Stolen Hearts

prolog

Choi Beomgyu mempunyai satu prinsip. Dia percaya dengan apa yang matanya lihat, bukan apa yang telinganya dengar. Tapi setidaknya dia masih datang ke gereja dengan catatan; kalau tidak sibuk.

Choi Beomgyu adalah pria yang menyukai hal simpel, bisa dengan tegas mengatakan 'ya' atau 'tidak'. Membuat diri senyaman mungkin baginya adalah bagaimana cara untuk bahagia; menikmati hidup.

Choi Beomgyu juga bukan orang yang gemar berimajinasi, bukan tipe pemimpi ataupun sosok yang percaya hal aneh. Tapi sekali lagi, prinsipnya adalah percaya dengan apa yang ia lihat. Singkatnya, jika dia melihat hantu maka ia akan percaya mereka ada.

Hanya saja, dongeng bukanlah sesuatu yang selama ini membuatnya tertarik walau dia tahu beberapa kisah terkenal seperti snow white ataupun little mermaid. Kalau dia melihat peri, mungkin dia akan percaya. Tapi itu hal yang mendekati mustahil. Rasanya seperti––kau tahu kau bisa menguasai sesuatu jika mau belajar dengan niat kuat tapi di saat yang sama kau juga merasa itu tidak mungkin. Ah, itu bukan bidangku. Sesuatu seperti itu, hal yang kau yakini antara bisa dan tidak bisa, ada dan tidak ada.

Jadi ketika Beomgyu bertemu dengan––makhluk laut itu, dia tak benar-benar bisa percaya. Bukan, bukan hanya karena mereka sekedar mitos; bualan belaka yang dikisahkan dari mulut ke mulut bahkan ditulis dalam buku maupun diringkas dalam bingkai film. Beomgyu hanya tidak percaya, kenapa harus dirinya? Kenapa dia yang dipertemukan dengan sosok itu?

Siren itu nyata, ada, dan hidup. Yang mana tidak hanya di lautan terbentang. Namun nantinya juga bersemayam dalam hati Beomgyu.

Lucu sekali.

Dia memang tidak banyak mengenal dunia. Ada banyak misteri yang bahkan ilmuwan berotak cemerlang pun tak bisa buktikan kenyataannya. Tapi siren sama sekali bukan sesuatu yang Beomgyu bayangkan akan muncul di hadapannya.

Dan lagi––jatuh cinta?

[]

Notes;
Sebelumnya makasih banyak
buat @/PikaaChuu__ yang udah
izinin aku buat ngeremake
ceritanya. <3

Ini Beomtae ya.