'Will the day I once wished for come?Will you know of my heart that was preciously hoping for it?
Oh, even the glistening sweat drops
Were dropped to be able to meet you one day'
-fromis_9 : To Heart-
1.
Lee Eunsang, lelaki berusia 27 tahun itu bangun dari tidurnya pada pukul 6 pagi. Di sebuah apartemen mungil pojok Gangnam. Hal yang paling pertama Eunsang lakukan selain melenguh adalah memeriksa notifikasi di ponselnya yang, yahhh, tidak begitu banyak; beberapa pesan kakao dari grup kantor, satu obrolan dengan teman, jumlah hati di Instagram, berita-berita, dan hal tidak penting lainnya yang entah mengapa selalu menyita waktu pagi hari Eunsang. Padahal ia bisa memanfaatkan 30 menitnya itu untuk melakukan sesuatu yang lebih produktif. Seperti berak misalnya.
Setelah Eunsang sepenuhnya beranjak dari tempat tidur, ia pun langsung melucuti semua pakaiannya dan mandi.
Sudah hampir 3 tahun Eunsang merantau di Seoul. Selepas dirinya lulus sebagai sarjana ekonomi di kota kelahirannya, Busan, Eunsang langsung mendapatkan panggilan kerja di Ibu Kota. Sebagai seorang frontliner di Bank Nasional Korea.... Bukan sesuatu yang begitu wah, tapi Eunsang berusaha menata hidupnya dari yang paling bawah.
Sambil bersenandung, Eunsang mulai mengaplikasikan rentetan skincare pada wajah dan tubuhnya. Sebagai orang yang mengandalkan penampilannya saat bekerja, tentu saja Eunsang ingin parasnya selalu prima. Terlalu, malah. Kulit bayi pun kalah halus dan kenyal oleh Eunsang. Setelah dirinya telah cakap dengan semua itu dan juga seragamnya, Eunsang menikmati sarapan sebentar hingga ia pun kini siap bekerja.
Dari apartemen mungilnya ia berjalan ke bawah lumayan jauh untuk mencapai halte. Meski cuma karyawan biasa, tapi gensi Eunsang sangat luar biasa. Maka dari itu ia memilih untuk sewa apartemen di pelosok Gangnam dibanding daerah lain yang lebih murah. Kendati tempat tinggalnya di pedalaman, Eunsang tidak peduli, selagi masih di Gangnam. Status lebih penting daripada lelah berjalan kaki.
"Haduhhh, telat nggak, ya? Telat nggak, ya?" rajuk Eunsang pada angin. Sudah menjadi kebiasaan anehnya untuk bermonolog di muka umum. Tepat saat dirinya sampai di halte, bus pun datang.
Di jam masuk kerja seperti sekarang, sudah pasti Eunsang harus rela berdesakan. Meski gengsian, Eunsang masih cukup awas untuk berdiri dan memersilakan para penumpang perempuan mendapatkan kursi di bus. Sekarang adalah saat yang paling tepat untuk memasang earpod sambil mendengarkan 대화가 필요해 dari Vanilla Acoustic.
Hari baru bagi Eunsang resmi dimulai.
2.
"어? 언제 왔어? Tumben, biasanya gue duluan yang dateng," Tanya Park Jinjoo, senior Eunsang sekaligus kawan karibnya di kantor.
KAMU SEDANG MEMBACA
To Heart | YounSang
Fanfictionjust YounSang playing hard to get, so kdrama-ish, and very cliche. (menampilkan lagu-lagu fromis_9)