Sudah setahun sejak saat itu terjadi, sejak kebakaran dan kebangkrutan yang ia alami ketika panti asuhan yang ia kelola hampir guling tikar. Tapi sekarang semua baik baik saja, keuangan malah meningkat setiap bulannya sesuai dengan catatan dan keinginannya.
Wanita bersurai pirang keemasan dengan poni berwarna hitam itu menghela nafas lega. Ia kembali di tolong kekuatan itu-
"Heey, Luneee. Apa kau tidak mau bermain sebentar denganku di sini ? Di sini tidak ada orang loh." Goda setan cantik bertubuh sintal dan seksi. Memiliki warna kulit ungu yang benar benar menandakan ia mahkluk beda alam. Belum lagi kedua tanduk dan ekor iblisnya yang menjuntai melalui roknya.
Iblis kegelapan yang Lunox panggil sejak dua tahun yang lalu. Sejak kontrak terlarang itu terjadi.
"Diam kau mahkluk busuk! Kembalilah ke tempat kau seharusnya!" Usir Lunox kesal.
Iblis itu, Selena, tertawa keras seolah kata kata Lunox adalah lelucon terlucu yang pernah ia dengar. "Lunox, lunox. Apa karena itu kau memanggilku ?" Ia merenggangkan badannya, dan melompat turun dari jendela. Mendarat dengan mudah, seolah itu hal yang paling mudah yang yang ia pernah lakukan.
"Diam!"
"Gadis kecil menangis. Membuat segel setan dan menjual-"
"Diam!"
"Kau akan di kirim ke neraka. Tapi sampai saat itu tiba," Selena berhenti tepat di depan Lunox yang menatapnya benci dan sinis. "Aku akan membantumu untuk menikmati jalan menuju neraka."
Lunox memejamkan matanya ketika Selena menyudutkannya, menelusupkan kepalanya di antara bahu dan kepala Lunox. Mengendus sampai terkikik senang melihat Lunox benar benar tidak berdaya.
"Jangan lakukan-" Pintanya sakau. "Aku mohon." Tidak berdaya. Benar tidak berdaya. "Selena."
Lunox tidak tahu. Pemandangan seperti inilah yang Selena sukai. Ketidakberdayaan seorang manusia.
"Aku tahu, Lunox. Jauh di dalam hati putihmu itu. Ada sudut hitam, memanggil namaku untuk segera membawamu ke dalam lautan dosa." Lidah panjang Selena menjilati dan mengulum daun telinga Lunox. Tangannya membuat gestur gestur aneh di atas dada Lunox. Gestur yang meninggalkan jejak imaginer hangat nan sensual.
Lunox menggeram, dan hanya mendesah pasrah.
Ketika sang Iblis mengontrol tubuhnya sepenuhnya.
"Ahh-"