringkuk memunggunginya.

Tidak ada jawaban, hanya dengkuran halus yang keluar.

Sekali lagi,
"Put, dingiiin.."

"Hmm" tetap saja, kode yang Gadis berikan tidak sampai.

Gadis mulai membuka matanya, menarik-narik kecil ujung kaos kuning bergambar pisang yang Putri kenakan.

"Iyaa, kenap-ah?" setengah sadar Putri menjawab.

"Dinginn.."

"Kan AC-nya udah dimatiin" seraya berbalik menghadap ke arahnya, Gadis mengangguk.

"Terus selimutnya mana?" tanya Putri lagi, yang kini dijawab gelengan cepat.

"Enggak tau. Jatuh kali."

"Hm?"

Perlahan Putri mendekat kearah Gadis, mereka saling berhadapan. Tangan Gadis yang menjuntai diatas kasur langsung digenggam olehnya.

"Sini," bukannya mendekat justru Gadis memutar badannya membelakangi, membuat genggaman mereka terlepas. Wajahnya menghangat, serupa tomat dengan mata dipejamkan serapat-rapatnya.

Putri tahu apa yang harus ia perbuat, baru beberapa detik kedua tangan Putri telah melingkar di sekitar perut Gadis yang walaupun masih pagi namun telah kenyang oleh seribu kupu-kupu,

Putri mendekatkan wajahnya ke ceruk leher belakang Gadis dan membisikan sesuatu,

"Tidur lagi aja, masih jam 8 ini."


WOII!!
Udah kesiangan itu -___-

Welcome back,
udah tahu ini ceritanya siapa kan? Sepasang tokoh dari cerita Klise.

Belum baca ceritanya? makanya baca dong, komen vote dan follow jangan lupa hihi

See you next part~

Youth.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang