1. Perkenalan dan Pertemuan

40 5 0
                                    

Uhuyyy siapa lagi yang tidak kenal dengan Rebeca Shieca, wanita yang lebih sering menginginkan hubungan berteman dengan sepi ketimbang dengan berteman tanpa ketidak pastian. Sejak memasuki bangku sekolah ia terlihat begitu tomboy dibandingkan dengan wanita lainnya, ia lebih sering bergaul dengan lawan jenisnya ketimbang dengan yang sejenisnya.

Saat masa Taman kanak-kanan ia sedang berjalan di dekat ayunan sekolahnya, tidak disangka ada seorang peria kecil yang mendekatinya dan mengajak ia berbicara

Peria kecil tersebut mendekatkan posisi dengan caca dan memberanikan dirinya "hai, nama kamu siapa?" 

Rebeca sedikit takut dan memberikan salaman tangan  "nama aku rebeca, kamu bisa panggil aku caca" dengan kalimat imutnya iya berkata demikian, tapi tetep saja peria kecil itu sedikit dibikin tegang oleh rebeca. Gimana engga tampang rebeca masih kecil aja kaya pereman tapi cantiknya luar biasa.

Saat Rebeca pulang dan hampir tiba didepan rumahnya ia melihat ada seorang peria kecil yang hari ini bertemu dengannya di taman bermain itu, tanpa aba - aba rebeca mendekatinya  "hehh kamu" rebeca menyentuh pundak pria itu dengan keras "ko kamu ada di dekat rumah ku? memangnya kamu tidak pulang? terus kenapa ada disini?jan bilang kamu ngikutin aku ya?" sambil mengetok-ngetok pelipisnya kaya mikir gitu

"ohh ini...  rumah akuu ada disana" jari cowo itu menunjuk rumah yg tidak jauh dari rumah rebeca, mugkin hanya beda 4 rumah darinya "ternyata kamu bawel ya hahaha, sekali bertanya saja sudah cukup, pertanyaan kamu terlalu banyak aku susah menjawabnya" gemas, peria kecil itu berkata panjang kali lebar pada rebeca sambil tertawa

"hehehe, abisnya aku tidak tahu bahwa kita tetanggan" rebeca merasa malu dibuatnya hingga rebeca membalikan badan dan ingin langsung meninggalkannya tanpa pamit. Saat ia melangkah ada tangan kecil yang meghentikan langkahnya dan menarik tas rebeca

"ehh tunggu ca, aku belom kasih tau nama aku siapakan?" peria kecil itu bersuara layaknya anak yang baru lahir ,yap sangak imut. Rebeca membalikan badanya dan menahan muka merahnya  "kenalin, nama aku Reyendra. panggil aja rayen" peria itu memberi jabaan tangan yang sangat kecil

 Rebeca membalas jabaan tangan tersebut "oh iya rayen, sudah ya aku ingin pulang takut dicariin mama, sampai ketemu lakin waktu" rebeca pergi dan meninggalkan begitu saja 

Sejak kejadian hari itu rebeca dan rayendra semakin dekat , duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP) mereka selalu bersama kaya biji ga bisa kepisahin. Saat mulai memasuki bangku sekolah SMA rebeca bingung harus berbicara dengan siapa dikarenakan dia bukan tipe orang yang ingin  berkenalan terlebih dahulu,dan yap dia tidak sekelas lagi dengan Rayen teman waktu kecilnya itu, tapi siapa sangka rayen selalu menyarinya saat jam istirahat dan saat jam pulang sekolah ia merasa rebeca adalah orang yang selalu ia jaga hingga saat ini 

****

saat sedang berjalan di koridor sekolah rayen menemukan sosok yang ia cari. selangkah mendekat dengan rebeca ia mengagetkannya "Wayohhhh" suara yang dulunya sangat imut itu kina membesar dan mengagetkannya 

"lu ngapain caca bengong aja, dari tadi gua nyariin lu buat ngajak balik bareng"

"issss anjir lu kebiasaan bikin gua kaget dehhh re, males gua ama lu ni ahh, kalo kaya ginikan gua bisa mati mendadak re" jengel rebeca dibuatnya histeris 

reyen dengan keras menoyor kepala rebeca tanpa perasaan " ilahh lu alay banget jadi manusia bumi, gua cuma ngagetin pelan doang ampe gitu hahah"

hening , reyen membuka suara terlebih dahul, ia tau bahwa rebeca malas berlama lama-lama berkomunikasi dengan manusi lainnya siappun itu termaksud reyen sekali pun.

"balik ayo ca, gua laper, lu mau gua anter apa balik dewekan caca?" berdiri dan berhadapan dengan rebeca 

"ahh ayo gua ikut lu aja, dirumah pusing gua dengerin nyokap setiap hari kerjaannya ngomel terussssss" ya gitu bibir rebeca sambil maju maju 

Beberapa menit kemudia mereka ber2 jalan menuju parkiran,tangan rebeca di pegang kuat oleh rayen hingga rebeca terkejut kenapa sahabatnya menjadi seperti ini,rebecapun mengikuti jalan reyen hingga parkiran dan meninggalkan reyen, dikarenakan rebeca lebih senang menunggu reyen didepan sekolah,wajar saja dia paling malas menunggu dimanapun itu sebenarnya.  yap reyen anak pengusaha kaya wajar dia kesekolah membawa mobil milik papanya walaupun dia masih duduk di bangku SMA tapi papanya sangat baik dan royal pada anak satu satunya itu.

Tak lama ia muncul dari dalam pagar sekolah dan mendapati bidadari dari tanah tersebut yang sedang menunggunya yaitu rebeca

reyen membuka kaca mobil yang iya gunakan "hehh anak kambing, ayo masuk gua udah laper banget caaaaa" 

"iya sabar napa lu anak moa, bukain pintunya ahh" rere memasang tampang yang melas

"jangan males ca timbang buka pintu mobil aja ampe kaya gitu, lu bukan tuan putri caca"

karena tidak dibukakan pintu mobil oleh sang empunya rebeca menghentakan kakinya malas "dasar pelit, iya gua masuk"

Entah apa yang membuat reyen menjadi sedekat ini dengan wanita yang dari dulu lebih memilih sendiri dibandikan harus bermain bersama teman sejenisnya. Perasaan reyen saat ini bimbang ia mulai menyukai sahabatnya tapi apa daya reyen lebih memilih berteman tanpa kejelasan, ia tidak mau merusak persahabatannya pada rebeca hanya karena persaan yang ia simpan sendiri 



OKE GAYYYYYSSS Jadi aku cuma mau nyoba dulu  buat bikin cerita, gpp lah ya baru 800 kata kali aja ada yg baca syukur,ngevote syukur dan apa lagi buat disimpen reading list and perpustakaannya sangat bersyukur hehe

Buat kalian yang udah baca cerita aku + ngeliat cerita aku jangan bosen bacanya aku jamin cerita ini bakal seru jangan merasa bosan dulu oke, doain juga ya bisar banyak yang baca cerita aku :)

kalo ada yg baca dan bagiin cerita ini bakalan aku lanjut, buat gabut doang si sekalian nulis pengalaman pribadi hehe

dan jangan lupa Vote+Komen komen biar rame aja:)

semoga suka


#Isabella 29.10.19 ,4.19p.m



Shut upWhere stories live. Discover now