- BAGIAN I -
(SATU)[27/10/23] 13.00-…
Bahkan hari ini pun Aku jalani dengan biasa, sebagai seorang siswa yang baru beranjak SMA. Makan jajan di kantin sekolah, belajar sambil tertidur dan hanya dengan mendengarkan sekilas penjelasan Bapak Ibu Guru di kelas tapi terkadang Aku mencatatnya, sebagai formalitas.Bakteriofage, sebuah virus yang menyerang…[Penjelasan Guru Biologi dengan kantuknya], bel istirahat berbunyi.
“Indra, sore nanti kamu ada ekstrakulikuler tidak?” [Sangat manis]
“……” [Terdiam]
“Ah makhluk yang satu ini menyebalkan!” [Merajuk]
“Tinggalkan pesan setelah notifikasi berikut ini, hmm~..”
“Ihh, Gita tunggu di gerbang sekolah.” [Tertawa]
“……” [Tersenyum]Balasku dengan senyuman setengah sadar, di tengah-tengah rasa tercekam oleh sorotan bengis para lelaki di kelasku. Pantas saja mereka seperti itu.
Gita mempunyai paras begitu mempesona dengan badanya yang ideal, kulitnya yang putih bersih, matanya yang sungguh menawan, ditambah lagi dia sangatlah pandai dalam adakemis maupun olahraga.
“Indra~..” [Melambai]
“Udah, ayo kita pulang.”
“Ehh padahal hari ini kan giliran Kamu masak untuk makan malam, gimana si?”
“Ehehe, kalau gitu kita mampir ke supermarket dulu deh Git.”
“Oke deh, ayo buruan.” [Tersenyum tipis]Semilir angin berhembus menerbangkan dedaunan di sepanjang jalan, langit jingga menambah kesan nyaman selama kami berjalan.
“Kamu mau masak soup iga, wah~.. bakal mantap nih.”
“Yaa kebetulan Aku juga laper banget nih Git. Sudah lama juga ngga masak, akhir ini selalu kamu yang masak.”
“Gak apa kok, lagian Aku suka.” [Memalingkan wajah]Totalnya 189.500 rupiah kak, uangnya 200.000 ya kak, 500 nya boleh didonasikan? [Ucap kasir dengan ciri khas bahasanya], hanya Ku balas dengan senyuman.
[23/10/23] 19.05-…
Seperti biasanya Gita langsung menuju kamarnya, sigap untuk berganti pakaian dan semacamnya, apapun itu. Aku menyiapkan bahan makanan di dapur, memulai memasakuntuk makan malam, Ku pastikan Gita bakal suka sama makanan ini karena memang dia suka soup iga sii.
“Git, udah nih soupnya buruan turun.”
---
“Gimana, enak atau gak nih?”
“Enak kok hehe.”
“Nambah lagi aja Git, biar gemuk hahaha”
“Indra ih, usil aja.” [Cemberut, lucu]Usai makan kami mencuci piring bersama, Aku mencuci Gita yang mengeringkan serta merapihkanya kembali. Terasa sangat lama, Gita justru mengajak Ku bermain-main dan bergurau, tawa dan senyuman terlukis di wajahnya terasa begitu nyaman.
“Udah deh Git, udah malem.”Gita membalasku dengan sebuah senyuman, lagi. Kemudian ia mengucapkan selamat malam kepada Ku, lalu pergi kembali ke kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Multiplayer War of Banyumas
ActionKehidupan sehari-hari Indra yang penuh dengan berbagai macam quest serta misi layaknya game RPG, dalam kehidupan nyata. Masing-masing individu punya job dan skill nya masing-masing. Guild dari berbagai fraksi terbentuk, kadang terjadi PK yang artiny...