Bab 43

3.6K 372 74
                                    

Sinar matahari masuk melalui celah jendela kamar Taehyung, membangunkan sosok kelinci yang tengah tidur nyaman memeluk mesra tubuh Taehyung. Senyuman indah perlahan merekah saat sosok manis Taehyung terlihat damai di dalam pelukannya. Perlahan Jungkook mendekat dan mengecupi mata, pipi, hidung serta bibir Taehyung lembut, membuat Taehyung terusik dan lantas membuka matanya.

"Selamat pagi, Sayangku." Sapa Jungkook dan mengecup kembali bibir merah Taehyung. Taehyung tersenyum dan kemudian menduselkan wajahnya di dada bidang Jungkook.

"Selamat pagi juga, Jungkook." Ucapnya teredam. Jungkook tersenyum senang, Taehyung dalam mode manja seperti ini adalah favorit Jungkook.

"Bangun yuk, kita harus sekolah." Bisik Jungkook. Taehyung mendongak dan mengintip jam yang ada di dinding kamarnya. Masih pukul 6 ternyata. Taehyung kembali menyembunyikan wajahnya di dada Jungkook dan mengeratkan pelukannya.

"5 menit lagi, Jungkook. Aku suka bau tubuhmu." Taehyung menghirup dalam aroma khas Jungkook. Jungkook hanya tersenyum dan mengecup pucuk kepala Taehyung.

"Aku senang jika kamu manja seperti ini." Jungkook mengelus surai lembut Taehyung.

"Emm... Apakah ini efek dari kejadian kemarin ya? Kamu jadi lebih lengket dengan__ aw!!" Taehyung mencubit perut Jungkook dan menarik wajahnya menjauh dari dada Jungkook. Kedua pipinya sudah merona merah.

"Jungkook menyebalkan!" Melayangkan bantal ke arah Jungkook dan berlalu menuju kamar mandi.

"Mau mandi bersama lagi, Honey?" Ucap Jungkook dengan senyuman mesum menyebalkannya.

"Dalam mimpimu, Bangsat!" Ucap Taehyung diiringi bantingan pintu kamar mandinya. Jungkook hanya terkekeh gemas, melihat raut cemberut Taehyung akan menjadi salah satu hal yang akan masuk dalam daftar kesukaannya.

Sesudah mandi dan sarapan, Taehyung mengantar Jungkook ke apartemen untuk berganti seragam. Setelahnya mereka langsung berangkat menuju sekolah.
.
.
.

Sesampainya di sekolah, Jungkook dan Taehyung berjalan beriringan menuju kelas. Di depan kelas sudah berjajar deretan para bangsat yang tersenyum manis ke arah mereka.

"Wuhu... Tambah lengket aja nih." Ucap Mingyu diiringi senyuman menggodanya.

"Bau-baunya ada yang nginep lagi nih?" Jimin menyahut seraya melirik jahil kedua sahabatnya ini.

"Iih... Iri aja kalian ini! Biarin meski nginep dan tambah lengket. Orang pacar aku, milik aku. Wajar kan?" Jungkook berucap seraya merapikan anakan rambut Taehyung yang sedikit berantakan.

"Iya deh iya, kita mah apa? Remah-remah kacang." Ucap Mingyu dengan wajah nelangsanya.

"Kamu aja ya Gyu, aku kan mochi tampan." Jimin tersenyum dan menaik-naikkan alisnya. Sungguh terlihat menyebalkan.

"Bacot!" Mingyu berucap ngegas. Jungkook dan Taehyung hanya tersenyum melihat tingkah unik kedua sahabatnya.

"Jungkook~~" Suara mendayu manja itu terdengar panas di telinga Taehyung. Terlihat Somi tengah berlari dan menubruk tubuh Jungkook. Untung reflek Jungkook bagus, jadi si Somi Somi itu gak berhasil memeluk tubuh Jungkook.

"Apa sih, Som!" Jungkook berucap dengan nada tinggi. Jengah juga melihat kelakuan Somi.

"Ih, kok gitu sih sama calon istri? Jangan jutek-jutek dong, Kookie~~" Taehyung mendadak mual mendengar ocehan Somi yang memuakkan.

"Hush hush! Jangan deket-deket! Iritasi kulit Jungkookieku nanti!" Taehyung mendorong-dorong tubuh Somi agar tidak menyentuh tubuh Jungkook.

"Apa sih Tae! Kamu gak usah ikut-ikut. Gak sadar ya kalau kamu itu gak pantas buat Kookie? Lihat dong, hanya aku yang pantas buat dia. Aku cantik, rambut bagus, badan bagus, sexy, gak kayak kamu yang sama sekali gak menarik." Taehyung hanya memutar bola matanya malas. Apa-apaan ucapan Somi barusan? Bangsat, hanya Taehyung yang pantas untuk Jungkook.

B A N G S A T [KV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang