"Hai Cantik, apa yang kamu pikirin huh? Kenapa kamu ngelamun dari tadi? Cepetan, waktu kita gak banyak." Kak Ashahi membuka pintu kamarku dan menghampiriku yang masih berdiri melamun memandang kosong ke arah luar jendela kamar.
"Hahhh.. Aku males banget kak ngikutin acara peringatan itu, buang waktuku aja." Aku memelas dan masih malas untuk beralih dari pergerakan ku.
"Hei Farah, jaga ucapan kamu!! Kalo Ayah dan Ibu dengar, mereka bakal marahin kamu loh." Kak Ashahi memperingatkan ku dengan sedikit meninggikan nada bicaranya. Apa yang salah dengan ucapan ku?
Menurutku, apa yang aku bicarakan memang benar adanya. Siapa yang ingin bertahan, berdiri berjam-jam di tengah lapangan gersang, tepat dibawah teriknya matahari hanya untuk melakukan upacara peringatan kematian orang yang entah siapa aku tidak mengenalnya.
"Ck, iya.. Cerewet banget kamu kak." Aku merotasi kan kedua bola mataku malas, sungguh aku tidak ingin berdebat dengan salah satu kakakku ini.
"Udah jangan masang wajah cemberut begitu, cepetan sana siap-siap. Dibawah udah ramai, dan cuma kamu yang belum siap." Kak Ashahi memperingatkan ku lagi dan memulai ancang-ancang untuk pergi meninggalkanku.
"Iya iyaaaa. Udah sana kakak turun."
"5 menit, gak lebih dan gak kurang. Kamu tau, keluarga kita ga suka keterlambatan ataupun kelebihan waktu." Kak Ashahi pergi meninggalkanku setelah memberikanku peringatan lagi.
Huhh, dia ini suka sekali ya memperingati orang lain, mentang-mentang dia adalah orang yang sangat disiplin dan tidak pernah mendapatkan peringatan sekalipun oleh orang tua ku.
Huhh, tak ada waktu untuk membicarakan dia. Aku pun bergegas merapihkan dress hitam yang ku kenakan dan menyemprotkan beberapa kali parfum ke tubuhku serta mengambil tas kecil yang berada di meja belajar, lalu bergegas turun kebawah
Baru beberapa langkah aku menuruni anak tangga, keluargaku yang berkumpul mengalihkan seluruh perhatiannya kepadaku. Huhh, pipiku sangat memanas rasanya ketika diperhatikan banyak orang seperti ini.
Aku melihat nenek tersenyum sumringah ke arahku di kursi rodanya, aku pun segera menuruni tangga dengan cepat agar bisa memeluk beliau. Seseorang yang paling ku rindu kan, setidaknya mood ku lebih baik ketika melihatnya dan kehadiran beliau sepertinya akan membuatku beruntung karena tidak mati kebosanan untuk mengikuti acara peringatan itu.
"Nenekkkkk..." Teriakku dan menghamburkan pelukan kepada beliau
"Cucu nenek makin cantik banget ya." Nenek membalas pelukanku erat, sungguh aku merindukan pelukannya
"Yaiyalah Nek, cucu nenek kan lelaki semua dan cuma Farah wanita satu-satunya. Masa iya Farah mau disebut ganteng juga?" Celetuk salah satu sepupu sebaya ku yang biasa keluargaku memanggilnya Hyunjin
"Apa si, bilang aja aja kalo kamu cemburu akan kasih sayang nenek untuk aku." Aku mendelik ke arahnya
"Huhh, dasar wanita galak." Ucapnya lagi tak kalah sinisnya denganku
"Heii udah, mari kita berangkat sekarang." Ayahku melerai dan mengajak semua yang berkumpul diruangan tamu, untuk segera berangkat
****
Huhh, sepertinya perkiraan ku sangat salah jika aku tidak mati kebosanan. Nyatanya aku sungguh bosan terutama hawa disini sangatlah panas sekali, walaupun rupanya keluargaku sudah memasang tenda untuk melindungi kami dari teriknya matahari di lapangan ini, ah bukan lapangan lebih tepatnya seperti tanah yang agak lapang namun tidak terlalu besar, dan terdapat dua makam berdekatan ditengah-tengah nya.
Bohong jika aku tidak pernah bingung dengan keberadaan makam itu serta upacara peringatan aneh ini, aku selalu bertanya kepada keluargaku dari ayah hingga paman bahkan nenek, namun jawaban mereka selalu menggantung dengan embel-embel "Suatu saat kamu bakal tau kok." nyatanya sampai sekarang pun aku tidak tahu. Dan aku sangat yakin, para kakakku serta sepupu ku pasti sudah mengetahui ini semua dan hanya tinggal aku yang belum, atau ada hubungannya juga karena aku adalah keturunan wanita satu-satunya di keluarga besar ini?
"Sabar ya cantik." Nenek yang sedang duduk di sampingku, sepertinya peka sekali dengan kondisi ku saat ini, tidak seperti keluarga ku yang lain bahkan kak Ashahi dan kakak ku yang lainnya sangat menikmati sekali upacara peringatan ini.
"Iya nek hehehe, tenang aja aku mah selalu sabar." Ucapku tersenyum tipis
Setelah satu jam upacara peringatan itu berlangsung, akhirnya sekarang selesai juga. Aku pun akhirnya dapat duduk dengan nyaman, kau tahu bagaimana rasanya berdiri satu jam? Sangatlah melelahkan. Dan lebih parahnya lagi hanya aku wanita yang harus berdiri, karena ibu ku dan para bibiku diperbolehkan duduk sedangkan aku diharuskan berdiri karena 'Masih muda' sangat aneh bukan? Sungguh, sampai kini aku tak paham asal mula pemikiran keluarga besar ku yang selalu aneh.
"Capek?" Kak Yuto, kakak pertamaku. Menghampiriku dan memberikanku sebotol minum dingin.
"Menurut kamu sendiri gimana kakakkkkk, huh?" Aku hanya membalasnya sinis dan menegak air minum dari nya.
"Lucu banget si." Kak Yuto tersenyum tipis menatapku, dan hanya ku balas dengan cebikan malas.
"Farah.. Nenek mau ditemani sama kamu." Ibu menghampiriku dan mengusap rambutku lembut.
"Baiklah Bu" Aku pun bangkit dari tempat duduk dan segera menghampiri nenek yang tidak jauh dariku.
"Nenekk.. Apa Nenek lelah? Farah ambilin minum ya?" Baru aku ingin pergi, namun nenek mencegat tanganku.
"Duduklah disini cantik, nenek mau bicara sama kamu
" Nenek mengukir senyum manisnya kepadaku dan aku pun menuruti perintahnya."Hmm, apa kamu masih bingung sampai sekarang?" Nenek berbicara kepadaku dengan pandangan lurus kearah depan lebih tepatnya kearah sepasang makam yang sangat dihormati keluarga ku ini.
"Maksud Nenek?"
"Upacara peringatan dan sepasang makam di depan itu, kamu masih bingung bukan?"
"Iya" Aku tidak munafik bahwa aku sangat penasaran sekali terhadap apa yang disembunyikan keluargaku selama ini.
"Kamu tahu, terkadang kita harus lebih memahami perasaan seseorang." Ucapan Nenek membuatku mengernyitkan dahi bingung
"Karena kita tidak tahu bahwa mereka memiliki kerapuhan di dalam dirinya dan menyembunyikannya begitu dalam." Nenek memberikanku sebuah buku lusuh dan terdapat penanda berbentuk pensil kecil yang dilapisi berlian di tengahnya
Hello.. Ini adalah cerita fantasi pertama ku di wattpad , maaf jika memang ga jelas ceritanya heheheh..
Ini sebenernya udah pernah ku publish lama bangettt . Tapi karena aku males-malesan lanjut, jadi ga ku terusin. Tapi, setelah dipikir. Aku mau lanjut, karena cerita ini ku ambil dari beberapa mimpi yang ku alamin hehehe.. 😊Kini aku publish ulang, dan ku ubah kata-katanya gak terlalu baku biar bisa gampang dicerna sama kalian 😊
Tapi aku harap, kalian suka :')
Keep Enjoy It
-Iy0un913-
KAMU SEDANG MEMBACA
The Curse
Mystery / ThrillerFarah adalah gadis remaja yang sangat cantik nan manis dan menjadi satu-satunya wanita dari keluarga Jung setelah melewati 3 generasi Namun, siapa sangka bahwa sebuah kutukan masa depan telah berpihak kepadanya? Dan semua bermula dari buku catatan i...