Part 1

176 23 8
                                    

Masih dinegeri antah berantah. Tepatnya dipusat kota, berdirilah sebuah istana nan megah. Warna putih mendominasi hampir diseluruh bagian istana. Hingga istana tersebut dijuluki Istana Putih/ Kastil Putih. Tapi bukan asal-usul ataupun seluk-beluk istana tersebut yang akan dibahas, melainkan ketiga sosok yang tengah berkumpul disebuah ruangan terbesar di istana itu, ruang tahta.

Sosok pertama adalah Raja yang memerintah negeri tersebut. Kulitnya putih pucat. Rambutnya berwarna perak dengan kilat keabuan serta kacamata berbingkai kotak menghiasi netra dengan warna yang tak berbeda dari rambutnya. Sang raja memang seringkali menampakkan raut wajah keras namun raja tersebut dikenal sebagai orang yang bijak dan mampu membawa kerajaan yang dipimpinnya menjadi kerajaan yang memiliki kesejahteraan ekonomi terbilang tinggi. Yah meskipun terkadang temperamennya cepat berubah dan cenderung pemarah. Yaotome Sousuke nama dari raja tersebut.

Sosok kedua adalah wanita yang selalu setia mendampingi keseharian raja Yaotome, ratu Yaotome Kaoru. Tubuhnya berpostur ramping dengan lekukan bak gitar spanyol. Rambut panjangnya yang berwarna magenta dibiarkan tergerai dan meliuk-liuk tiap kali mengikuti gerakan dari sang ratu. Meskipun usianya sudah tidak terbilang muda tapi ratu tersebut selalu mengutamakan penampilannya. Kecantikan wajah dan tubuhnya tetap terjaga berkat berbagai rangkaian perawatan skincare-skincare mahal yang diterapkan ataupun polesan make-up yang dibubuhkan. Tak lupa juga selalu hanya gaun-gaun dan aksesoris hasil rancangan desainer kenamaan yang akan membalut tubuh aduhainya.

Dan sosok yang ketiga merupakan putra satu-satunya dari pasangan raja-ratu Yaotome dengan kata lain pangeran putra mahkota yang akan mewarisi seluruh kekuasaan atas negeri tersebut kelak, Yaotome Gaku. Penampilannya 99,99% sangat mirip dengan ayahanda raja. Mulai dari rambut, warna dan bentuk mata, hidung, garis wajah, bahkan ekspresinya saat tidak senang nampak mirip dengan sang raja. Tentunya pangeran Gaku terlihat lebih muda dan tanpa adanya kacamata yang menutupi manik perak keabuannya. Meskipun memang mirip tapi ternyata pangeran selalu merasa kesal jika disamakan dengan ayahandanya. Pangeran itu selalu berpikir kalau dia jauh lebih tampan dibanding dengan sang raja.

Ketiga anggota keluarga kerajaan itu tengah tenggelam dengan urusannya masing-masing. Sang raja sibuk memerhatikan benda berlayar kotak yang ditempatkan dimeja hadapannya. Sang ratu sibuk memoleskan cat berwarna-warni ke kuku jemarinya. Sementara sang pangeran duduk dengan posisi yang bisa dikatakan tidak sopan. Kedua kakinya dinaikkan keatas sofa empuk yang tengah ia duduki dengan sebelah tangan digunakan untuk menopang wajahnya disandaran sofa serta matanya sama sekali tidak terlepas dari benda persegi panjang yang dipegang oleh tangannya yang bebas. Hanya ibu jarinya saja yang terlihat bergerak naik-turun atau sesekali menekan-nekan benda tersebut.

Sang ratu yang kemudian lebih dulu usai dengan urusannya. Ia meletakkan kembali botol-botol berisi cat warna-warni kedalam kotak dipangkuannya sebelum menyisihkan kotak tersebut ke meja yang tak jauh dari tempatnya berada. Kemudian iris magentanya melirik kearah suami dan putra kesayangannya yang sama sekali tidak bergerak sedikit pun dari posisi semula. Sang ratu menghela nafas sekali sebelum merebut atensi ayah-anak tersebut.

"Ne~ kalian! Bisakah kalian berhenti memandangi gadget itu terus-menerus?" Ujar sang ratu sambil melipatkan tangannya didada.

Tapi nyatanya kedua makhluk itu sama sekali tidak menggubrisnya. Wajah cantiknya berubah masam. Dengan segera ia beranjak dari singgasananya dan pertama menghampiri sang raja. Jemari lentiknya menekan bagian atas layar kotak yang sedari tadi diperhatikan suaminya sampai mengabaikan dirinya. Dengan sekali hentakan layar kotak tersebut bersatu dengan bagian bawahnya yang dipenuhi tombol. Sang raja mengerjap dan langsung memandang tak suka pada si pelaku, tapi niatnya untuk marah ditelannya kembali setelah melihat wajah badmood sang istri.

"Aku belum sempat men-save file yang tadi" protes raja tapi ratu hanya membalasnya dengan tatapan 'bodo amat' membuat raja hanya bisa mengerang frustasi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TennderellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang