Dan nyatanya netra ini tak lagi ingkar
Senja itu menariknya,
Tersenyum kepadanya
Dan mengatakan bahwa esok kan baik saja
Bahwa aku dan kamu itu ada
Bukan khayalan belaka
Bukan legenda
Walau kerap raga ini menerka
Namun jiwa tak pernah berdusta
Di sudut kota, kala itu
Aku dan kamu termangu
Berkejaran dengan waktu
Kepada suara-suara yang merdu
Yang mengalun tanpa ragu
Kusampaikan rinduku yang lama menunggu
Kukecap manisnya cumbu rayu waktu
Yang entah kapan usai menggodaku
Kepadamu sang waktu
Kepadamu ujung penantianku
Kutorehkan ujung penaku
191106
15:27
YOU ARE READING
Goresan Tinta
Poetrykepada lembaran putih yang bersahabat yang sedia memberikan waktu dan tempat