Hyuuga Hinata, seorang gadis pemalu cenderung pemalas yang baru saja menginjak usia 23 tahun. Tipe orang yang menyukai prokastinasi dan tidur larut hanya karena hobinya men-download anime favoritnya dengan kouta internet murah tengah malam.
Sekarang ia merupakan admin di sebuah perusahaan konstruksi. Tugasnya mencatat semua barang keluar dan menyimpannya dalam arsip database di komputer. Sesekali ia juga membuat surat edaran untuk para pekerja lapangan. Pekerjaan itu lumayan disukainya, berhubung dirinya memang lebih betah bekerja di depan layar komputer selama berjam-jam.
Hinata tidak berencana untuk bekerja lama diperusahaan tersebut. Ia berkeinginan mencari pekerjaan baru di perusahaan yang lebih besar. Perusahaan tempat ia bekerja saat ini masih kecil dan gajinya tidak banyak. Namun berhubung ia ingin mendapatkan pengalaman sebagai fresh graduate, dengan senang hati diterimanya pekerjaan tersebut.
Banyak rencana masa depan yang sudah disusunnya. Yang paling teranyar adalah segera mendapatkan pekerjaan di bank swasta terkenal, kemudian melanjutkan studi S2 di Eropa, dan menetap di Inggris. Menghabiskan masa mudanya berkeliling Eropa dan mengenal budaya bangsa lain. Oh, bagaimana berapi-apinya ia kala mengingat segala hal yang ingin dilakukannya.
Malangnya, Hinata lupa ia berasal dari keluarga sederhana yang cenderung konservatif. Ayahnya Hiashi adalah seorang pegawai pemerintahan biasa yang telah mengabdikan dirinya selama puluhan tahun sebagai karyawan sipil. Seorang pria tradisional yang menjunjung tinggi adat-istiadat. Keluarga mereka sangat kental tradisi dan selalu menjalankan syariat adat yang terkadang tak masuk akal.
Dan disinilah konflik itu muncul. Hinata dengan segala cita-cita dan kehendak pribadinya, Hiashi dengan junjungan adat istiadat kental. Mereka bersiteru kala menyadari di usia yang dewasa ini Hinata belum juga menunjukkan tanda-tanda bahwa ia ingin menikah.Ralat, tertarik untuk mulai memikirkan pernikahan.
Oke, Hinata gadis normal. Ia tertarik pada lawan jenis. Menurut tugas perkembangan, inilah waktunya Hinata menunjukkan keintiman dengan pria. Namun nampaknya gadis manis ini tidak terlalu ambil pusing. Ia kira persoalan menikah bisa ditunda setelah segala hal yang ingin dilakukannya terwujud. Dan, disinilah gesekan itu terjadi. Bagi pria keras seperti Hiashi, Hinata harusnya memikirkan pernikahan, pasangannya di masa depan, kesiapan membangun bahtera rumah tangga, dan kematangan menjadi seorang ibu. Hinata harus segera mantap dengan hal itu, tidak melulu memikirkan keegoisan pribadi.
Bahkan bagi Hiashi, ini sudah cukup terlambat. Harusnya Hinata telah menjalin hubungan serius dengan seseorang selama kuliah dan berakhir dengan pernikahan setelah kelulusannya. Tapi, ini apa? Hiashi hanya bisa mengurut dada. Di usia ini, Hinata bahkan belum memiliki pacar. Sudah sering ia membujuk Hinata, mengenalkan gadis itu pada anak rekannya atau sekedar bertanya pendapat Hinata tentang pria. Namun gadis cuek itu selalu mengelak dan mengatakan dengan mantap bahwa ia belum ada rencana menikah di usia kepala dua. Ia mungkin akan memikirkan pernikahan di usia 29 atau 30 tahun. Hell! Untung saja Hiashi tidak punya penyakit jantung.
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan Hinata. Ia hanya terjerumus pada pergaulan yang salah, ini menurut Hiashi. Hinata sudah terbiasa berteman dengan empat orang sahabatnya, Tenten si penggila karate dengan badan atletis layaknya binaragawan, Ino si biang gosip yang teobsesi menjadi reporter berita, Matsuri si otaku yang Hinata curiga berkhayal menikahi salah satu tokoh favoritnya.Juga Sai, pria yang diduga aseksual. Mereka bersahabat normal dengan kesamaan dasar, i’m single, i’m happy.
Inilah yang membuat Hiashi ketar-ketir.Ia cemas dengan romansa Hinata juga khawatir pada reputasinya sebagai seorang ayah.Mungkin saja orang-orang akan menganggap ia gagal mendidik anak perempuannya. Dan akhirnya dengan pertimbangan yang matang dan berpikir panjang, Hiashi memutuskan untuk menjodohkan Hinata.
YOU ARE READING
Husband for Hinata
RandomHyuuga Hinata, gadis pemalu yang cenderung pemalas. Di usia yang baru menginjak 23 tahun, ayahnya Hiashi tengah sibuk mencarikannya pasangan. Para pria dipilih dan diundang satu-satu untuk makan malam di kediaman Hyuuga. Lalu, siapakah yang bisa men...