2. Asmara

21 3 0
                                    

Alvaro berlari kecil ke perpustakaan, ia berniat mencari keberadaan Friska. Sesampainya di perpustakaan, Alvaro berjalan menyusuri lorong, dan menemukan Friska yang sedang memilih buku.

"Mana ya?.. ah! Itu dia!", Friska mendonggak ke atas dan meligat buku yang ia cari.

"Ih! Tinggi banget sih bukunya!", Gerutu Friska sambil melompat-lompat berusaha meraih bukunya .

Tiba-tiba, seorang laki-laki mengambil buku tersebu , membuat Friska terkejut setengah mati.

"Al.. Alvaro?", Tanya Friska

"Hai.", balas Alvaro

"H..hai..", jawab Friska pelan.

"Nih, ini buku yang lo mau kan?", tanya Alvaro sambil menyodorkan sebuah buku di tangannya.

"I..iya, makasih Var..", balas Friska kepada Alvaro.

"Lo mau baca sekarang?", tanya Alvaro.

"Enggak, buat dirumah, biar ga gabut.", balas Friska.

"Temenin gue yuk.", ajak Alvaro.

Friska memiringkan kepalanya "Ngapain?"

"Gue pengen ngobrol sama lo.", balas Alvaro, biasa, to the point.

"Ohh oke, kemana ?", tanya Friska.

"Ke taman belakang sekolah.", balas Alvaro sambil tersenyum

"Ohh oke, tapi jangan lama-lama ya.". Setelah itu, Friska jalan lebih dahulu dan membiarkan Alvaro mengekori nya dari belakang.

Sesampainya dia taman belakang sekolah, mereka duduk di kursi panjang, saling berjauhan.

"Fris..", panggil Alvaro pelan.

"Hm?"

"L-lo mau kan.", Alvaro menggantung perkataannya.

"Mau apa?", tanya Friska penasaran.

"Lo mau kan... Jadi.", Alvaro menggantung perkataannya lagi.

Friska menatap Alvaro penasaran, ia tidak biasanya berbaur dengan laki-laki semenjak "kejadian itu", tetapi bersama Alvaro rasanya berbeda.

"Lo mau kan jadi teman gue?", tanya Alvaro lalu melihat kearah Friska.

"Mau dong, emang kenapa ?"

"Eng.. lo tau kan, gue anak bermasalah, orang-orang pada takut ama gue, mau cari teman pun susah.", Ujar Alvaro pelan, Friska melihat luka yang tersirat dalam mata Alvaro, luka yang sangat dalam.

"Gue bakal jadi temen lo kalau lo mau, gue ngak takut kok ama lo, santai aja.", Balas Friska sambil tersenyum kepada Alvaro.

Alvaro yang melihat nya, membuat mata nya terbuka lebar-lebar dan berbinar, jantung nya berdegub kencang, ia membasahi bibir nya yang terasa kering.

"Ma..makasih ya Fris..", lirih Alvaro.

"Sama-sama Var, kalau ada apa-apa cerita aja ke gue, jangan sungkan." Setelah kalimat terakhir itu Friska berdiri. "Gue balik duluan ya! Mau belajar buat ulangan soalnya."

"Ah.. i..iya"

Friska melambaikan tangannya ke arah Alvaro. Alvaro belum pernah merasa sebahagia ini sejak lama. Terakhir kali ia tersenyum lebar adalah 2 tahun yang lalu, tetapi kejadian yang menimpanya membuat senyum itu pudar perlahan, ia sangat senang bertemu dengan Friska. Alvaro sedang di mabuk asmara.

Friska berjalan cepat ke kelasnya. Saat berjalan, ia melihat tatapan yang terarah kepadanya . Ia merasa bingung mengapa banyak orang yang menatapnya. Meskipun begitu ia tetap melanjutkan jalannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FRISKALVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang