Chapter 2

790 87 16
                                    

Baiklah aku buat author notenya dan aku buat povnya juga mulai sekarang, karena waktu itu aku tak mood buat cerita ini.

.
.
.

Kamu dan Rin masih berdebat tentang iya dan tidak, dan hasilnya kalian diliat banyak orang, walaupun diliat banyak orang kamu merasa seperti diliat oleh seseorang terus dan itu membuatmu merinding, lalu kamu berhenti berdebat dengan Rin, saat Rin menyadari kamu berhenti berdebat dengannya lalu dia mulai bertanya-tanya.

"Senpai, kamu tak apa?" dan alhasil kamu tersadar kembali dan melihat ke arah Rin

"Ah, tidak apa-apa hanya merasa tidak enak badan"

"hmm baiklah, bagaimana kalau aku dan Len yang mengantarmu ke uks?"

"aku baik-baik saja"

"sepertinya bel sekolah mau berbunyi, aku dan Len pergi dulu ya, bye Senpai" kata Rin sambil menarik Len keluar dari kelasmu

"huff, sepertinya hari ini adalah hari yang panjang"

tak lama kemudian bel sekolahnya berbunyi dan kamu hanya pasrah karena hari ini adalah pelajaran yang paling kamu benci yaitu (W/S), kenapa kamu benci pelajaran itu, yah karena yang mengajar pelajaran itu adalah kamui gakupo, sebut saja dia adalah salah satu guru killer yang ditakuti semua murid-murid disekolah ini.

Setiap kali masuk pelajaran ini, langsung dikasih ulangan mendadak dan itulah kenapa rata-rata banyak orang benci dengan pelajaran ini, lalu kamu hanya pasrah saja dan mendengus kesal.

[Skip Time]

Setelah pelajaran selesai, kamu membuka buku cerita yang kamu sukai dan alhasil waktu untuk membacamu diganggu oleh suara yang sangat familiar lagi

"(Y/N) SENPAI!" saat Rin menuju kearahmu kamu pun pasrah melihat kearah Rin saat aku melihat kebelakang Rin tidak ada kembarannya

"Senpai kenapa bingung kayak gitu?"

"Dimana Len?"

"Oh, dia lagi mengurusi sesuatu katanya, aku tidak tahu apa yang dia urusi jadi aku biarkan dia urusi kerjaan itu"

"Oh"

"Jadi, mau kekantin?"

"Ok"

kamu langsung berdiri dari tempat dudukmu lalu berjalan keluar dari kelasmu dan lansung berjalan kearah kantin yang diikuti Rin dari belakang

.
.
.

Disuatu tempat yang gelap ada seorang laki-laki berambut toska yang sedang diikat dikursi dan dilapban mulutnya dan muncullah seorang laki-laki yang matanya berwarna biru, bersinar di dalam kegelapan.

"Seharusnya kamu tidak memberikan surat ini kepadanya" kata Laki-laki itu sambil mengeluarkan sebuah surat di kantong bajunya, lalu merobek surat itu sampai berkeping-keping

"Dan hal yang harus kamu ingat"

"Dia milikku!"

Dan laki-laki tersebut mengeluarkan pisau dan menancapkan pisau itu di matanya dan membuat laki-laki itu berteriak kesakitan dan sambil meringis kesakitan

"Ups..., sepertinya tanganku licin tadi sini biarku bantu dengan mata satunya lagi"

Lalu laki-laki itu menancapkan pisau itu kesebelah matanya lagi dan hasilnya kedua matanya hancur karena ditancapkan pisau

"HeHe, sekarang mata toska indahmu sudah hilang"

Selanjutnya dia mengeluarkan Jahitan dan segera membuka lapban dari mulut laki-laki itu

"Kamu tahu Mikuo, seharusnya kamu jaga kata-katamu dari telingaku"

"Ada apa denganmu Len?!?!?!, kenapa kamu bisa menjadi seperti ini?"

"Hehe, suaramu membuat aku muak, sini biar aku atur mulutmu"

Dan langsung Len menjahit mulutnya dan Len terlihat puas dengan apa yang dia lihat sementara laki-laki tersebut yang bernama Mikuo berteriak kesakitan walaupun mulutnya sudah dijahit

"Argh..., suaramu sangat cempreng apa boleh buat aku bantu kamu dengan itu"

Lalu Len mengeluarkan sebuah pisau yang baru lalu menggerogoti pisaunya di leher Mikuo dan dia merasa nyawanya akan segera melayang keatas.

"Hehehe, jangan pergi dulu, aku masih mau bersenang-senang denganmu"

Tiba-tiba Len sadar kalo ini hanya jam istirahat dan dia langsung melihat Mikuo

"........."

"Sepertinya waktu untuk bersenang-senang denganmu sangat sedikit yah?"

"kalau begitu aku percepat saja senang-senangnya, agar kembaranku tidak mencariku disini"

Dan dengan cepat Len langsung mengambil bergaji dan langsung memotong kedua tangan Mikuo dan kedua kaki Mikuo, lalu Dia mengeluarkan sebuah pisau bedah dan langsung menggoreskan pisau bedah itu di kulit mikuo dan setelah itu, dia mengambil Kapak lalu menancapkan kapak itu di tubuh Mikuo beberapa kali

"MaTi MaTi MaTi MaTi MaTi!"

lalu dia mengeluarkan semua organ-organ tubunya dan langsung mencingcang organ tersebut menjadi beberapa bagian, saat dia menyadari kalo ada banyak darah yang keluar dari tubuh mati itu, dia langsung menuliskan sesuatu di tembok gudang itu dan segera keluar dari tkp (Tempat kejadian perkara) itu.

Tak lama kemudia ada yang memanggilnya dan dia pun panik lalu melihat kebelakang dan ternyata adalah Kamu

"LEN!"

"S-Senpai"

"Kamu tak apa-apa, dari tadi Rin mencarimu loh, dari mana saja kamu!?!?!?"

"A-Aku tidak apa-apa Senpai" Kata Len melihat kebawah sambil mencoba menyebunyikan malunya dihadapan senpainya

"Kalo begitu, kenapa semua tubuhmu dipenuhi noda Merah?" Tanyamu sambil melihat Seragamnya dipenuhi noda merah

"A-Ah i-ini, ini hanya kena cat berwarna m-merah cuman"

"Hmm, baiklah kalo begitu nih baju gantinya, kata Rin kamu sering melihat kamu dengan noda berwarna merah diseragammu jadi aku membawa seragam cadangan untuk jaga-jaga kalo seragammu kena noda merah lagi" katamu sambil memberikan seragam cadangannya kepada Len, sementara Len hanya menerimanya dan pipinya tiba-tiba memerah

"Kalo begitu cepat ganti seragamnya, aku mau kekelas dulu soalnya udah telat nih, dan kamu cepat juga ya!" kataku sambil meninggalkan Len berdiri sendiri lalu tersenyum kikuk

'Seharusnya aku tidak memperlihatkan hal seperti ini didepan Senpai'

You Are Mine! (Yandere! Kagamine Len x Reader)[Ver.Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang