Ramuan Cinta

3-4

3 Kakak ipar:

"Letty, cobalah dan tenang dulu." Matthias berkata, mengeluarkan saputangan dari sakunya dan menekannya ke pipi istrinya.

"Tapi Iris ... Aku hanya memikirkan Iris ...."

"Ya, tapi saat ini matamu yang cantik akan memerah seperti kelinci."

Seperti dia seorang ibu yang lembut, wajahnya yang berlinang air mata dengan lembut dikeringkan oleh suaminya. Dia membelai rambutnya dengan hati-hati. Matthias adalah suami yang lembut, enam tahun lebih tua dari Leticia.

Pada saat seperti itu, Iris sadar bahwa tidak semua orang bisa mendapatkan kasih sayang dan menyayanginya meskipun mereka berharap dan berdoa untuk itu. Kesadaran itu selalu menyakitkan Iris.

Setiap kali mereka bertarung, Leticia selalu menangis.

Kebodohan seperti itu membuat Iris mual.

Iris mengalihkan pandangannya dengan perasaan mual.

Sementara itu, Leticia dihibur oleh suaminya yang tersayang, dan perlahan-lahan menjadi tenang.

Dengan matanya yang basah, dia menatap suaminya dan berkata,

"Terima kasih, Matthias. Karena intervensi tepat waktu Anda, mata saya tidak akan memerah. '

"Sama-sama, Letty."

"Terima kasih, Iris tidak terus marah." (Zuben: Saya mual)

Mendengarkan kata-katanya, kemarahan meluap-luap di dada Iris.

"Setiap kali dia berbicara kepada orang-orang yang mengkhawatirkannya, Iris marah." Leticia berkata dengan droop bahunya. (Zuben: Aku secara resmi membenci Leticia.)

Mereka jelas tidak mengkhawatirkannya, pikir Iris dalam hati.

Tidak ada yang berubah sejak masa kecilnya.

Leticia tidak bersalah dan tidak pernah memperhatikan apa pun. Setiap kali dia menangis di depan umum, itu karena dia bertarung dengan bodoh dengan Iris. Dia akan memberi tahu pengagumnya dan mereka akan menyudutkan Iris di belakang punggung Leticia.Semakin dia mengeluh kepada pengagumnya, semakin banyak Iris yang diserang.

Leticia tidak akan pernah mengerti apa yang sedang dialami Iris.

"Matthias, aku mencintaimu!" Leticia menangis ketika dia melemparkan dirinya ke dadanya yang lebar. Matthias menatapnya dengan penuh kasih sayang ketika dia membelai rambut istrinya, seolah-olah dia sedang membelai hewan peliharaan yang sangat dicintai.

Kapan penebusan dosa ini akan berakhir? Iris berpikir dalam hati.

Dia menghela nafas ke dalam, dan bergerak untuk bangkit dari tempat duduknya. Pada saat itu, Matthias menarik kembali dan menatap istrinya,

"Tapi sayang, tidakkah kamu pikir kamu sedikit sombong?" Matthias berkomentar ketika dia tersenyum miring pada Iris, 'Iris adalah Iris, sudah kubilang dia akan kehilangan kesabaran.'

Iris bertemu mata Matthias, tapi dia mengalihkan pandangannya.

"Oh, maksudmu mungkin, aku sudah keterlaluan?" Leticia bertanya padanya.Matthias mengangguk.