Gadis itu?
Sudah 2 hari setelah pemakaman jeno aku seperti kehilangan arah,dunia seakan egois padaku sehingga mengambil seseorang yg aku butuh kan aku merasa ingin dekat dengannya padahal baru 2 hari yg lalu dia pergi dari dunia ini,eh tidak tapi 7 hari yg lalu dia pergi dari ku terhitung waktu dia pamit tuk jadwal bulannannya kalaupun kupikir ulang seandainya hari itu aku menahannya untuk tidak melakukan jadwal rutinnya mungkin aq bisa sedikit merasakan waktu lebih banyak dengannya dan seandainya aku punya rasa egois mungkin aku akan menahannya untuk tidak slalu mengikuti terapi karna pada akhirnya kenyataan juga menyakitkan untuk nya yg akhirnya pergi,yah semua itu sebatas seandainya saja,terlarut dalam pikiran aku ingin menertawakan diriku apa gunanya sekarang
Aku memikirkan itu semua karna sejauh apapun aku berfikir dia tak akan kembali,jeno ku tidak akan pernah kembali.Setelah 5 hari berlalu aku mulai menjadi sosok nia yg baru seperti yg jeno minta walaupun tidak sepenuhnya tapi aku bisa bergaul dengan beberapa teman yah hanya beberapa teman karna aku masih lah nia yg sama yg slalu diam hanya mendengarkan mereka berbicara sungguh dalam hatiku bertanya mudahkah untuk mereka tertawa sedangkan aku di tengah2 mereka tersenyum ikut dalam suasana riuh teman tapi tidak dengan mataku yg slalu mengeluarkan sedikit tetsan bening padahal aku sedang tertawa tersenyum tapi tetap saja tetesan bening ini jatuh juga hmm mungkin cerita mereka yg terlalu lucu sampai aku seperti ini,,,
Saat jam pelajaran telah usai hp ku bergetar tanda sms masuk,aq tau siapa itu,,,
jiyeon mom
Sayang mom tunggu di depan yahHmm akhirnya jadwal ku dimulai lagi,aku tidak bisa menghindar lagi karna seminggu ini aku cukup di bebaskan dengan segala jadwal yg sering aku lakukan,setelah membereskan perlengkapanku aku berjalan keluar karna mom sudah menunggu.
"Mom bisakah kita ke tempat jeno dulu?"
Aku tidak tahu kenapa berbicara seperti ini tapi sungguh setelah pemakamannya aku tidak pernah datang lagi kesini karna sejujurnya aku belum terima kenyataan ini
"Iya boleh kita kesana dulu"
Mom tersenyum dan membelai halus kepalaku aku hanya membalasnya dengan senyuman dan kembali memandang jendela mobil
Sampai pemakaman aku meminta mom untuk tidak ikut dan hannya menunggu di mobil,saat melihat sekeliling aku melihat ad beberapa orang yg sedang menangis jauh dari tempat yg akan aku datangi aku berfikir mungkin keluarganya sambil memegang bunga dari situ aku makin paham bahwa kenyataan ini memang benar adanya kalau mereka yg ad disini tidak lebih tepatnya yg telah terkubur ini tidak akan kembali,yah aku melanjutkan langkah ku untuk melihat jeno ku tapi tunggu aku melihat bunga ini bunga yg aku lihat di dalam rumah jeno disini aku lihat ad 4 bunga dengan warna kuning yg sama masing2 terbungkus sangat rapi tapi ad 3 yg layu dan 1 nya hampir layu,ah mungkin keluarganya datang melihatnya,
tidak ad yg aku bicarakan disini aku hanya memandang nisan ini dan sesekali mengelus batu nisan jeno aku tidak bicara tapi tetesan embun ini jatuh lagi yah lagi2 mata ini yg berbicara setelah 10 menit aku berdiam diri dan hanya memandang akhirnya aku putuskan kembali ke mobil
Saat jalan menjauh aku tidak terlalu memperhatikan orang yg berlalu lalang ke pemakaman ini sampai tubuhku menabrak seorang yg sedang membawa bunga,setelah melewati beberapa langkah aku menyadari bahwa bunga itu seperti bunga yg ad di pemakaman jeno tadi bahkan itu sama persis yah mungkin penjualnya hanya menjual bunga itu atau memang orang yg telah tiada itu menyukai bunga itu wajarkan kalau bunganya sama,tapi saat aku membalikkan badan tuk melihat siapa yg akan di datangi gadis itu yah aku menyadari itu seorang gadis dari cara berpakaian sekolahnya gadis itu memakai rok yg sama sepertiku ah ternyata dia satu sekolah dengan ku,tah knp aku semakin penasaran siapa yg akan dilihatnya apa karna aku merasa seperti teman satu sekolahnya atau rasa empati mulai ad di diriku semenjak jeno mengajariku untuk peduli sehingga aku menjadi peduli dan penasaran dimana langkah gadis itu akan berhenti,,,,
Dan saat langkahnya berhenti aku menyipitkan mata dan menatap dengan tajam tidakkah dia salah tempat, jantungku semakin berdegup kencang bahkan kaki ku tidak kuat untuk melangkah saat dia semakin merunduk dan menaruh bunga di nisan,tidakkah aku salah melihat bahkan dia menangis sambil mengusap batu nisan jeno yah batu nisan jeno ku yg ditangisi gadis itu,,,Siapa dia,,,,,,,
Apakah ad yg aku lewatkan,,,
YOU ARE READING
Jeno
Teen FictionJeno,kim jeno namanya aq slalu melihat sisi cerianya,mengenal nya hanya 7 bulan singkat yah singkat bagi ku,tapi juga terkesan manis dimana ad sisi dia yg mengajari apa arti hidup untuk ku? Tapi salahkah aq bila ingin dia tetap disini? Yah dia,dia s...