dua, kaki tanpa alas.

2K 342 129
                                    

STOLEN HEARTSxeagull, 2O2O

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

STOLEN HEARTS
xeagull, 2O2O.

Beomgyu pikir festival musim panas tak akan dirayakan di tempat kecil seperti ini. Nyatanya dia justru kaget kala menyaksikan kerumunan melingkar di sisi pantai luas dengan iringan musik dan penari. Saat mendekat, dia tahu itu bagian dari persembahan. Mereka akan pergi ke kuil di atas bukit setelah ini. Mungkin tak ada salahnya menikmati.

Namun, yang salah adalah fakta di mana dirinya lupa kalau dia bukan orang biasa. Serta fakta di mana bukan hanya penduduk desa setempat saja yang berdiri di sana. Beomgyu bahkan dengan percaya dirinya melesak di sela orang-orang untuk maju melihat lebih jelas pertunjukannya sambil mengangkat kamera tinggi-tinggi agar tidak tergencet.

Dan ketika baru mendapat beberapa gambar, dia melihat dari lensa kamera bahwa beberapa orang di seberangnya tengah memperhatikan ia lekat-lekat sambil menyipitkan mata seolah hendak meyakinkan sesuatu. Kemudian membisik ke orang di sebelah dan mulai mengotak-atik ponsel.

Karena tak ada masker, Beomgyu dengan sigap menurunkan topi lalu mengalah berjalan mundur. Sampai merasa punggungnya tak lagi bersentuhan dengan orang-orang, barulah dia berbalik dan berjalan cepat pergi dari sana, masih dengan wajah menunduk.

Satu-dua kali ia menoleh ke belakang untuk memastikan adakah orang yang mengikuti atau tidak. Dan sayang kali itu membuatnya tak sadar menabrak tubuh seseorang yang juga sama tak fokusnya dengan jalanan. Beomgyu tersentak saat mendengar teriakan kecil yang mana membuatnya segera mundur beberapa langkah.

Sial, dia baru menginjak kaki seseorang. Tambahan, orang itu tak memakai alas apapun.

"Maaf." Beomgyu membungkuk minta maaf, tentu, tapi dia masih saja menyembunyikan wajah.

Tak mendapat respon apapun––Beomgyu kira setidaknya ia akan mendapat bentakan––membuat ia memberanikan diri mendongak untuk setidaknya melihat ekspresi sang korban. Satu hal yang langsung dilihatnya adalah kilau biru tak asing. Orang di ujung batu.

Beomgyu baru sadar mata lelaki itu sebenarnya cokelat madu tapi dia tak tahu kenapa sempat melihat titik cahaya biru. Seperti melihat satu bintang berkilau di langit lantas hilang dalam sekejap. Beomgyu yakin benar dia tidak berhalusinasi.

Satu langkah mundur lelaki itu membuat Beomgyu tersadar dari lamunan dan segera menatap lekat. Rambut lelaki itu terlihat mencolok dengan manik mata dan poni jatuh turun menutup dahi. Pakaiannya hanya kemeja tipis biru muda lengan panjang serta balutan celana pendek. Sekali lagi, orang itu tidak memakai alas kaki. Beomgyu hanya berkedip saat sosok di hadapannya kembali melangkah mundur dengan manik mata bergerak ke sembarang arah. Ketika tubuh pendeknya oleng akibat tak sengaja menabrak pejalan kaki, Beomgyu refleks berjalan maju dengan cepat sembari menjulurkan tangan kanan.

Yang mana dengan cepat orang itu melempar Beomgyu menggunakan sesuatu yang sejak tadi ia genggam––benda yang sama yang membuatnya tidak fokus sampai membuat kakiknya terinjak Beomgyu. Dia sempat menyeimbangkan tubuh olengnya setelah mata membeliak kaget lalu berbalik, meninggalkan Beomgyu yang membatu. Sampai tubuh laki-laki aneh itu menghilang, Beomgyu baru menarik tangannya dan menggaruk leher.

Stolen Hearts Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang