Uwu?

1.2K 116 16
                                    

Cahay mentari masuk dari sela-sela kaca jendela kamar Raina. Raina menguap. Bangun dari ranjangnya dan berjalan menuju dapur.

Ah iya, ini hari Sabtu. Yang berarti hari ini libur, gadis itu bisa melakukan apapun yang dia inginkan selama seharian penuh.

Masih dengan rambut hitam yang dibiarkan tergerai, kaos kebesaran yang agak kusut itu dan celana pendek hitam. Dan wajah bengkak gadis itu karena baru bangun tidur, namun dapat membuatnya terlihat menggemaskan.

Kedua orang tua Raina sedang ada pekerjaan di luar kota selama seminggu dan adik laki-laki nya bersekolah di luar negeri, itu yang membuat rumah ini sepi.

Gadis itu membuka lemari penyimpanan makanan, mengambil sereal coklat dan kini langsung berjalan menuju kulkas, mengambil susu dan pisang. Gadis itu mulai meletakkan sereal di dalam mangkok dan dituangkannya susu putih. Lalu membawa itu semua menuju taman belakang, dekat kolam renang rumahnya. Gadis itu duduk di gazebo dan meletakkan semua makanannya. Dan mulai makan dengan tenang.

Selesai sarapan, Raina kembali masuk kedalam rumahnya sambil membawa mangkok dan gelas. Dia meletakkan mangkok dan gelas itu di wastafel dapur. Lalu berjalan ke kamarnya.

Gadis itu masuk kedalam ruangan yang didominasi dengan warna putih dan biru, kamarnya. Dia melemparkan tubuhnya diatas ranjang lalu mengambil handphone-nya.

Menghela napas lelah karena sudah di spam chat oleh Revan.

Revan

Uwunya Revan...
Beb
P
Seyeng
Astaga
Cutter berkarat
Heh
Yakali masih ngebo
Bangun
Jadi istri yang baik
Seyeng
Heh
Heh
Pe
Heh anoa

Missed call 07.31

Missed call 08.00

Sayangkuu                                                                                                                                                                                Ada gosip nih

Raina yang awalnya ingin mengabaikan chat pemuda itu kini langsung mengetik balasan dengan cepat hanya karena gosip.

Apa?
Gosip nya apaan?

Heh dasar ular kau
Darimana tadi?!

Aku baru sarapan Revan...
Emang aku kamu yang selalu buka handphone kalo bangun tidur?

Alasan kau..
Aku kecewa...

Jangan drama
Masih pagi Revan.

Huhuhu
Aku suka drama
Anjir
Cuma di read
Rararara
Jalan skuy?

Ayo, jemput

Uwu

Raina terkekeh pelan,  agak bingung maksud dari 'uwu' itu apa.

-----

Raina menatap tampilan nya didepan cermin. Menggunakan sweater putih big size dan juga rok berwarna hitam dengan sepatu sneakers putih. Serta rambutnya yang dia biarkan tergerai begitu saja ditambah sedikit polesan make-up sederhana.

Raina tersenyum kecil, merasa penampilan nya tidak buruk, namun sangat imut.

Raina mengambil handphone-nya dan uang di dompet seratus ribu, melipat uang itu dan memasukkan nya dalam casing belakang handphone nya. Memang, Raina ini tidak terlalu suka membawa dompet atau tas.

Dia berjalan keluar kamar tersenyum pada pembantu rumah nya yang memang datang setiap jam 10 pagi sampai 4 sore pada hari sabtu. Sedangkan Minggu, mereka tak berkerja.

"Geulis pisan si eneng." ucap salah satu pembantunya, membuat Raina tersenyum semakin manis.

"Hehehe, makasih Bu. Oh iya, nanti mungkin aku pulang sore, kalo Ibu udah pulang duluan rumahnya tolong dikunci aja ya." pesan gadis itu membuat kedua pembantunya itu tersenyum dan mengangguk.

Raina tersenyum kecil, "duluan ya buk" pamitnya.

Raina berjalan riang, keluar dari rumah nya. Melihat mobil mewah berwarna hitam baru saja berhenti didepan pagar rumahnya. Berlari kecil, lalu masuk kedalam mobil dan duduk disamping kemudi. Tersenyum kearah pemuda yang menggunakan pakaian serba hitam. Kemeja kotak-kotak hitam putih dengan kancing yang dibiarkan begitu saja, kaos hitam dan celana hitam.

Revan mengendus-endus saat Raina masuk, menatap curiga Raina, "ganti parfum ya lu?!" tanyanya heboh.

Raina mendelik mencium aroma tubuhnya. "Harum ya!" emosinya.

"Siapa yang bilang bau?!" tanya Revan sewot.

"Ngapain lo heboh gitu?!"

"Parfum lo ga enak." ucap Revan kini malah semakin mendekat dan mengendus-endus gadis itu, "enakan yang dulu" sambung pemuda itu memasang safety belt punya Raina lalu kembali menjauh dan mulai melajukan mobilnya.

Raina berdecak kecil. Ternyata Revan tidak begitu menyukai aroma yang dia sukai. Wajahnya sedikit mengeruh, tidak secerah tadi.

Revan menoleh lalu mengacak rambut Raina dengan tangan kiri nya, "tetap uwu kok" ucapnya manis membuat pipi Raina sedikit bersemu.

Revan selalu punya cara untuk membuat dia tidak percaya diri namun saat yang bersama pemuda ini yang mengembalikan kepercayaan dirinya. 

Raina jatuh hati.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GOBLOK COUPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang