💋

24.8K 2.5K 657
                                    

cerita hanya fiksi belaka. Tidak untuk bahan masturbasi. Tq

 Tq

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°°°°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°°°°°°

Jaemin mencengkeram erat bahu Jeno. Lelaki itu sedang asyik menikmati bibirnya. Sesekali bola mata Jaemin begulir cemas. Tangannya hendak mendorong bahu Jeno perlahan. Tapi Jeno malah semakin merapat dengan Jaemin. Lumatan Jeno menimbulkan suara kecipak basah, telinga Jaemin langsung memerah.

"Needy ya?" todong Jaemin sengit. Pasalnya, remaja itu juga terkejut merasakan penis mengeras Jeno membentur pinggulnya.

Jeno nyengir, "sedikit."

Alamat mengesalkan, Jaemin meninggalkan Jeno dengan perasaan kesal yang membuncah. Sungguh sialan pagi-pagi begini Jaemin harus mendapati bengkak dibibirnya, yang juga merona merah terang.

"Itu bibir kenapa, Min? Pakai lipstik?"

Hyunjin terpingkal menggelegar, sampai-sampai seisi kelas menoleh pada keduanya. Tidak sadar wajah Jaemin sudah berubah merah-kuning-hijau, bernafsu sekali mau menonjok muka tampan Hyunjin.

"Tidak usah sok perhatian. Basi."

Masih dengan kekehan menggantung, Hyunjin menepuk punggung Jaemin.

✓ CIUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang