Hiatus

8 1 0
                                    

Oke..

Zona nyaman yang kelewat nyaman.

Iya zona sibuk, yang tidak produktif.

Kok sibuk nyaman? Nyaman, soalnya dapet duit.

Kembali ke zaman itu, ada masa di mana menulis itu suatu hal yang sangat teramat menyenangkan. Ide mengalir deras, tanpa hambatan.

Terjebak dalam nuansa fiksi idol, atau populernya fanfiction. Kenalan sama banyak orang dari hobi yang sama.

Sibuk.. tapi produktif.
Seru? Pasti.

Tapi lambat laun, waktu terpakai untuk fokus ke skripsi yang memanggil manja tiap hari nya. Minta diselesaikan bukan dianggurkan.

Benak berkata, selesaikan dulu skripsi lalu lanjut berkarya lagi. Tapi imajinasi pergi entah kemana.
Teman-teman yang dulu ada mulai hilang dengan kesibukannya.

Terperangkap dalam zona, apakah karya ini hanya diri ini yang menikmati?

Persetan. Hiatus menjadi pilihan.

Toh tidak ada yang kehilangan, meski hati menjerit untuk membuat tulisan.

Masih sempat menulis meski dapat panggilan pekerjaan. Mencuri waktu istirahat setidaknya hal ini tidak membuat penat.

Begitu publish, ternyata masih ada yang membaca.
Super sekali.. terasa senang, gembira, hati bercampur senang sekali.

Begitu selesai satu, untuk memulai kembali ternyata tidak semudah itu. Butuh penguatan diri dan pengalihan isu.

Halah, bilang aja males gitu. Karena merasa tidak ada yang membaca cerita seperti dulu. Sharing. Bertemu. Membuat sesuatu yang baru.

Ini lah kenapa, Hiatus menjadi status saat itu.

Sekarang mari kita coba buka lembar baru, siapa tau ada ide yang nyangkut dan tidak perlu terburu-buru.

Write AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang