"jadi ini ruangan band,sampingnya ruangan dance dan yang paling ujung ruangan yang ga kepake"
"Hm"
Emosi saya daritadi ngejelasin tempat-tempat cuma dijawab hm,oh,ok,ya
"Ada ga si kata selain hm,oh,ok gitu?"
"Apa"
"Ya ga tau terserah elu tapi jangan ngomong gitu lagi bosen tau"
"Ok"
"Ya allah,ya udah deh ke kantin aja yuk,emosi gua lama-lama"
Dia ngekorin gua ke kantin dan sepanjang koridor dia diliatin sama cewe-cewe yang ada di situ. Cewenya juga misuh-misuh,miriplah sama yang tadi dikelas
Karena gua laper + emosi gua langsung tarik tangan dia,gua ga sadar si apa yang udah gua lakuin kayak gitu
"Cepetan ah lama banget jalannya"
"Ekhem"
Gua nengok ke ergan dan ergan lagi ngeliat tangannya yang di pegang sama gua. Gua langsung lepas tangannya dan jalan duluan. Malu bro
"Lu tunggu disini ok?"
Ga ada jawaban. Bodo amat deh nanti nambah emosi mendingan gua langsung cari makanan aja "lu mau makan apa?"
"Samain aja"
"Uang mana?"
"Nih"dia ngasih gua 50.000. wehh banyak juga jajannya, gua aja cuma 20.000 yaallah. Sedih
Gua langsung pergi ke tempat mas-mas jualan mie ayam langganan gua dan langsung mesen
"Nih"
"Makasi"
"Yo"
Canggung. Ga tau mau ngomong apa lagi,karena makan sambil mikir nanti mau ngomong apaan.
"Hm,lu mau ga sebangku sama gua aja?"
"Ha kenapa emangnya?
"Damar berisik ga suka gua"
"Ohh wkwk"
"Mau ga?"
"Bebas"
Pendek banget ya:' pusing akutu
KAMU SEDANG MEMBACA
METANOIA
Teen Fiction"aku menyukai senja dari pada pelangi" "ah ya?kenapa?" "senja datang untuk pergi,sedangkan pelangi datang dengan keindahan nya dan tak tau kapan kembali,seperti kamu." "tapi pada nyatanya,pelangi selalu ada hanya bagaimana kita berusaha mencari nya...