TUHAN,, IJINKAN AKU HIDUP LEBIH LAMA

2 0 0
                                    

Bangunan yang cukup padat dan sangat ramai ,tempat pendidikan ? Ya itulah lebih pantasnya di sebut . disana gedung gedung menjulang tinggi berderetan, dimana ribuan santri  belajar mengaji  mencari ridho sang Kyai. Sepuhan angin sejuk dari arah selatan pegunungan sana terasa hambar. Derap langkah kaki-kaki jenjang Nampak terseok berjalan ke arah masjid di halaman utama santri putri, terlihat seakan tak bernyawa. Begitupun suara adzan terkumandang dari arah speaker masjid, melengking merdu menyambut bola raksasa kemerahan di ufuk timur. Juga terdengar hampa dan kosong. Seperti tak tampak denyar-denyar nafas kehidupan. “ tekkk ,,,, tek,,, tek,,,” gema suara dari senjata petugas keamanan yang mulai berkeliling membangunkan ribuan santri di subuh yang sunyi . Kami harus bangun untuk segera bersiap melaksanakan kewajiban seorang muslim. Perlahan kini mimbar shof barisan mulai terpadati makhluk pencari nur ‘ilmi.  berlarian kecil di atas teras yang suci dengan membawa sajadah,tasbih,al-qur’an dan mukenah putih yang kami kenakan.
Ba’da subuh kemarin aktivitas sakral para santri berjalan normal. Mengaji di setiap sudut-sudut pondok. Riuhan mereka, menusuk tiap jengkalnya. Terasa sejuk dan damai, tak tergoyahkan walau angin pegunungan membisikkan dingin.
ANISA RAHMAN , Sosok gadis jelita dengan keanggunan di balik balutan jilbab beserta khimar untuk membalut rapi auratnya, dari padandangan lawan jenis. Bukanlah hal yang mudah bagi sosok anisa untuk memulai itu semua, berawal dari hanya sekilas membaca artikel di sebuah akun sosmed hatipun mulai berdebar dan menangis terguguk. “kamu kenapa nak ?”Tanya bunda. “Bun,, nisa banyak salah sama bunda dan juga ayah. Banyak sekali hal yang ku tentang selama ini akan peraturan peraturan yang ayah dan ibunda buat untuk mendidik Nisa” Isak nisa di pangkuan ibunda.
17 juli 2016, pada saat itu surat kelulusan akan di umumkan. Nisa,  di dampingi oleh sang ayah untuk mengambil surat kelulusan itu. Sepulang dari sekolahan MTs Nahdlotul Muslimin , bunda mengatakan suatu keputusan besar dalam hidup Nisa. “ Nak , teman temanmu banyak yang salah pergaulan . Kesana kemari di bonceng sama laki – laki yang gak jelas tujuannya. Bunda dan Ayah takut kehilanganmu nak , ini juga demi masa depanmu yang lebih cerah. dengan sinarnya ilmu agama”. “ maksud bunda apa ?” Tanya Nisa dengan kerutan dahi kebingungan. “

Di Pondok pesanten DARUSSALAM Banyuwangi kami akan mengirimmu nak . disana ada kakak dan juga pamanmu. Semoga itu yang terbaik untukmu” jelas bunda pada nisa.
Di tengah gulita, langit seakan tahu akan apa yang Nisa rasakan . Hujan deras mengguyur habis ranting dedaunan malamNya . Dari ambang pintu entah sejak kapan ibunda berada disana mengawasi nisa. “ Bunda belum tidur ?” Tanya nisa dengan jemari – jemari manis yang mengusap air mata dipipinya. “ Nak maafkan bunda, bukan berarti bunda tak sayang padamu tapi ini semua demi kebaikanmu” ucap bunda menghampiri nisa.  Nisa hanya dapat menganggukan kepala menandakan bahwa nisa berusaha mengerti akan maksud dari kedua orang tuanya itu.
Udara yang dingin nan sejuk kini ku hirup sedalam dalamnya . kini aku akan jauh dari kalian , kini akankah sendirian ? Tanya dalam benakku yang cukup banyak . Pondok Pesantren DARUSSALAM adalah pondok terbesar di banyuwangi yang didirikan oleh KH. Mukhtar Syafa’at Abdul Ghofur. Berkat tirakat dan perjuangan beliau kini ribuan santri danpat mengaji menimba ilmu bekal dunia akhirat diyayasan ini. salah satu dari ribuan santrinya adalah Nisa. inilah tempat baru Nisa . yang jauh dari kata sempurna dari tempat tinggal aslinya tetapi barokah akan ilmunya sangat  banyak bisa di dapatkan disana.
“Kriiing,,,,,Kringggggg ,,,” hari ini adaalah hari pertama Sekolah Nisa. Dari sudut kesudut bangunan itu, tatapan matanya  tak berkedip sekejappun. Air bergulir begitu saja mendarat membasahi pipi Nisa . “ Bun,, ayah ,, Nisa tak betah disini. Nisa mau pulang” Ucap Nisa berbisik kecil . Minggu minggu berlalu dengan cepat.,  “Tak terasa Nisa sudah tiga bulan dipesantren ini yaa mbak shof” Ucap Nisa dengan bibir yang mengembang. “iya Nisa . Nisa sudah betah kan di pesantren ini ?tanya mbak shofi. Salah satu santriwati yang lebih lama di pesantren daripada Nisa. “Loh Nisa mau kemana ? Ayo isi perutmu pajakan sate santri sudah tersajikan” godaan mbak shofi memastikan. “ Nisa mau tidur dulu mbak. Nisa capek nanti aja makannya” ucap Nisa merebahkan badan di tempat yang tanpa alas. Kala itu matanya terpejam, diapun membisu. Tapi, isakan tangisnya tiba tiba pecah mengganggu tidur siang santriwati lainnya.
“Daraaaah !!!!!!” teriakk  syfha spontan .sekitar 5 menit setelah nisa berbaring Pada saat itulah teman sekamar terbangun menghampiri Nisa.
Waktu menunjukan pukul 20.00 WIB. Detak jantung tak sekeras biasanya. Tim medis memasangkan bantuan infus di dekat jemari Nisa yang lentik itu. Hembusan nafas yang tak lagi sempurna. Kini, hanyalah bantuan dari tabung besar oksigen itu yang sedikit membantu memudahkanya bernafas . “Pasien dinyatakan menderita gangguan pencernaan yang akut. lambungnya tak mampu menampung makanan yang tidak di perbolehkan oleh dokter . dan maaf sebelunya, melihat dari hasil ronsen kondisi usus buntunya sangat bermasalah. Maka dari itu Dokter menyerankan bahwa adinda anisa untuk segera melakukan oprasi usus buntu, untuk mengurangi sedikit rasa sakit yang di rasakan”jelas tim medis kepada syafi’I yang tak lain kakak keponakan Nisa.

Terjemahan ( sate santri artinya Sayur Terong ).
Badannya menggigil di dalam ruangan hampa yang belum pernah ia temui sebelumnya dan mungkin tak sembarang orang bisa memasuki ruangan itu. tubuhnya dibalut kain hijau yang lusuh. pisau,suntik,gunting, bahkan jarum terlihat di mata sayupnya, saat suntikan bius bereaksi paha dan kakinya tak dapat di gerakkan rasanya seperti hidup tapi mati .   namun, walau seperti itu masih sempatnya ia tersenyum. bibir yang mungil itu berkomat kamit entah mantra apa yang sedang ia ucapkan.
       Dua jam telah berlalu ketegangan di ruang tunggu akhirnya terhempas ketika melihat lampu hijau telah menyala. “Pak kyai Bu nyai Nisa tidak apa apa kok” Ucap Nisa tersenyum seusai Oprasi selesai. “ Nduk,, mau telvon ibundamu tidak ?” Tanya mbak Shofi pada Nisa. “ ndak mbak , jenengan kabari mawon nak kulo boten nopo nopo” Sejak itu Anisa mendustai dirinya sendiri.
Malam yang sunyi . begitu mirisnya yang Nisa rasakan. Ketika, musibah besar terjadi padanya ayah dan ibunda tak ada di sisih nisa hatinya teriris, sosok kekuatan dalam hidupnya jauh dari pandangan . sebenarnya hati siapa yang tak ingin bersama dengan orang tersayang ketika dirinya hancur. Tapi mau bagaimanapun juga itulah keputusan nisa yang tak ingin melihat ayah dan ibundanya menangis. Mungkin sku berusaha terima akan takdir untukku. Tapi , untuk yang kali ini mengapa begitu pahit ku terima . ujian demi ujian yang tak kunjung surut justru semakin berdatangan silih berganti. “ Nona Anisa, sebaiknya anda perbanyak istirahat  dulu untuk memulihkan kesehatan anda ” Ucap Dokter Goumeus.
Tahun telah berlalu kini saatnya membuka lembaran baru, semangat baru dan istiqomah di pesantren yang tetap. Mungkin malu juga Gadis itu rasakan. Tapi, semangatnya membisukan segala ketakutan. Nisa tertinggal teman sebayanya di sana karena Nisa yang sempat Cuti selepas pelaksaan Oprasi di perut  buncit miliknya. Tak terasa berati teman Nisa juga baru bukan ?  yaaa teman baru adaptasi baru . tapi semua itu bukanlah sebuah alasan untuk membuatnya berhenti dan berpindah haluan. “Alhamdulillah semua berjalan dengan lancer. Tapi, saat aku telah menaiki kelas XI mengapa ujian ini semakin berat . rasa  sakit ini seakan kembali hadir dalam diri dan tak ku sangka teman temanku satu persatu mereka menghilang , penghianatan itu datang dari seorang yang sudah ku anggap seperti  saudaraku sendiri yang bahkan dialah teman ku untuk saling berbagi. Disana aku merasa hidup ini seorang diri . yaa kini aku sadar bahwa diriku adalah orang yang tak pantas mendapatkan cinta dari kalian , inilah diriku yang penyakitan , selalu menyusahkan banyak orang”. Nisa yang dahulu di kenal sebagai gadis periang namun tidak untuk saat ini yang kurasa dia semakin banyak menyendiri serasa banyak tekanan dalam dirinya . jatuh bangun Nisa dari rasa sakitnya yang kian merajalela semangatnya yang masih membuatnya bertahan di pesantren hingga pada akhirnya, masa kritis yang Nisa coba tahan dalam kebisuan wajahnya berbohong hatinya berkhianat . masih saya dia mencoba untuk tetap bahagia bercanda tawa untuk menutupi deritanya . sedikitpun rasa keluh tak pernah terlontar dari bibirnya. “ ya allah hidup, matiku hanya kehendakmu. Matikan aku dalam keadaan taat pada agamamu aku percaya kau memberi jutaan ujian padaku karna kau sangat menyayangiku. Tapi ya allah bolehkan aku bertanya ? mengapa kau memberiku cinta yang sungguh berbeda sakit yang kurasa
Hari  telah berganti, Seakan semua berhenti tak pasti. Di pojokan sana fikiran itu berkelana menembus langit berbintang tak berujung. “Rayuanku padaMu apakah kau dengarkan sejauh ini ? dahulu Engkau mengujiku dengan keimanan yang seakan tak bernyawa. Kini, masih Engkau timpa aku dengan jutaan rasa sakit yang kian merata . ku kira setelah lepas satu aku akan aman.  Ternyata, setelah lepas satu kau hadirkan lebih banyak godaan Sanggupkah aku Yaa rabb ”.
             “Santri , nak purun ilmune barokah lan manfaat niku kadose nggeh purun Ikhlas lillahita’ala. Nak jenengan sedoyo purun ikhlas insyaallah pados ilmu lan barokahe niku gampang, nak jenengan mlampah bten sampek kesandung sandung.”
Penjelasan bu nyai Qoni’ dimalam itu sangat membuat nisa tenggelam dalam lautan penyesalan . mungkin, keadaan yang Nisa hadapi selama ini Karena nisa belum bisa ikhlas dengan menerima segala ujian yang di berikan oleh Nya . padahal semua hadirnya ujian itu karena Allah sayang dan bertambahnya derajat di sisih baik Allah . dan mungkin juga terleburlah dosa dosa nisa yang lalu . yaa allah sungguh indahnya sekenario yang Engkau buat hingga tak satu mahlukpun dapat mengetahui alurnya. “Wahai Dzat yang membolak balikkan hati teguhkanlah hatiku di atas ketaatan agamaMU”
Selesai ☺

Tanggal pembuatan : 21 Oktober 2019

Nama lengkap   : ANIS FAIKATUL JANNAH
ID Instagram.     : @anisafaiqotuljannah
No.  Wa               : 081259711652
Alamat Lengkap : Ds. Srimulya Kec. Sinar peninjauan Kab. Ogan Komering Ulu Prov. Sumatra Selatan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tuhan ijinkan aku hidup lebih lamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang