19

5.2K 767 58
                                    

Taehyung terbangun dengan kondisi yang sangat mengerikan. Tenggorokannya terasa sakit, seperti ada benjolan besar disana. Ditambah kepalanya berdenyut, pandangannya berputar, dan perutnya seakan sedang diaduk.

Taehyung mengambil napas dalam-dalam ketika dia menyadari sebuah selang infus menancap ditangannya.

Dan ingatan itu kembali perlahan. Yoongi, Jimin, anggota BTS, dan silet.

Mata Taehyung kembali berkaca-kaca ketika mengingat semuanya. Satu-satunya hal yang dia sesali adalah—

Kenapa dia masih hidup?

Kenapa dia tidak mati saja?

Tidak adil. Tuhan sangat tidak adil.

"Taehyungie nak, kau sudah sadar?" Pintu bergeser, ketika perempuan paruh baya memasuki ruangan. Taehyung tersentak, buru-buru menenangkan diri supaya air mata tidak keluar.

"Eomma, maafkan Tae ya..." Katanya. Ibunya tanpa kata langsung memeluknya dan menangis.

"Taehyungie mau apa? Akan eomma belikan apapun yang Tae mau." Bisiknya lembut dengan suara serak.

Taehyung melepaskan pelukan ibunya, senyum kotak adalah yang ia tunjukkan ketika dia melihat wajah ibunya lagi. "Tae tidak ingin apa-apa,"

"Maafin Tae ya."

Ibunya menggeleng, "Kenapa anak eomma terus meminta maaf?"

"Taehyungie kan tidak ada salah apa-apa."
Taehyung hanya mengangguk sebagai jawaban. Tak lama kemudian pintu ruangan bergeser kembali. Beberapa langkah kaki memasuki ruangan.

Ibunya berdiri, dan mengusap rambutnya perlahan kemudian memutuskan keluar dari ruangan ketika melihat semua anggota BTS memasuki ruangan.

Taehyung tersenyum tipis melihat semuanya, dia kemudian berbicara dengan suara parau, "Hai,"







































"Apa kabar?"



.

[21/10/19]

chaotic orangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang