prolog

1 0 0
                                    

Sepasang mata tertuju pada keindahan langit sore, tatapan yang terlihat sendu memandang senja yang indah , tiba-tiba pandangan itu berubah, kini tak lagi mandang keindahan senja, namun pandangan itu kini tertuju pada sesosok pria yang  sedang berdiri, dengan tatapan kosong, namun matanya terlihat tajam, rahangnya tegas, rambut nya yang sedikit berantakan, entah apa yang dia pikirkan yang jelas raut wajahnya sedang menunjukan kekesalan
     "Apa liat-liat ?" Suara pria itu membuat dia memalingkan pandangan nya
     "Bukan apa-apa" Tegasnya sambil meninggalkan tempat ia berdiri, meninggalkan pria tersebut
      Sebut saja, dia adalah Nayla Anastasya seorang gadis yatim piatu yang menjadi tulang punggung kedua adik nya yang masih kecil, Ayah nya meninggal sejak dia masih duduk di bangku SD sedangkan ibunya meninggal setelah 5 tahun kepergian ayahnya, selain Nayla dia meninggalkan kedua anaknya yang masih kecil, dia adalah Aldo dan Anna yang saat itu Aldo berusia 7 tahun sedangkan Anna berusia 5 tahun, ketika ayahnya meninggal Anna masih berada dalam kandungan ibunya, dia anak satu-satunya yang tidak pernah merasakan kasih sayang ayah nya, hanya wajah yang ia kenali lewat foto yang terpampang di dinding dan beberapa album foto yang masih mereka simpan.
        "Ah apa-apa sih tadi itu, ngapain coba aku mandangin dia" Gerutunya, sambil menggertakan kedua kaki nya ketanah..
       "Ganteng sih, tapi kayak nya sombong deh, mukanya juga gitu, kecut banget" Lanjutnya
       Nayla yang sedang berdiri di halte, sambil menunggu bus lewat, Tiba-tiba  sepeda motor melaju dengan kecepatan tinggi, sontak saja dia terduduk di kursi halte, dia terlihat kaget, mukanya pucat, badan nya gemetar, bukan itu saja dia terlihat memegang kepalanya, entah apa yang di pikirkan saat itu, yang jelas dia terlihat lemas
       "Enggak, aku gak boleh lemah, pliss Nay, kamu kuat" Ucap nya dalam hati, tangan nya memegangi tiang, dia mencoba untuk berdiri, kaki nya gemetar, sementara itu busway sudah menantinya di depan, dia berjalan perlahan menaiki beberapa anak tangga busway tersebut.. Setibanya di rumah, dia melihat kedua adik nya yang sedang tertidur di sopa ruang tamu, dengan mata teduh dia memandangi kedua adik nya sambil membelai rambut nya
      "Maafkan kakak, Aldo, Anna, kakak belum bisa menjadi kakak yang baik dan kuat, tapi kakak akan berusaha menjadi kakak yang tidak terlihat lemah, kakak sayang kalian" Ucap nya pelan dengan tatapan penuh cinta, kemudian dia mengecup kepala kedua adiknya bergantian
       Nayla orang yang kuat dan tegar namun dia masih merasa, kalau dia adalah orang yang lemah, sering kali dia bersifat tegas kepada Aldo dan Anna, tak jarang kedua adiknya itu sering mendapat omelan dari Nayla, tapi semua itu demi kebaikan, Nayla tidak ingin Aldo dan Anna seperti dirinya, Nayla ingin kedua adiknya bahagia, kuat dan memiliki apa yang tidak bisa dia miliki
     

WAKTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang