Entah mimpi seperti apa,dengan begitu nyatanya dia hadir disetiap malam,dengan tatapan yang penuh arti tersembunyi.
Saat malam semakin larut mimpi yang indah bermain-main didalam alam bawah sadar ini. Saat semua orang hanya menganggap mimpi,aku tidak. Mimpi akan menjadi kenyataan disuatu hari nanti,aku mempercayai itu walaupun mereka menganggap apa yang aku katakan hanyalah khayalan.
Bukan hanya sekali kita bertemu,bahkan bisa ku hitung berapa kali itu terjadi,saling bertatap mata dan tersenyum lalu pergi seolah-olah hilang.
Aku selalu bertanya pada diriku,apa aku halusinasi?atau aku benar-benar tidak waras?apa dia tau,aku benar-benar pernah melihat dia berada ditengah keramaian orang-orang dengan senyum yang terpatri di wajahnya dan menatapku.
Apa dia pernah merasakan diposisiku? Dimana aku yang hanya bisa mengaguminya dari kejauhan, aku hanya bisa menatapnya dari jauh, aku selalu mendoakannya secara diam diam. Aku tau rasa ini tidak salah, hanya saja aku yang tidak mengerti kenapa aku bisa menyukainya sebegitu dalam.
Aku yang hanya bisa diam disaat rasa cemburu yang menghantam hatiku, aku harusnya sadar, siapa aku? Aku hanya seorang gadis biasa yang menyukai pangeran dengan segala kelebihan sepertimu.
Disetiap malam aku selalu membayangkan bagaimana rasanya menjadi bagian penting dihidupmu, mungkin jika itu nyata aku merasakan senang yang luar biasa, membayangkanmu yang selalu membuatku tersenyum sepanjang waktu.
Aku tau aku terlalu mengharapkanmu yang sangat tidak mungkin bisa aku miliki, tapi aku selalu berdoa supaya tuhan mengijinkanku untuk disampingmu.
Aku lelah untuk berjuang sendiri
Tapi harapan yang begitu besar membuatku kembali menguatkan hati.
Apa kau tau? Aku lelah jika terus seperti ini.Tanpaku sadari air mata ini kembali mengalir deras jika mengingat betapa sakitnya mencintaimu dalam diam seperti ini.
Khairanihasan seorang gadis yang begitu mendambakan juniornya. Gadis yang biasa dipanggil caca yang begitu mengagumi adik kelasnya.
SMA PELITA HARAPAN tempat caca dan Elvan Aditya Putra, adik kelas yang disukai caca, elvan dan caca mengikuti ekstrakulikuler yang sama yaitu basket.Caca yang diam diam selalu memperhatikan apa yang dilakukan elvan, seperti sekarang mereka sedang bermain basket karena hari ini jadwalnya eskul basket setelah jam pulang sekolah. Caca yang sedang istirahat dibawah pohon rindang menatap ke arah lapangan memperhatikan elvan yang sedang memasukan bola ke ring basket.
"Diliatin aja ca" Ucap rizky yang tiba tiba duduk disamping caca
"Eh rizky" Jawab caca kaget
"Kenapa ca liatin elvannya fokus banget" Tanya rizky
"Gapapa ky cuma liatin cara dia masukin bola ke ring basket keren" Alibi caca
"Oh. Mau main lagi gak ca?" Tanya rizky mengajak caca untuk main basket lagi
"Nanti deh ky gue mau istirahat dulu" Jawab caca
"Oke deh. Gue duluan ya ca" Ucap rizky
"Iya ky" Timpal caca
Setelah rizky pergi dari tempat yang ia duduki tadi, caca bangkit dari duduknya untuk pergi membeli minum karena tenggorokannya terasa sangat kering.
Caca berfikir untuk membelikan minum untuk elvan tetapi dia malu untuk memberikannya, akhirnya caca hanya membeli minum untuknya saja.Sesudah membeli minum caca kembali kelapangan untuk bermain basket,elvan sebagai kapten basket yang baru, membimbing semua anggota basket untuk melakukan drible.
Sekarang giliran caca yang mendrible dan mencoba memasukkan basket ke ring, dengan bantuan elvan yang memegang bola dari arah belakang caca, yang menuntun caca memasukkan bola ke ring seperti berposisi berpelukan.Diposisi seperti itu membuat caca gugup,dan membuat caca baper. Setelah mereka berdua tersadar akhirnya mereka kembali ke posisi semula.
Setelah kejadian itu membuat caca semakin menyukai elvan, sikap elvan yang dingin dan tidak peduli dengan keadaan sekitar membuatnya tidak peduli dengan kejadian itu, berbeda dengan caca yang lebih sering memikirkannya sambil tersenyum, Membayangkan yang membuat hatinya berbunga bunga. Caca semakin berharap kalau suatu saat nanti elvan peka akan perasaan caca untuknya yang begitu besar.
Pagi hari seperti sekarang ini caca berjalan didepan koridor sekolah sambil memainkan handphonenya, tanpa caca sadari ia berjalan tanpa melihat kedepan dan menabrak elvan yang juga berjalan berlawanan arah dengan caca.
Bruk....
"Eh maaf gak sengaja gue gak liat" Ucap caca merasa bersalah"Iya gapapa kak, gue duluan ya" Jawab elvan dengan sedikit tersenyum
"Oh iya" Caca salah tingkah melihat elvan tersenyum kepadanya
Pertama kalinya caca melihat elvan tersenyum kepadanya, yang membuat caca salah tingkah.
"Ciee caca salting" Ucap amel teman caca yang entah datang dari mana
"Eh apa sih mel" Caca semakin bulshing
"Itu pipinya kenapa merah merah udah kaya kepiting rebus"Ucap amel menggoda caca
" Iss apa sih mel,udah ah" Timpal caca sambil meninggalkan amel
Caca berjalan menuju kelasnya karena sebentar lagi bel berbunyi sebelum guru killer memasuki kelasnya. Kegiatan belajar mengajar telah berjalan dengan lancar, sekarang sudah sore saatnya pulang kerumah dan mengistirahatkan badan dan otak yang lelah belajar seharian.
Dibalkon kamarnya caca memikirkan elvan sambil termenung, handphone caca berdering yang membuat caca sadar dari lamunannya. Notifikasi masuk dari instagram caca langsung membukanya ada direct messanger dari saudaranya yang satu kelas dengan elvan. Celsy saudara caca mengirimkan gambar tangkapan layar foto elvan dengan seorang cewek dari instagram elvan, dengan kata kata yang di tulis elvan yaitu Terima kasih telah menerimaku menjadi bagian dari hidupmu.
Dengan gaya foto elvan yang menggenggam tangan cewek itu dan posisi berhadapan. Caca yang melihat itu langsung menitikan air matanya, caca menangis. Caca sadar dia terlalu mengharapkan elvan, yang tidak mengharapkannya.Jangan terlalu mengharapkan sesuatu yang belum tentu mengharapkan kita kembali, kita boleh berusaha dan berdoa untuk sesuatu yang kita inginkan, tetapi kita harus tau kalau orang yang kita harapkan lebih mengharapkan orang lain.
dah selesai terimakasih ☺