that man

462 21 5
                                    

Tee sedang membereskan ruang UKS, dia sedang mendapatkan tugas dari pihak universitas untuk terjun langsung pada pekerjaannya sebagai dokter.

"Tee." panggil moli. Tee menoleh. "Besok ada acara donor darah, apa kau mau hadir?"

"Besok aku tidak sibuk." kata tee.

"Di gedung healthy pusat. Mereka membutuhkan tenaga perawat tambahan. jam sembilan pagi."

"hmm. Baiklah. Besok aku akan ke sana."

dari banyak tawaran magang di rumah sakit besar dengan gaji tinggi. Tee malah memilih magang di sebuah sekolah yang hanya mampu menggajinya sedikit. Sekolah khusus anak tidak mampu, dia menjalaninya dengan senang hati.

🏩🏩🏩

acara donor darah terbilang cukup ramai. Banyak orang yang mengantri untuk Donor. Tee mendapatkan tugas sebagai panitia pendaftaran peserta yang berada di depan gedung. Seorang pria sebagai tenaga sukarelawan duduk di sebelah tee.

 Seorang pria sebagai tenaga sukarelawan duduk di sebelah tee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kau seorang dokter?" tanya tae tersenyum padanya.

Tee tidak menoleh. "semester akhir."

"oh." sahut tae. "Apa kau mau makan siang denganku?"

"pekerjaan disini cukup banyak. Kau bisa makan sendiri." kesal tee.

Tae hanya tersenyum, menatapnya. Tee sibuk memberikan kartu antrian pada peserta. Saat tae melihat antrian, tiba tiba seorang wanita jatuh pingsan. Beberapa orang yang melihatnya menjadi panik. Dengan cepat tae berlari menghampirin wanita itu dan membopongnya ke dalam ruangan. Tee terkejut melihat sikap tae yang sigap membantu orang lain.

Perawat lainnya membantu wanita itu agar sadarkan diri. Tae berlari mengambil air minum dan beberapa makanan untuk disiapkan ketika wanita itu sadar. tee diam diam memperhatikannya.
Tae mulai memperhatikan peserta antrian dan mengajaknya mengobrol agar bisa melihat kondisi mereka semua.

Moli membawakan nasi box untuk tee yang masih mengurus antrian. "Makan siang dulu, kalau kau sakit siapa yang akan mengurus mereka nanti."

"terima kasih." sahut tee. Dia menoleh ke arah tae.

Moli menangkap pandangan tee. "Namanya tae. Hampir sama dengan namamu. Dia sudah lama bergabung menjadi sukarelawan donor darah. Tentu saja dia juga tampan, tapi dia tidak pernah tertarik pada siapapun"

Tee hanya tertawa lirih mendengar moli yang ternyata mengenalnya.
Usai acara donor, semua yang terlibat berkumpul di sebuah aula untuk acara penutupan.
Tae berkumpul bersama teman temannya. Sedangkan tee dan moli membereskan sisa sisa alat kedokteran di ruangan donor.

Hari selanjutnya, tee sedang mengecek obat obatan di uks. Seorang anak laki laki datang dengan kaki yang terluka.

"Kami sedang main bola, dan dia terjatuh." ucap temannya.

that manTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang