Argggghhhhh.. Kepalaku terasa semakin pusing, seharusnya aku tak boleh menikmati surga dunia di saat besok aku masih ada rapat jam 7 pagi, langkah gontai ku menuju apartemen sambil mencoba mengingat sandi pintu, saat pintu terbuka aku langsung merebahkan badan di kasur tercinta, ini sangat nyaman, di saat mataku mulai terpejam tak ku sadari ada langkah kaki lain menuju ke arahku, aku sempat terkejut saat tiba" saja seorang lelaki merebahkan badannya di sebelahku seolah dia adalah sang pemilik kamar, tunggu dulu siapa dia? Bagaimana dia bisa masuk?
Ahrrggg bodohnya aku yang lupa menutup pintu kembali, tampaknya dia mabuk lebih berat dari ku, bagaimana ini... Aku terus menguncang badanya mencoba menyuruhnya untuk pergi, namun hanya gumaman tak jelas yg terdengar, ku coba mengumpulkan seluruh kesadaran ku beranjak ke kamar mandi membasuh muka hingga aku benar" sadar sepenuh nya, siapa pria gila ini, ku perhatikan baik" wajah nya sepertinya tidak asing tapi aku tak begitu ingat.
Aku memilih membiarkannya dan duduk di ruang tv sambil menenggak beberapa minuman soda, aku ingin mengusirnya segera namun aku tak punya tenaga untuk menyeretnya keluar, akan ku biarkan sampai besok dia di kasurku, toh dia juga tak macam",untuk berjaga" sebaiknya aku tak tidur alam ini, ku buka laptopku mengutak ngatik design rumah minimalis yang akan ku presentasikan besok pagi ke klien, tak terasa waktu menunjukkan pukul 03.45 badanku sedikit lelah karna tdi aku sudah berpesta habis" di club ku keluarkan semua kebahagiaan disana, karna dunia ini cukup berat aku butuh melepaskan stress ku di suatu tempat, club adalah tempat terbaik, tak ada satupun yg memngusik otakku disana, yg ada hanya dentuman music dan tarian di tengah banyak ny orang yang yang juga sedang melepas stress nya.
"Yeri........haruskahhh seperti ini, kenapa harus park yeonchul".lirihan suara isak tangis itu berasal dari nya pria asing yang sedang tertidur di kamar ku, aku mencoba mendekatinya ku lihat dia menangis dalam tidur nya, perasaan apa ini, aku ikut bersedih melihatnya seperti ini, tak berdaya bahkan tidur pun ia masih tersakiti.
"Wah kenapa pria tampan sepertimu menangis? Apa dunia juga tak adil padamu? ",ucapku lirih ,aku tau bagaimana rasanya sakit bahkan ku rasa aku lebih berpengalaman, tanpa ku sadari refleks Tangan ku terulur ke wajahnya menghapus butir air matanya.
"tak apa, tidur lah semua sakit ini akan hilang secara perlahan",masih dengan posisi tangan mengusap air matanya, fokus mataku berahli ke seluruh struktur wajahnya dari mulai matanya yang kecil hidungnya yang mancung, bibirnya tipis semerah cerry ,wah dia sangat tampan rupanya, tanpa sadari ku kecup pelan bibir merah cerry yg menggoda itu, saat bibir ku menyatu denganya sang pemilik membuka matanya perlahan......."Heyyy.. Apakah aku kenal dengan mu? " yoongi pov.
Bersambung ya gaesss. Makasih banyak yg udah mau membaca ceritaku. Jangan lupa vote and comment nya ya >_<
KAMU SEDANG MEMBACA
fuck the real life
Romance"Jika saja pintu itu terkunci, jika saja aku langsung mengusirnya, jika saja aku tak perduli dengan nya, mungkin kesempatan bahagia ku akan terlewat begitu saja " y/n pov "Kenapa wajah ku dingin, tangan siapa ini? Bibir siapa ini?" min yoongi pov