⭐—-—-—-—-—-—-—-—-—-—-🌟
Hujan membasahi kota Seoul, dan Cafè penuh karna banyak pengunjung untuk meneduh sementara.
Pengawai Cafè yang kini bekerja sangat kewalahan karna yang mendapat shift ini hanya 3-4 orang saja.
“Ka Hwall, tolong antarkan pesanan ini ke meja 34 ya?” ujar salah satu pengawai tersebut yang bername tag, Yang Jeongin.
“Maaf Jeong, aku harus mengantar pesanan juga..” Jeongin menghela nafas kecewa memang Cafè nya sedang memiliki pengunjung banyak tetapi ia juga kewalahan untuk mengantar pesanan.
“Ice americano with cheese cake nya ya, pesanan anda sudah sampai silahkan menikmati..” ucap Jeongin sambil tersenyum ramah
Sang pengunjung pun ikut tersenyum, “Terima kasih, semangat ya bekerja nya!”
Jeongin speechless, baru pertama kalinya ia diberi semangat oleh pengunjung.
“Ah iya.. Makasih” balas Jeongin lalu kembali kekasir
Jeongin pun langsung melihat handphone nya, dan ternyata banyak sekali missed call dari sahabat nya selaku tetangga nya, Jisung.
Karna takut membuat Jisung marah, ia pun menelfon sahabat nya itu.
“Halo? Kenapa kak?”
“Jeongin-ah, kau selesai kerja jam berapa?”
“Eumm.. Kayaknya sebentar lagi deh, soalnya pelanggan sudah mulai sedikit, kenapa?”
“Gini aku sama Seungmin mau kesana, pengen ketemu sama temen ku, jadi kamu jangan pulang dulu ya? Tolong temani teman ku, ya boleh ya?”
Jeongin mikir
“Emang nya siapa teman kakak?”
“Dia berambut pirang, ada freckles nya namanya Felix.”
Jeongin mengangguk walaupun Jisung tidak melihat kalau sahabat nya itu mengangguk.
“Oke deh, sudah ya kak? Aku ada pelanggan.”
“Okee~ semangat ya!”
Jeongin tersenyum lalu mematikan telfon nya dan melanjutkan pekerjaan nya.
“Selamat datang, ingin pesan apa kak?” tanya Jeongin dengan ramah
Jeongin menatap sang pelanggan, ada freckles dan rambut nya pirang, sangat persis yang dikatakan Jisung.
“Ice lemon tea satu.” pesan orang tersebut
“Hmm.. Atas nama siapa, kak?”
“Felix.”
—-—-—-—-—-—-—-—-—
“Jadi kamu disuruh Jisung untuk temani aku?” tanya Felix sambil meminum minuman yang ia pesan
Jeongin mengangguk lalu kembali menatap ke handphone milik nya, sedangkan Felix hanya menatap lelaki manis yang berada didepannya.
“Jeongin! Felix! Maaf ya sudah menunggu lama, Seungmin sih make up nya lama kan kasihan Jeongin gua!” bentak Jisung
“Ya mana gua tau kalo ada Jeongin, maaf ya Jeong jadi nunggu lama deh..” Jeongin mengangguk lalu menyuruh kedua orang itu duduk
Jeongin sama sekali tidak berbicara apapun, karna ia tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh ketiga lelaki tersebut.
“Jeong, kamu jangan canggung gitu dong.” ujar Jisung
Aku tidak canggung, aku tidak mengerti apa yang kalian omongin astaga... ; batin Jeongin
“Eung? Iya kak, btw kayaknya aku harus pulang deh kak.” pamit Jeongin
Felix dengan cepat langsung berdiri, “Mau ku antar?” tawar Felix
Jisung dan Seungmin saling menatap, sepertinya temannya ini ingin mendekati Jeongin.
“Tidak apa, kak?” tanya Jeongin yang merasa tidak enak
“Gapapa, sung, min, gua nganter Jeongin ya.” izin Felix
Jisung dan Seungmin mengangguk serempak, Felix merasa ada yang aneh dengan mereka berdua tetapi ia hiraukan, lalu ia mengenggam tangan Jeongin dan keluar dari Cafè.
Jeongin yang melihat tangan nya digenggam hanya bisa menutupi wajah terkejut nya, iya, dia terkejut dengan tingkah Felix yang tiba-tiba mengenggam tangannya.
—-—-—-—-—-—-—-—-—
Didalam mobil, tidak ada pembicaraan hanya lagu yang berputar dari radio mobil milik Felix.
“Rumah kamu dimana?” tanya Felix
“Disebelah rumah nya ka Jisung persis.” balas Jeongin
Felix mengangguk mengerti, dan hening kembali.
Sumpah.. Canggung banget sih.. ; batin Jeongin
Felix yang merasa canggung akhirnya ia membuka suara.
“Kelas berapa, Jeong?” tanya Felix
Jeongin terkejut untuk kedua kalinya, hey, dirinya di tahun ini sudah genap 20 tahun dan dia sudah kuliah semester 3.
“Maaf kak, aku sudah kuliah.” ucap Jeongin
Felix membulatkan matanya, “Serius?? Aku pikir kamu masih SMA.” Felix mengaruk tenguk nya yang tidak gatal.
“Hahaha gapapa kok, oh! Sudah dekat, aku turun sini aja kak.” kata Jeongin yang bersiap untuk turun
“Jangan, biar ku antar kau sampai depan rumah mu.” tolak Felix
Jeongin merasa tidak enak, karna Felix itu orang yang baru ia kenal tetapi ia sudah merepotkan nya.
Duh.. Jeongin merasa berhutang budi kepada Felix..
Akhirnya mereka sampai didepan rumah Jeongin.
“Duh.. Makasih banget ya kak, aku jadi gaenak ini, gimana kalau kakak aku traktir.” tawar Jeongin
“Ehh gausah Jeong.” balas Felix
“Yasudah kau masuk sana.” Jeongin ngangguk lalu keluar dari mobil Felix dan membungkuk sedikit
“Makasih kak tumpangan nya..”
Felix mengangguk, Jeongin akhirnya masuk kedalam rumah dan tatapan Felix masih tertuju kepada Jeongin.
“Hahh.. Kayaknya gua harus minta id nya ke Jisung..” gumam nya
Lalu ia pun menancap gas mobil nya dalam keadaan sedang dan meninggalkan kawasan rumah Jeongin.
Jeongin yang mendengar suara mobil Felix sudah menjauh langsung masuk kekamar nya dengan perasaan senang.
“Eih? Kok aku tiba-tiba senang gini ya?” gumam nya polos
—-⭐TBC
(a/n)
Work buangan aku di akun hwgxyng :", maaf ya jelek :"'
KAMU SEDANG MEMBACA
',- 널 생각해
FanfictionTentang Felix yang selalu memikirkan Jeongin dari jauh dan tentu saja menyukai Jeongin dalam diam. [work buangan dari acc ; hwgxyng]