Disclaimer Masashi Kishimoto
Happy Reading
.
.
.Konoha, 03 Mei 20**
Hari ini adalah jadwal belanja bulanan Hinata, gadis yang dulunya merupakan seorang pewaris tahta Hyuuga kini telah menjadi bagian dari seorang Uzumaki empat puluh hari yang lalu.Mengenakan baju berlapis-lapis seperti biasanya tak ketinggalan jaket ungu kebesaran yang selalu nyaman dipakainya, melangkahkan kaki mungilnya yang berbalut pansus coklat, ia meninggalkan rumahnya. Penampilannya yang sederhana tetapi anggun didukung oleh wajah putih bersih yang bulat nan imut ini, membuat ia terlihat seperti gadis remaja yang belum menikah.
Keadaan pasar yang ramai seperti biasanya tidak membuat ia malas menjejakkan kakinya ketempat yang penuh dengan berbagai macam aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang disana. Dari dulu, kebiasaannya itu tak pernah berubah. Selalu rajin melakukan semuanya sendiri tanpa merepotkan orang lain. Ooh Tuhan... betapa beruntungnya Naruto memiliki istri sempurna seperti Hinata.
Ketika telah sampai dipasar, ia langsung melangkahkan kakinya ke toko sayur yang telah menjadi langganan belanjanya sejak dulu. Mengambil sayur wortel, kentang dan buncis serta sayuran lain dengan lincahnya tanpa sengaja matanya tertuju pada sayur kol dan selada, ntah apa yang ada dipikiran Hinata saat ini, yang jelas ia juga mengambil kedua sayur itu dan memasukkan nya ke keranjang belanja. Setelah dirasa cukup, ia pun segera menyerahkan keranjang belanjaannya untuk di hitung oleh sang penjual.
"Wahh ... seperti biasanya, Anda selalu terlihat fresh dan cantik ya, Uzumaki-sama," ujar sang penjual. Kontan saja wajah Hinata memerah mendengar ucapan sang penjual.
Semenjak ia menikah dengan Naruto, orang-orang sering memanggilnya dengan marga sang suami, tentu saja ia sedikit tidak terbiasa dengan hal itu, dan kenapa itu? Kenapa Orang-orang selalu mengatakan dirinya itu cantik. Padahal, Hinata tak merasa begitu. Aaaa ia jadi malu.
"Mouuu Nenek, jangan menggodaku begitu. Ini tidak lucu."
"Bwaahahaha, memang ini tidak lucu Hinata-sama. Tapi faktanya memang begitu."
"Sudahlah Nek, jangan menggoda putri yang cantik ini. Apa Nenek tidak lihat, wajahnya sudah memerah seperti itu," ujar Cucu dari Nenek penjual sayur tersebut.
"Jadi, berapa harga semua sayurnya, Kak Hanare?" tanya Hinata ingin cepat keluar dari toko sayur itu, ia tidak kuat jika harus di goda lagi.
"Hmmm, Hinata-chan ... Apakah sudah ada tanda-tanda kehamilan?" tanya Hanare jahil.
Blush
"Ha ... ha ... hamil." jawab Hinata terbata lalu kini tangannya memegang perut ratanya.
Hamil ... hamil ... hamil ... hamil anak Naruto maksudnya, uhh ... hanya membayangkannya saja sudah membuat pipi Hinata merona seketika.
Arrrgghhh ... sungguh, Hinata tak tahan lagi. Setelah ia membayar semua belanjaannya ia segera pamit dan keluar dari toko sayur itu. Ia benar-benar tak sanggup, ditambah lagi Kak Hanare menanyakan hal itu dengan suara yang sengaja dikeraskan, membuat semua orang yang berbelanja disana mendengarnya.
Setelah Hinata pergi dari toko itu, Hanare dan sang Nenek langsung tertawa terbahak-bahak melihat reaksi Hinata, begitu juga pembeli lain yang tertawa kecil melihat tingkah sang nyonya Uzumaki.
"Yaa ampun, Nek. Dia benar-benar polos. Beruntung sekali Naruto-sama mendapatkan gadis sepertinya."
*****
![](https://img.wattpad.com/cover/205183675-288-k154408.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Vegetable
FanfictionGara-gara sayur mentah, pernikahan Naruto dan Hinata yang baru mereka jalani selama satu bulan lebih, hampir berakhir. Disclaimer : Masashi kishimoto Pairing : Naruhina❤