Hadiah tak menyenangkan

6 0 0
                                    

Apakah kalian percaya bahwa mesin waktu itu ada ? ya, memang benar sebagian besar orang tak mempercayai itu terutama aku. Tapi, apakah kalian tahu bahwa ada beberapa tempat dapat menjadi mesin waktu ? apakah kalian mempercayai itu ?

...

"kring..kring..."

"De, bangun udah jam setengah tujuh, mandi sana.. ntar telat loh ikut test-nya".

Suara nyaring nan merdu itu, setiap pagi aku mendengarnya seakan – akan menjadi pengganti alarm tiap pagiku.

Aku meletakan kedua tanganku di atas kaki yang aku silangkan, dan berdoa sebelum memulai kegiatan seharian penuh. Setelah itu, aku bergegas mengambil handuk dan beranjak ke kamar mandi.

"Ma.. mama, mana kaos kakiku ? kok nggak ada, sih"

Seperti biasanya, setiap pagi aku mencari kaos kaki yang entah dimana keberadaanya. Padahal ketika selesai memakainya aku menyimpannya dengan baik, seakan – akan kaos kaki itu seperti benda yang memiliki tangan dan kaki sehingga dapat berpindah tempat kemanapun ia ingingkan. Kamarku yang tadinya seperti hotel bintang lima, sekarang menjadi kapal pecah penuh dengan baju yang berserakan di lantai.

"De...Deva.. buka de"

Dari luar kamar terdengar suara khas yang setiap pagi aku dengar, yup benar, itu suara ibuku,

"De, kok lama banget ganti bajunya ? udah mau telat nih.. ayo cepetan mak...kkan"

Ketika ibuku membuka pintu kamarku, wajahnya seketika berubah seperti melihat goa yang penuh dengan emas.

"De, kenapa kamarmu berantakan sekali, sih ? sudah cepetan sana makan, habis itu pergi ke sekolah, udah mau telat nih" Tanpa sepatah kata yang ku keluarkan, aku segera beranjak ke ruang makan dan segera pergi ke sekolah.

...

"What ? Udah jam setengah delapan, aduh gawat nih"

Aku berlari bagaikan seekor chita yang melihat mangsa di depannya, tapi kali ini mangsanya adalah satpam sekolah. Dari kejauhan, aku melihat pagar yang perlahan – lahan tertutup, namun itu tidak membuatku menyerah begitu saja. Aku berlari sekuat tenaga bagaikan mobil ferari yang melaju kencang di sirkuit balap, akupun berteriak sekencang mungkin,

"PAK...STOOOPP !!!"

Lalu kedua tanganku meraih pagar tersebut yang entah berapa senti lagi akan tertutup. Pak satpam melihatku dengan tatapan heran,

"Kok ngos – ngosan sih de ? takut telat ya? lain kali datang ke sekolahnya itu pagi - pagi. Untung nggak telat"

"iya pak" aku mengangguk dan berlalu pergi ke kelas.

Sesampainya di kelas, sudahku duga. Lembaran soal beserta lembar jawaban telah ada di atas meja. Aku segera duduk dan mengerjakan soal dengan penuh semangat berapi api.

...

Seminggu kemudian,

"Trililing...trililiing...trililiing..."

"Ya elah, siapa sih pagi – pagi begini nelpon ?"

Aku melihat layar kaca handponeku dan terpampang jelas sebuah nama yaitu Rayla,

"Halo, kenapa La ?"

"Eh.. Va, Lu udah liat pengumuman di website ?"

"Belum nih, nanti aja lah.."

"Yaelah elu mah, santai betul. Nama Lo nggak ada Va"

"HA !!.. ah elu mah, nggak usah bercanda deh, bikin syok tau"

"Ya udah kalo nggak percaya cek aja sendiri, yang tabah ya Va, Don't give up"

"Isss.. apaan sih"

Segeraku tutup telepon tersebut, perasaanku yang tadinya senang berubah menjadi kelabu. Jari tanganku mulai mengetik sesuatu di handpone dan mulai mencari namaku pada website itu.

"A..ha...ini Deva....Deva Putri... APA !! TIDAK LOLOS ?"

"HA ?"

Melihat pengumuman itu, membuatku menjadi sangat hancur. Bagaimana tidak ? Aku belajar mati – matian hingga larut malam, namun apa hasilnya ? Nol. Pengumuman itu membuat hatiku sangat sakit seperti tergores oleh pisau tajam. Aku selalu berpikir "mengapa ku tak seberuntung orang lain yang hanya bermain game saja ia bisa lolos, kenapa aku bodoh sekali, tak punya bakat apapun, kenapa ?"

Aku berusaha menghibur diri dengan berjalan – jalan di taman komplek. Titik demi titik air hujan jatuh di atas kepalaku, semakin lama semakin deras. Aku hanya terdiam dan merenung di tengah – tengah pengunjung taman yang berlarian menghindari hujan, dan...

"Bruukk..."

Seseorang tak sengaja menyenggolku, sehingga membuatku terjatuh dalam genangan air hujan. Tak kusangka genangan air tersebut membawaku ke dalam sebuah tempat yang sangat asing.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 03, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Percikan WaktuWhere stories live. Discover now