masih ingatkah engkau saat itu?
saat hari mendung dan kita pulang bersama
kau menyuruhku menunggu di dekat gerbang
kau mengambil motor maticmu saat itu yang terletak jauh di ujung sana
kulihat kau berlari
apakah kau tidak mau membuatku menunggu?
kemudian kita pulang bersama
rintik-tintik hujan mulai turun membasahi bumi
membasahi kita yang hanya terlindung dengan pakaian dan jaket masing-masing
kau bertanya "mau meneduh?"
kujawab "terserah"
kemudian kau menepikan motormu di salah satu parkiran masjid
aku turun dari motormu dan bertanya "apa tidak apa-apa meneduh dulu?"
kau jawab "tak apa, yang penting kau tak basah"
kemudian kita berbincang sambil menunggu hujan reda
perbincangan acak tak bermakna
namun hangat
kau bilang kau rindu kami semua
dan hari ini kau menemui kami
tapi kami tak dapat hadir semua
maaf, aku tidak tau kalau ternyata seperti ini
hujan kemudian reda, kau bertanya "mau lanjut jalan?"
"boleh" kujawab
kemudian kita melaju membelah jalanan yang basah karena hujan
angin dingin mulai terasa
aku merapatkan jaketku untuk menghalau dinginnya udara
kemudian rintik-rintik hujan turun lagi
kali ini lebih besar
aku menunduk untuk melindungi wajahku dari terpaannya
kau menepi lagi di sisi jalan
aku turun dan kau melakukan hal yang sama
tak ada perbincangan
namun aku membuka suara "hujannya labil kayak anak sma"
kau tertawa kecil "iya nih"
aku menatap langit yang mulai menghitam
pukul berapa sekarang? aku tidak peduli
kemudian kita mulai membuka pembicaraan kembali
obrolan acak nan hangat yang membuatku mengenalmu lebih jauh
begitupun engkau sebaliknya
kau bilang kau anak pendiam awalnya, aku sempat tak percaya
kau bilang terkadang kau sedikit canggung berdekatan dengan wanita, aku harap kau tidak begitu denganku
kau bilang kau mengerti bagaimana rasanya jadi diriku saat ini, kuharap gelapnya langit dapat menyamarkan rona pipiku saat itu

YOU ARE READING
Rain To Meet You
Short StoryAku tak mengerti apa yang telah kau padaku hingga ku seperti ini... Hingga aku hanya mengingatmu saat hujan datang.