"Meski yang dikatakannya bukan kata-kata cinta, tapi mampu menumbuhkan rasa cinta."
~~~
Kring kring...
Bunyi alarm yang sudah berdering sejak beberapa menit lalu pun tidak kunjung membangunkan seorang cowok nakal yang hobinya selalu bangun kesiangan terus malah diambilnya alarm yang diatas nakas lalu melemparnya ke sembarang arah."Dekk, coba bangunin abangmu itu. Sudah macam kebo saja dia tak kunjung-kunjung bangun daritadi" teriak seorang wanita tua yang tak lain bu Ghina -ibu kandung Devaro-
Vanya menuruti perintah ibunya tersebut lalu segera menuju kamar kakaknya.
Dilihatlah Devaro yang masih dengan posisi tengkurep dibawah selimut kemudian terbesit ide cerdas untuk bisa membangunkan kakanya satu ini. "1... 2... 3... KEBAKARAN KEBAKARAN!."
Mendengar suara yang tak asing ditelinganya itu membuat Devaro bangun dengan gegelapan. "Mana kebakaran mana?"
Nah kan, sudah dipastikan ide usilnya ini akan membangunkan Devaro yang sangat susah dibangunkan malah kadang orang-orang rumah sudah menyerah duluan untuk membangunkan cowok tersebut.
"Ga ada kebakaran-kebakaran, cepat mandi abang." Vanya menjewer sebelah telinga Devaro dengan menariknya kekamar mandi bak seorang ibu kedua saja adiknya tersebut
"Oh jadi lo, ngibulin gue ya haaa!!" tunjuk Devaro kesal tepat didepan wajah Vanya
"Ya ga sengaja." jawab Vanya dengan tampang polosnya
"Ga sengaja ga sengaja, mau gue jadiin makanan kucing ye lu." geram Devaro setaunya adiknya ini sangat takut terhadap seorang kucing, cemen banget pikirnya
"Maaf elah bang, sama adik sendiri galak amat." balas Vanya dengan mengacungkan kedua tangannya keudara
"Dah keluar lo." Devaro mendorong badan Vanya dengan agak kasar untuk menuruhnya keluar lalu menutup pintu dengan tidak santai sekali
Vanya mengelus dadanya pelan dengan tingkah laku kakaknya yang kasar, nakal, ga punya sopan santun, ngomong pedes banget tapi untung dia sayang dengan kakak satu-satunya ini.
Devaro dan Vanya hanya berjarak usia 2 tahun saja yakni Vanya baru menginjak kelas X yang satu sekolah dengan Devaro tapi di sekolah mereka seperti tidak kenal satu sama lain dan untuk bertegur sapapun tidak.
Dengan memakai seragam yang sangat amburadul atau lebih tepat dibilang bad karena pakaiannya yang dikeluarkan, tidak memakai dasi dan gaya rambut yang acak-acakan tapi tetap saja tidak membuat tingkat ketampanan milik Devaro menurun.
Dihampirinya Ghina dan Vanya yang sedang menyiapi sarapan pagi ini dengan bekal roti bakar kesukaan kedua anak Ghina. "Wih buat sarapan kesukaan Varo nih."
"Iyah nih, kamu sih paling susah banget bangun pagi. Coba sekali-kali bangun pagi emangnya ga bisa?" ujar Ghina
"Bukan ga bisa tapi males." jawab Devaro santai
"Dasar si abang, Vanya aja sampe didorong-dorong sama abang tau gak ma." ucap Vanya
"Kamu ini dengan adik sendiri aja kasar gimana mau jagain cewek." sentak Ghina
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Ice [END]
Teen FictionIni tentang Ryehanna Arestha Neldric, gadis berparas cantik yang tidak pernah berhenti berjuang dengan takdir semenjak kehilangan segalanya termasuk orang-orang yang ia sayangi membuat sifatnya berubah drastis menjadi gadis dingin. Gadis itu hanya k...