BEGINNING

56 8 0
                                    

Tugas seorang malaikat pastinya adalah memastikan manusia untuk tidak jatuh kedalam dosa. Melindungi manusia dari iblis yang selalu mengambil kesempatan menipu manusia untuk masuk kejebakanya. Malaikat ini biasanya tercipta dengan kekuatan  dan kemampuannya yang luar biasa hebat. Tergantung dengan level tingkatnya.

Hueningkai , adalah salah satu malaikat dengan takdir yang terlahir  dengan kekuatan dan keahliannya yang melebihi kata kuat. Ah tapi dia tidak suka dibilang kuat.

Dia menganggap bahwa dia hanya melaksanakan tugasnya saja. Biasanya  malaikat lain hanya memiliki satu kekuatan yang didasari oleh kekuatan elemen alam yang ada. Tapi Huening adalah satu satunya malaikat yang bisa menguasai semua elemen itu.

Memang, kuat bukanlah kata-kata yang cocok untuknya, dia sama dengan malaikat lainya, indah dan bersinar. Tapi aura dari seorang Hueningkai berbeda. Ia melebihi kata 'indah' .

Selain itu dia juga manis, senyumnya akan selalu membuatmu terkagum-kagum, terkadang kenyataan itu yang bisa membuatmu lupa bahwa dia adalah kepala dari segala malaikat yang ada.

Ia biasanya berkumpul bersama sahabatnya, Beomgyu dan Taehyun, rekannya yang selalu membantunya dalam setiap keadaan.

Beomgyu dan Taehyun adalah teman Huening sedari mereka kecil, sebenarnya ada Yeonjun disitu . Sejak terjadinya pengusiran Yeonjun yang entah sekarang telah pergi kemana karena penghianatan besar-besaran yang ia lakukan . Huening dan temannya itu kecewa terhadap Yeonjun.

Mereka memutuskan untuk melindungi kerajaan dan dunia itu dengan penjagaan yang sangat ketat . Siapa tahu Yeonjun akan membuat sebuah rencana yang bisa saja membuat dunia hancur atau bisa jadi lebih buruk lagi.

_

Kini, sang pemilik surai berwarna hitam dan hidung mancung itu sedang berjalan menuju tempat dimana Beomgyu biasanya berada.

Dari pada menggunakan sayapnya, ia lebih memilih untuk berjalan.

Udaranya di tempat ia berpijak sekarang memang segar dan sejuk, jadi dia lebih memutuskan untuk berjalan sambil menyapa teman-temannya yang lain. Tentu Huening tidak sombong, makanya ia disukai banyak orang.

Akhir-akhir ini Huening mendapatkan kabar, dunia manusia sudah tidak seindah dulu lagi dikarenakan polusi yang dibuat manusia dan sikap mereka yang mulai tidak baik.

Beomgyu teman Huening sedang menangani kasus ini. Tetapi karena temannya kelabakan, makanya Huening akan ambil tangan.

"Beomgyu, bagaimana keadaan manusia akhir-akhir ini?" Huening membuka pintu besar tempat ruang kerja Beomgyu yang terbuat dari emas. Terlihat Beomgyu dengan setumpuk berkas yang ada di mejanya dengan wajahnya yang terlihat lelah.

Huening menghampiri Beomgyu dan menarik sebuah kursi di sebelah kursi sahabatnya itu lalu duduk sambil membenarkan posisi sayapnya. Sayapnya besar, makanya sedikit rempong.

Kekurangan Huening hanya itu, ia tidak bisa menyembunyikan sayapnya. Makanya dulu ia sering diejek.

"Kau tahu, manusia sudah banyak sekali melakukan kesalahan, para malaikat pelindung kewalahan menghadapinya. Aish ini membuatku pusing" Beomgyu dengan muka lesu menatap Huening yang nampak terkejut.

"Benarkah? Tapi Tuan Namjoon belum pernah membicarakan soal ini denganku, apa dia tahu soal ini? Yang kutahu hanya soal dunia dan sikap manusia, sedangkan soal malaikat-malaikat yang bertugas disana belum." Alis Huening mengerut bingung.

"Aku sudah memberitahukanya, tapi dia memberikan reaksi yang tidak terlalu menarik.Malah terlihat datar saja, tidak sama sepertimu dengan mukamu yang menyebalkan itu pfft-" Dengan sekuat tenaga, Beomgyu menahan tawanya, ia tidak kuat melihat wajah kaget Huening tadi. Perutnya jadi sakit. Huening kadang suka membuat ekspresi wajah yang tidak biasa.

"Yak, kau selalu mengejekku padahal topik kita ini sedang serius!" Ujar Huening kesal

"Aahhaha maaf kayi~" dengan lembut Beomgyu membelai rambut hitam Huening.

Bagaimanapun Huening sebenarnya lebih muda daripadanya dan menganggapnya sebagai adiknya. Tetapi dia sudah diberi tanggung jawab yang besar.

Terkadang Beomgyu suka bingung, mengapa bayi seperti Huening bisa mendapatkan tugas sebesar itu.

Beomgyu terkekeh pelan melihat Huening sedang mengerucutkan bibirnya gemas. "Huening, jadi? Bagaimana?"

Huening menoleh, menatap beomgyu dengan wajah polosnya, padahal sudah berapa musuh yang dia bunuh, tetapi dia masih bisa menunjukan wajah seperti itu.

"Hun? Bagaimana,gimana hyung?"  Yap, sifat yang sulit dirubah dari Huening. Sikap dongonya.

"Astaga, apa yang akan kamu lakukan?" Ucap Beomgyu gemas.

Butuh waktu agak lama untuk mendengar jawaban yang keluar dari malaikat yang lebih muda ini.  "O-ohh, aku akan membahas ini dengan Tuan Namjoon" jawab Huening sambil tersenyum.

"Bagus. Hahh~ ini membuatku lelah." Beomgyu menghela nafasnya panjang sambil menyenderkan bahunya di tempat duduknya yang empuk.

Huening berdiri dan berjalan untuk keluar dari ruangan si malaikat berambut pirang itu, tapi terhenti lalu membalikkan badanya lalu bertanya karena teringat sesuatu "Aku akan pergi. Oh, Beomgyu, apa kau melihat Taehyun?"

"Ntahlah, aku selama ini hanya keluar dari ruangan  jika ada keperluan, mengurus berkas-berkas yang bertumpuk-tumpuk ini. Aishh aku ingin beristirahat kau tahu?Pokoknya  aku rindu dengan kasur empukku, bantalku...."  Jawab Beomgyu pasrah yang dibalas kekehan kecil dari si Huening.

Huening keluar dari ruangan Beomgyu, lalu merentangkan sayapnya dan terbang menuju tempat Tuan Namjoon berada.

Untuk mencapai tempat Tuan Namjoon sebenarnya tidak susah. Terutama bagi Huening yang memiliki sayap yang besar.

Tuan Namjoon  sekarang sedang duduk di singgasananya yang terbuat dari emas. Man semua yang ada diruangan tempat Tuan Namjoon ini emas! Tidak lupa dengan beberapa malaikat pengawal dan pelayan-pelayanya yang sedang menyiapkan makanan.

Huening menghampiri Namjoon lalu berlutut didepanya sambil membungkukkan badanya hormat " Yang Mulia, bisa saya bicara sebentar dengan anda?" Tanyanya dengan nada serius dan sopan.

Namjoon yang penasaran pun menyuruh beberapa pelayan yang sedang bekerja untuk menyingkir terlebih dahulu. Sembari menyamankan posisi duduknya, sang Yang Mulia Namjoon ini mendengarkan Huening. "Tentu, ada apa Nak?"

Huening langsung berdiri tegak dan menatap Tuannya "Yang Mulia, apa anda sudah dengar permasalahan tentang bumi dan manusia saat ini?"

Namjoon memberikan senyumnya dan mengangguk "Tentu aku sudah mendengarnya, Beomgyu sudah memberitahuku." Ujar Namjoon sambil terkekeh.

"Ya Yang Mulia, maksudku, para malaikat di dunia itu sampai kewalahan menghadapi manusia, bukankah kita harus bertindak sesuatu?" Ujar Huening lagi.

Namjoon terdiam, merenung, mencoba untuk memikirkan masalah ini. Tak lama kemudian ia menatap Huening kembali dengan raut wajah yang kelewat serius dengan senyuman miring di wajahnya.

"Apa kau mau turun ke dunia untuk menyelesaikan masalah ini? Aku takut ini ulah Yeonjun sejak kita menendangnya dari sini. Oh, lalu. Kau belum pernah datang ke dunia manusia itu kan? Lebih baik kau saja yang kesana."

"A-apa? A-aku? Sendirian?"

Namjoon mengangguk, lalu memegang tongkatnya yang menjulang, mengarahkannya ke arah langit-langit, lalu munculah sebuah gambaran ilusi. Terdapat wajah sosok laki-laki disana. 

"Kau akan menemukan seorang manusia yang bisa membantumu"

TBC

Thanks karena udah mau baca, hikd.
Maaf kalau misalnya masih ada kesalahan-kesalahan, typo dan lain lainnya. Wkwkwk. Jujurly ini ceritanya g jls bgt 😭🖐️

Be With You [SOOKAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang