Tanggal 18 Oktober 2019 .
Tepat hari ulang tahunku . Ulang tahun yg selalu ku nantikan kini menjadi lain . Tak ada lagi kejutan lama dengan 2 loyang pizza pada jam 12 malam dan doa keluarga . Kini yang ada hanya aku sendiri . Memang benar adanya mengenai sebuah kalimat " kita tidak tahu apa yang kita miliki sampai kita kehilangannya " . Dulu aku tak perna menghargai tentang kejutan pizza dan doa keluarga kita. Aku yang arogan menganggap hal itu adalah suatu kewajiban , suatu peraturan yang tak tertulis , suatu kebiasaan yang membosankan. Namun sekarang lihatlah si arogan ini . Menangis dalam gelapnya malam , menginginkan apa yang dikatakannya membosankan itu . Merindukan setiap moment yang terjadi dikala 23 tahun kehidupannya. Mentangisi apa yg tak pernah dihargainya dahulu . Tahukah dirimu mama , bahwa setelah kepergianmu segalanya berubah ? Tak ada lagi yg mengucapkan selamat ulang tahun secara lgsg kepada si arogan . Tak ada yang mendoakannya pada hari itu . Hampa yang aku rasakan semakin nyata. Hari itu bukanlah sebuah benda yang kuinginkan sebagai hadiah . Aku hanya ingin mama datang ke dalam mimpiku dan memberikanku pelukan hangat sambil berkata selamat ulang tahun anakku , dan mungkin sedikit doa yang dia ucapkan hanya untukku . Namun mimpi itu tak kunjung datang . Mama aku kangen mama sekali . Maafkan aku si arogan ini yang dulu tak perna menghargai kejutan kejutan kecil dalam setiap ulang tahunnya . Jika mama mau memaafkan aku dan setahun kedepan aku menjadi anak yang baik , bolekah aku minta mama untuk datang ke mimpiku sebagai hadiahku untuk tahun depan ?
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Untuk Mama
PoetryHanya sebuah tulisan yang aku buat untuk mamaku di surga . Berharap mamaku bisa melihat surat ini dari surga .