Second Time

8.1K 426 62
                                    

Baekhyun merebahkan tubuhnya yang lelah di atas ranjang. Ia mengerang pelan, tubuhnya serasa remuk karena hari ini full dengan praktek di laboratorium. Mahasiswa kedokteran sepertinya memang harus memiliki tenaga ekstra. Ia kembali mengerang ketika mendengar dering ponselnya. Dengan malas ia mengangkat telpon tersebut.

"Sudah pulang?" Suara Chanyeol terdengar dari seberang sana.

"Sudah..." ucapnya pelan.

"Suaramu terdengar sangat lelah. Tunggu aku, aku akan ketempatmu."

Baekhyun hanya bergumam tidak jelas menjawab ucapan Chanyeol. Setelahnya panggilan tersebut terputus karena Chanyeol yang memutuskannya pertama kali. Setelahnya, Baekhyun memutuskan untuk mandi terlebih dahulu karena dia tidak ingin berpenampilan menyeramkan ketika kekasihnya itu datang.

.

.

Chanyeol datang keasrama Baekhyun dengan satu botol jus. Ia terkekeh melihat wajah lelah Baekhyun kemudian membawa tubuh mungil Baekhyun ke dalam pelukannya. "Kekasihku ini sepertinya sangat lelah."

"Satu hari ini aku hanya di laboratorium," Baekhyun mengerang dengan suara imutnya. Ia membalas pelukan Chanyeol denga melingkarkan kedua tangannya di pinggang Chanyeol. "Sangat lelah~"

Kecupan singkat diberikan Chanyeol pada puncak kepala Baekhyun. Dengan mudah, Chanyeol mengangkat tubuh Baekhyun kemudian membawanya ke dalam kamar. Ia merebahkan tubuh Baekhyun kemudian berbaring di samping Baekhyun dan kembali membawa tubuh mungil itu ke dalam pelukannya.

"Istirahatlah..." bisiknya. Chanyeol mencium kening Baekhyun kemudian tersenyum. Ciumannya berlanjut, saat ini bibirnya telah mengecup telinga dan leher Baekhyun.

"Chanyeol~" rengek Baekhyun. "Kau bilang aku harus beristirahat."

"Hm... tapi Baek," ucap Chanyeol ragu-ragu. "Sebenarnya aku ingin kau 'memasuki'ku."

"Apa?" Manik sipit Baekhyun membola. "Kenapa tiba-tiba?"

"Tidak apa, hanya ingin merasakannya lagi."

Wajah lelah Baekhyun berubah menjadi sumringah. Well, kapan lagi, pikirnya.

.

.

Keduanya telah polos tanpa satu helai benang. Tubuh mungil Baekhyun telah menindih Chanyeol. Wajah manisnya tepat berada di depan wajah Chanyeol, menatap kekasihnya itu dengan mata berbinar.

"Kau terlihat senang."

"Tentu. Sangat jarang aku memiliki kesempatan ini."

Chanyeol menaikkan kedua alisnya kemudian terkekeh. Ia menarik leher Baekhyun, membawa lelaki itu ke dalam pagutan lembutnya. "Just do it."

Baekhyun tersenyum miring. Ia kembali menempelkan belah bibir mereka. Mengulum dan melumat bibir Chanyeol, memasukkan lidahnya ke dalam mulut hangat Chanyeol. Tangannya bergerak, menyentuh puting Chanyeol lalu memilinnya. Ia lakukan sesuai dengan apa yang selalu Chanyeol lakukan kepadanya.

Pagutannya terlepas. Baekhyun bergerak mencium leher Chanyeol. Semakin kebawah, tidak hanya kecupan tapi lidahnya mulai menjilati kulit Chanyeol. Hingga wajahnya berada tepat di depan selangkangan Chanyeol. Jemarinya menggenggam penis Chanyeol, meremasnya dan menggesek ujungnya dengan telunjuk.

"Uhh Baek..."

Lenguhan Chanyeol membuat Baekhyun melirik kearah Chanyeol. Ia tersenyum, lalu memasukkan penis Chanyeol ke dalam mulutnya. Membiarkan penis Chanyeol merasakan hangat mulutnya. Baekhyun mulai menggerakkan kepalanya, memompa penis Chanyeol. Memberikan kenikmatan untuk Chanyeol dengan melingkarkan lidahnya pada penis Chanyeol.

"Baek, hhh langsung saja."

Mendengar ucapan Chanyeol, Baekhyun menuruti. Ia melepaskan kulumannya lalu kembali bergerak keatas untuk mengecup bibir Chanyeol. Ia tersenyum lebar kemudian menenggelamkan wajahnya pada leher Chanyeol.

"Hey, kenapa?" Chanyeol mengelus kepala Baekhyun yang bersembunyi di lehernya.

"Apa benar tidak apa?"

"Hm?" Chanyeol mengerutkan keningnya, bingung dengan pertanyaan Baekhyun.

"Apa jika aku memasukimu... kau tidak akan  merasa harga dirimu rendah?"

Chanyeol tidak dapat menyembunyikan tawanya. Ia menarik Baekhyun agar dirinya dapat menatap wajah manis Baekhyun. "Hey, aku yang memintanya. Kenapa aku harus merasa seperti itu?"

"Aku hanya... takut," Baekhyun menatap Chanyeol dengan bibir yang dikerucutkan.

"Tidak apa. Ayo cepat lakukan, atau tidak jadi?"

"Hey!" Baekhyun menatap Chanyeol dengan alis yang menyatu. "Akan kulakukan."

Setelah mengambil nafas panjang dan mengeluarkannya cepat, Baekhyun mulai memposisikan penisnya di depan lubang Chanyeol. Ia menatap Chanyeol sekali lagi, sebelum ia mendorong penisnya masuk.

"Uhh..."

Lenguhan Chanyeol mulai terdengar, ia mengernyit merasakan sesuatu yang asing masuk ke dalam dirinya. Sial. Baekhyun tidak mempersiapkanku terlebih dahulu.

"Apa sakit?" Ketika penisnya telah masuk sempurna, Baekhyun bertanya. Ia menatap khawatir wajah Chanyeol.

"Tidak sesakit itu. Lanjutkan."

Baekhyuk mengangguk. Ia memegang pinggul Chanyeol kemudian menggerakkan penisnya keluar-masuk. Menggesek lubang ketat Chanyeol. Desahan-desahan saling bersautan di ruangan tersebut, suara decitan kasurpun juga terdengar. Seksinya suara kulit yang saling bertemu juga memenuhi kamar. Hingga akhirnya Baekhyun menumpahkan spermanya di dalam lubang Chanyeol dan juga perut Baekhyun yang kotor dengan sperma Chanyeol.

Dengan pelan Baekhyun mencabut penisnya kemudian tubuh mungilnya menindih tubuh Chanyeol. Keduanya mengatur nafasnya, berusaha menghirup udara.

"Kau lumayan lama keluarnya kali ini, Baek."

"Dan kau akhirnya keluar, Chan..."

.

.

oOo

.

.

Jadi peceye ketagihan gaes...

Switch [ChanBaekChan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang