Kini pelukan hangat bukan hanya sekedar mimpi,cinta abadi bukan sebuah khayalan semata.Mata itu,sebuah pancaran sinar indah yang memukau hati.Yang telah menemukan jalan pulang untuk cinta abadi.
Kinar telah menyelesaikan tulisannya.Andai kisahnya semanis cerita yang dia buat,akhir cinta yang begitu indah.Kinar juga mau menjadi seperti tokoh yang dia tulis sendiri.Perempuan beruntung yang mendapatkan pria manis yang humoris,penyayang dan menenangkan.Namun semua itu hanya harapan Kinar semata,tak akan ada pangeran berkuda yang akan datang menjemputnya.
Kinar segera mengirimkan tulisan terakhirnya untuk segera dibukukan.Kinar adalah seorang penulis hebat,banyak orang yang ingin sepertinya.Tulisannya dikagumi banyak orang,sering kali Kinar membagikan motivasi kebahagiaan pada para pembacanya,tanpa mereka tau bahwa Kinar menangis dibelakang itu semua.
Lamunan Kinar terpecah oleh suara dentingan handphonenya.Tumben sekali ada pesan masuk,biasanya tak jauh-jauh dari pihak penerbit atau operator yang setia menghubunginya tiap hari.Namun sepertinya itu bukan dari keduanya.
Selamat pagi
Bahagia kan pagi iniSiapa?
Kamu bakal ketemu aku secepatnya
Kinar hanya membaca pesan terakhir itu,kinar yakin itu hanya dari orang iseng yang acak nomor.
Kinar segera bersiap untuk pergi ke kampusnya.Saat dia menuju meja makan,lagi-lagi hanya sepi yang ia temui.Kinar mengabaikan makanan yang sudah tersaji apik dimeja makan.
.
.
.
.
---------------"Jangan pernah coba-coba buat dapetin pak Altar,paham lo,"ucap sisil yang cukup mengagetkan Kinar.
Namun seperti yang kalian tau Kinar sama sekali tidak merespon,dia lebih memilih melewati Sisil begitu saja tanpa membalas ucapannya.Dibelakang sana Sisil berdecak sebal,sisil sama sekali tidak tau bahwa yang diajak berdebat adalah seorang patung batu yang terlalu lama di kutub.
"Awas aja ya lo sampai gue tau lo deketin pak Altar lagi,abis lo"teriak Sisil emosi.
"Semerdeka lo aja,"jawab Kinar acuh.
Kinar lebih memilih masuk kelas menunggu dosen yang menjadi perdebatannya pagi ini,siapa lagi kalau bukan seorang Altara.
Dosen yang dinanti pun tiba,seperti biasa dengan senyuman yang kian tak pernah pudar.Materi mulai berjalan,jam berganti jam sampai akhirnya kelas hari ini telah selesai.
Tidak seperti hari biasanya,kali ini Kinar memilih keluar kelas terlebih dahulu.Saat melewati meja sisil lagi-lagi dia berulah.Menarik rambut Kinar yang panjang semampai hingga membuatnya terjatuh.
"Heh cewek ganjen urusan kita belum selesai ya,"ucap Sisil sambil berlalu pergi.
Kinar segera berlari keluar,kejadian tadi mengingatkan masa SMA-nya,dulu dia juga sering sekali dibully.Namun Kinar punya sahabat yang selalu setia disampingnya dan punya 'teman spesial' yang selalu melindunginya.
Kinar mengubah plan awalnya yang ingin segera ke tempat penerbitan bukunya malah beralih ke sebuah makam.
Kinar menatap nanar gundukan tanah yang tertutup rumput didepannya.Kinar mengusap batu nisan yang bertuliskan nama 'Putri Amira'.Dia adalah satu-satunya sahabat Kinar dulu,yang selalu senantiasa membela dan selalu berada disisi Kinar.Namun satu bulan setelah lulus SMA Amira mengalami kecelakaan,mobil yang ditumpanginya masuk kedalam jurang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Rindu
Teen FictionDia adalah gadis manis yang terlihat mistis,dia sungguh pendiam namun menghanyutkan.Dirinya bagaikan angin malam,menyejukkan namun menyeramkan.Senyumnya sungguh manis namun hanya orang beruntung yang bisa melihatnya.Dia hanya mau bercerita,itu saja...