Hay,nama gua Alerina Nariska, biasa temen-temen gue panggil Alerin atau Ina. Terserah kalian lah mau panggil gue apa aja tapi jangan yang aneh-aneh.
Hari ini pertama gue masuk sekolah, Dari SMP pindah tingkatan ke SMA.Gue menggunakan pakaian rapih dan lengkap. Ga sabar banget mau sekolah.
"mamah,aku pergi dulu ya" mencium tangan mamah.
"mau kemana?" tanya mamah dengan muka bingung.
"berangkat sekolah mamah cantik,masa lupa" sahut gue sambil tertawa.
"pantesan senang banget" sahut mamah.
"iya dong,mau cari calon menantu yang ganteng buat mamah" sahut gue.
"heh,awas ya ga fokus belajar" sambil mencubit bagian pipi gue.
"Iya mamah cantik" sahut gue.
"assalamualaikum" melangkah keluar dari rumah.
"waalaikumsalam" sahut mamah.
"hati-hati" kata mamah.
"iya mah" sahut gua.
Jarak dari rumah ke sekolah itu lumayan dekat tapi gue selalu di anter dengan pak Nur,pak Nur itu supir gue tapi udah gue anggap sebagai bagian dari keluarga.
Menemui pak Nur di garasi rumah.
"pak,ayo" kata gue sambil masuk mobil."semangat banget,non" kata pak Nur.
"iya dong pak,sekolah baru" sahut gua sambil tersenyum.
"Siap berangkat non?" tanya pak Nur.
"siap pak" sahut gua duduk di kursi penumpang.
Sesampainya di depan gerbang sekolah.
"makasih ya pak" turun dari mobil."sama-sama non,belajar yang benar ya non"
"siap pak"
Gue langsung berjalan ke lorong sekolah. Di lorong sekolah sangat ramai,banyak siswa baru yang sedang melihat mading.
"Pada ngapain tuh?"Gua mendekat kearah mading sekolah.
"ternyata ga ada apa-apa""seluruh siswa dan siswi baru dimohon merapat ke lapangan"
"sekali lagi,untuk seluruh siswa dan siswi baru dimohon merapat ke lapangan"
"saya akan bagikan kelas kalian masing-masing. Untuk ipa-1"
"Alerina Nariska" ternyata ada nama gue di kelas ipa-1.
Gua langsung ke kelas ipa-1 yang ada di lantai 4,encok-encok dah tiap hari di lantai 4.
Seperti layaknya anak baru masuk,perkenalan nama dan asal sekolah. Ga ada yang menarik,biasa aja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remaja
RomanceIni adalah kisah sma gue,dimana gue masih mencari jati diri,gue masih labil dan emosi. Gue juga terlalu egois memikirkan diri sendiri. Terimakasih karena lo,masa sma gue ga buruk-buruk banget. Kenangan lo,yang bikin gue kangen sama lo,jangan pernah...