Namaku Etsuko, Akinari Etsuko.
Aku tinggal di Hiroshima, Jepang. Sekarang tahun ke-3 ku di SMA lokal.
Ini tentang ceritaku, cerita setahun yg lalu. Cerita yg masih terngiang-ngiang di memory-ku sampai sekarang.
Hari itu hujan turun rintik-rintik. Aku sudah di sekolah karena kegiatan klub-ku. Klub Fotografi.
Ku lihat keluar jendela dari ruang klub-ku. Aku merasa ada yang aneh dengan hujan ini. Langit seperti menangis. Kehilangan hangat Matahari di musim panas ini.
*ding-dong-ding-dong*
Bunyi bel tanda masuk kelas pun membangunkanku dari khayalanku. Tak ingin terlambat ke kelas. Aku bergegas mengambil tasku dan kameraku. Tak lupa aku sempatkan mencuri satu gambar tentang hujan hari itu. Kelihatan bagus. Meski agak gelap.
Aku setengah berlari menuju kelasku. Kelas 2-C.
Sesampainya di kelas, aku langsung duduk di mejaku, di pojok kiri kelas, di samping jendela. Ku lihat ke meja sebelahku, ternyata masih kosong.
(Apa dia telat?)pikirku.
Tak beberapa kemudian, Jo Sensei pun memasuki kelas. Dia adalah Wali kelas sekaligus pengurus klub Fotografi.
Tak seperti biasanya, beliau hari ini tampak suram. Aku tak bisa melihat ekspresi mukanya karena kelas sedikit gelap akibat hujan.
Setelah diam beberapa saat. Beliau menghela nafas panjang.
"Haaaaaah"
(Ada apa ini? Biasanya Jo Sensei orangnya ceria.) Pikirku.
Aku lihat ke sebelahku, meja itu masih kosong. (Apa Chika-chan tidak masuk hari ini ya?)
Chika Yamawaki, adalah teman masa kecilku sekaligus cinta pertamaku.
Dia tipe orang yg ceroboh. Jadi aku suka khawatir dengan dia.
"Anak-anak..." Suara Jo Sensei menyadarkanku dari lamunanku.
Semua anak di kelas memberi perhatian penuh ke depan kelas. Kecuali aku, aku lebih memilih melihat hujan di luar, aku mengkhawatirkan Chika-chan.
"Ada yg perlu saya sampaikan, saya harap kalian bisa menerimanya dengan lapang dada" lanjut Jo Sensei dengan mimik serius.
Anak-anak pun mulai berbisik-bisik.
"Ada apa ini?"
"Apa tentang pembunuh berantai itu?"
"Ada korban baru?" "Apa teman kita?"
Ribuan pertanyaan memenuhi kelasku. Aku masih mengkhawatirkan Chika-chan. Aku tidak memperdulikan kelasku,meski aku tau apa yg Jo Sensei katakan.
"Ehemm!" Seketika kelas sunyi. Anak-anak kembali fokus ke Jo Sensei.
"Teman kita, Sahabat kita Chika- san..." mendengar nama Chika-chan di sebut, aku langsung menoleh ke depan.
"Telah meninggal dunia" lanjut Jo Sensei.
*dziiiiiiiiiiiing!!*
Seperti tertembak senapan, aku tak bisa bernafas, pandanganku tak fokus, pendengaranku berdenging, tubuhku kaku.
Aku mencoba bangkit dan memukul mejaku keras2, hanya ingin menyadarkan diriku.
*braaaaaakk!*
Aku berhasil memukul mejaku. Semua orang di kelas terkejut lalu melihatku. Baru saja aku ingin menanyakan sesuatu ke Jo Sensei Tapi tiba2 dunia menjadi gelap gulita.