Pertama-tama aku ingin mengucapkan terimakasih pada kalian semua yang sudah mau mengklik cerita ini, Terimakasih banyak!
-Biasa?-
-My Point Of View.-
Orang-orang Dewasa bilang..,
"Masa Sekolah itu adalah masa-masa terindah dalam hidup, pertemanan, percintaan dan bahkan sampai perkelahian kami dulu, oh iya jangan lupakan hukuman Guru karena kenakalan kami... hahaha.".
Ha ha, ha, haha... hahaha!? Ingin sekali aku tertawa mengejek, itu sudah kenyataan! Buktinya, masa Sekolahku adalah masa-masa yang biasa saja, Sekolahku bukanlah sekolah favorite, apalagi terkenal, Sekolahku adalah Sekolah biasa... iya, aku adalah murid biasa yang berSekolah di Sekolah biasa, dengan gaya hidup normal-normal saja sih menurutku yang biasa saja, memakan dan meminum makanan dan minuman yang sama seperti yang kalian makan dan minum ya biasa juga, aku juga bekerja sebagai Koki disebuah CafeResto milik keluarga temanku yang tak kalah biasa didekat tempatku menimba ilmu..,
Iya, kenapa? Aku masih sekolah? Oh tentu saja, 'kan sudah kubilang aku adalah seorang murid, usiaku masih 16 tahun, kelas 2 SMA. Hm... ada apa lagi? Kenapa aku bekerja? Yah aku bekerja itu hanya untuk memperpanjang masa hidupku saja, oh iya aku lupa dan juga aku bekerja hitung-hitung sebagai pengisi waktu luang hahaha. Apakah ada pertanyaan lagi? Kenapa aku bekerja di Cafe? Oh aku bekerja disana karena disana tempatku bisa bersantai, kerja kok santai? Iya jelas aku bersantai karena aku menikmati pekerjaanku, yah memasak adalah hobiku dan hobiku adalah hal yang kusukai, maka dari sanalah memasak aku jadikan sebagai hobi. Selain itu, tempatku bekerja juga memberikanku makan dan minum gratis setiap hari saat aku mau pulang selesai bekerja dari sana, Ibu temanku bilang..,
"Bawalah ini untuk adikmu ya nak, dia sangat menyukai makanan manis kan? Oh iya bawa juga ini untukmu kau suka tomat kan? aku tahu kamu lelah, tolong dihabiskan ya!".
Walaupun aku diberi upah kerja selama sebulan sekali dengan jumblah yang bisa dibilang tidak sedikit berupa uang yang melebihi kebutuhan hidupku dan adikku selama sebulan, menurutku aku bisa membeli makanan beserta minuman mahal dan enak sekalipun khas berbintang 5 setiap hari dan tetap bisa membayar apartemen yang kutempati saat ini bersama adikku, aku merasa itu tidak perlu dilakukan oleh Ibu temanku itu, pernah aku menolak secara halus bahwa sebenarnya aku menyukai pekerjaanku dan tidak lelah sedikitpun, tapi beliau malah menghiraukannya dan terus saja memberikanku bekal pulang, tapi yah kurasa menolak rezeki juga tidak bagus dan tidak enak juga rasanya jika menolak pemberian orang yang begitu baik padaku selama ini, yah pasalnya aku juga tidak bisa menolak lagi karena beliau juga mengatakan padaku..,
"Simpan saja uangmu untuk ditabung, kalau kamu atau adikmu lapar jangan beli diLuar ya, datang saja keRumah kami, toh anak Ibu 'kan teman kalian juga.".
Setelah beliau mengatakan itu aku tidak bisa mengatakan apa-apa lagi, sebenarnya aku ingin mengatakan... 'Tidak perlu, aku sudah memiliki cukup banyak uang untuk tabungan hidup kami.' Tapi aku hanya bisa terdiam pasalnya aku dan adikku bukanlah anaknya tapi kenapa beliau begitu peduli pada kami? Bahkan kami seperti dianggap anaknya sendiri, aku terharu bahwa ternyata masih ada orang seperti diri beliau, dan aku bersyukur akan hal itu dan adikku juga tentu saja akan melakukan hal yang sama..,
Tapi tunggu sebentar, aku 'kan masih sekolah, kok boleh bekerja? Yah kan aku sudah katakan, untuk memperpanjang masa hidupku maka aku harus bekerja, walaupun aku dan Ibu temanku tahu mempekerjakan seorang anak dibawah umur itu ilegal, tapi aku melakukan ini secara diam-diam agar tidak ketahuan oleh pihak penegak hukum, muehehehe..,
-Change Scene.-
Sabtu, Pukul 17:00, 19 Desember, 20**..,
Kini aku sedang berada di Lorong Sekolahku, berjalan dengan santai menelusuri Lorong yang sudah mulai sepi ini karena sebagian besar Siswa maupun Siswi yang tidak memiliki kegiatan Klub sudah pulang, kenapa aku tidak pulang dari tadi? Itu karena aku ketiduran diatap Sekolah tadi saat istirahat dan malah kebablasan sampai sekarang... aku terus berjalan dengan tujuan Gerbang Sekolah dan ingin cepat pulang sampai ke Rumah, namun belum sampai aku di Gerbang, aku dihadapkan oleh beberapa anak Klub Basket berseragam olahraga yang tiba-tiba datang dari persimpangan lorong, aku dicegat oleh mereka lalu diseret kedalam Ruang Kelas disampingku, salah satu dari mereka berkata padaku..,
![](https://img.wattpad.com/cover/204282593-288-k0d7e00.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Slices Of Life.
FanfictionSlices Of Life. Hanya potongan-potongan kisah hidup dari seorang pemuda biasa yang mencoba mencari kisah hidup yang tidak biasa.