Follow Me

823 70 22
                                    

Ada sebuah cerita kuno, yang menceritakan tentang pertemuan dua makhluk yang berbeda dunia, namun bersatu dalam ikatan yang bernama takdir.

Di sebuah kerajaan yang berada di dalam sebuah hutan terlarang, yang tidak pernah tersentuh akan kehadiran manusia. Kerajaan itu dihuni oleh mahkluk-mahkluk penunggu hutan, roh, binatang gaib dan beberapa mahkluk mitos lainnya. Hutan terlarang itu terkenal karena banyak nya manusia yang bunuh diri di sana, membuang bayi mereka, atau bahkan tersesat dan tidak pernah kembali. Bahkan saat siang hari hutan tersebut tetap terlihap gelap dan menyeramkan.

Di sisi lain hutan itu, ada sebuah desa kecil, masyarakat nya hidup dalam kesederhanaan dan penuh kegembiraan, walau pun mereka tahu jika mereka hidup di dekat hutan terlarang yang sering memakan korban manusia. Setiap setahun sekali akan ada perayaan syukuran di desa itu karena mendapatkan panen besar sehingga kehidupan masyarakat nya makmur dan sejahtera.
Seorang gadis dengan mata amethyst nya, berjalan dengan anggun menuju taman bunga kecil di samping perkebunan warga, dia tersenyum manis melihat betapa ramahnya masyarakat sekitar, mereka saling menyapa dan tersenyum lembut, bahkan kepada pengembara jauh mereka tetap bersikap ramah dan baik. Hal ini lah yang membuat Hinata merasa nyaman hidup di desa ini

Persiapan perayaan desa sudah hampir selesai, dan para pengembara mulai berdatangan di desa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Persiapan perayaan desa sudah hampir selesai, dan para pengembara mulai berdatangan di desa. Semua warga sibuk menyiapkan perayaan ini, para pengembara dan pedagang juga ikut membantu warga setempat, Hinata juga membantu dalam menyiapkan hidangan dalam perayaan ini, ketika Hinata membawa bahan-bahan makanan, dia tidak sengaja menabrak salah satu pengembara, Hinata segera meminta maaf karena keteledorannya, dan saat dia menatap pengembara itu, jantung Hinata berdetak lebih cepat, dan rasa sesak di dada nya membuat dia sulit bernafas, entah apa yang membuat nya merasa seperti ini, tapi dia merasa gugup dan malu dalam satu waktu, dia merasa terhipnotis oleh tatapan mata nya. Pengembara itu memiliki mata sebiru lautan dalam dengan sorot mata yang tajam tapi ada kehangatan di dalam mata nya.

Pria itu hanya tersenyum melihat Hinata meminta maaf, setelah Hinata meminta maaf dia langsung pergi meniggalkan pria itu, jika berada terlalu lama dekat dengan pria itu bisa-bisa jantung nya keluar dari tempat nya, itu pikir hinata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pria itu hanya tersenyum melihat Hinata meminta maaf, setelah Hinata meminta maaf dia langsung pergi meniggalkan pria itu, jika berada terlalu lama dekat dengan pria itu bisa-bisa jantung nya keluar dari tempat nya, itu pikir hinata.
"Ah, Hinta-chan, kau dari mana saja ? Dari tadi aku mencari mu" ucap seorang wanita paruh baya. Dia sedang memotong-motong beberapa sayuran dan bahan lainnya.
"Maaf, obaa-san aku tadi sedikit ada masalah di tengah jalan" kata hinata, sambil membantu pekerjaan wanita itu. Lalu mereka berdua bersama-sama dengan perempuan lainnya menyiapkan hidangan nanti malam.
Selain membantu persiapan Hinata juga akan tampil malam ini, dia sangat pandai bernyanyi dan menari. Hinata juga senang jika bisa menghibur para warga setelah lelah mempersiapkan semua ini dan kerja keras mereka selama merawat kebun.
Tidak butuh waktu lama, semua persiapan sudah selesai, para warga berkumpul dilapangan di tegah desa, Hinata yang sudah selesai bersiap keluar dari salah satu rumah warga dan bersiap untuk menari didepan semua orang, tidak luput dari pria itu, ternyata pria itu juga datang keperayaan ini.
"Obaa-san, siapa laki-laki dengan mata sebiru samudra itu ? Rasanya aku baru pertama kali melihatnya" tanya hinata sambil menunjuk ke arah pria itu. "ohh... dia, dia seorang pengembara sekaligus pedagang dari negeri sebelah, dia memang baru disini, mungkin baru sepuluh hari dia singgah di desa ini. Kalau tidak salah namanya Naruto" ucap wanita paruh bayah. Setelah mendengar penjelasannya, Hinata semakin penasaran dengan pria itu, dia merasa nyaman dekat dengan nya, tapi jantung nya tidak mau berhenti berdetak kencang, itu membuat diri nya merasa kacau.
Ketika sampai di tegah lapangan, semua warga bertepuk tangan, kepala desa maju kedepan, dia akan menyampaikan kata-kata sambutan
" Aku selaku kepala desa di sini, sangat mengucapkan terimakasih kepada semua warga, pengembara dan para pedagang dari negeri sebelah yang sudah membantu kami dalam perayaan ini. Tahun ini sepertinya kami-sama sedang memberkati desa kita, sehingga hasil panen kita sangat banyak dan bagus semuanya" kata sambutan dari kepala desa itu ditutup dengan tepuk tangan yang meriah dari warga nya, dan setelah itu alunan musik dimainkan hinata maju kedepan, dia menari menggukan kipas sangat angun bak seperti putri kerajaan aroma harum dari tubuh nya membuat suasana perayaan itu semakin indah, gelap nya malam dan dingin nya udara sudah tidak mereka hiraukan lagi, saat ini mereka semua terhipnotis oleh tarian hinata yang memabukan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 21, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Follow Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang