O6. ο μεγαλύτερος αδερφός χάλια

2.9K 339 16
                                    

"Ayah sudah tau."

"Terus?"

Pertanyaan bodoh milik Minho memanggil pukulan keras di belakang kepalanya.

Sedikit mengaduh, Minho melirik takut pada sang adik yang tengah menatapnya dengan penuh kekesalan.

Manusia mana yang tidak kesal pertanyaannya dijawab dengan pertanyaan.

Di tambah dengan wajah datar dan nada bicara yang sungguh menyebalkan.

Ingin rasanya Jaemin mencekik kakak tampannya ini.

Padahal ia niat datang pagi-pagi seperti ini hanya untuk meminta belas kasihan.

Tapi yang ia dapatkan malah tingkah menyebalkan dari kakaknya.

"Jika aku di usir bagaimana??"

"Tidak bagaimana-bagaimana."

Lihat!! Menyebalkan sekali bukan??

Bibir Jaemin tertekuk kesal diiringi gerutu-an yang terus terujar membuat senyuman licik timbul dari wajah sang kakak.

"Jika kau ingin tinggal disini, ada satu pertanyaan yang harus kau jawab."

Jaemin berdecak kesal, ia sudah tau—

—bisakah kau berhenti menjadi gay?"

Minho ini paling pintar membuat api dalam diri Jaemin muncul.

'Menyebalkan sekali memang memiliki kakak dengan IQ tinggi:-('

Melihat Jaemin yang terdiam membuat Minho sedikit terkekeh "Kau tinggal disini mulai sekarang

besok akan ku suruh Jihoon untuk membawa pakaian dan barang-barang mu."

Jaemin berteriak dalam hati.

Niat hati membakar sang kakak hidup-hidup sepertinya hanya tinggal angan-angan.

"Tapi jika di pikir-pikir harusnya kau tak usah khawatir jika hanya ayah yang tau

dia juga pernah menyukai pantat pria bukan?"

Lagi-lagi Jaemin mencebik 'kan bibirnya kesal "Tapi itu sudah lama sekali."

"Setidaknya, dia pernah menjadi anggota kelompok mu."

Okey, tumben sekali ucapan kakaknya ini tidak terdengar menyebalkan.

"Ngomong-ngomong kemana perginya kekasih tampan mu?? Bisa-bisanya dia membuang pacar manisnya ini."

Baru di puji keluar lagi sifat menyebalkan-nya.

"Jika kau menyukai pembantu mu itu, aku yang akan pertama kali mentertawakan mu."

"Aku sudah punya tunangan."

"Seiring berjalannya waktu siapa yang tau??"

"Siapa yang tau jika kau akhirnya menyukai vagina, begitu??"

'Ya tuhan, kenapa dia kakak ku??'


[ < ꜱᴜᴄᴄᴜʙᴜꜱ > ]


Sudah satu minggu Jaemin tinggal bersama Minho dan Jisung. Selama satu minggu pula Jaemin terus bertingkah—jahil pada Jisung.

Sikap tidak peduli dan polos Jisung membuat Jaemin semakin semangat untuk bertingkah mengesalkan di hadapannya.

Entah itu menginjak lantai yang sudah Jisung pel atau terkadang membuat berantakan sampah yang sudah Jisung bersihkan.

Pernah sekali Minho bertanya kenapa Jaemin begitu senang menjahili Jisung.

Jaemin menjawab dengan senyum yang lebar 'Hanya sekedar ingin tau bagaimana wajah kesal si mata tupai'

Kakak dan adik yang sama-sama menyebalkan memang.

Jika biasanya pagi-pagi pasti dipenuhi dengan tawa menggelegar milik Jaemin kali ini benar-benar sepi seperti tak ada kehidupan.

Jaemin sudah setengah jam lalu pergi menuju kampus untuk mengejar mata kuliah pagi.

Sementara di rumah hanya ada Jisung yang tengah sibuk belajar memakai penyedot debu dan Minho yang anteng dalam kamarnya.

Hari ini tidak ada rapat penting jadi Minho lebih memilih berdiam diri di kamar sembari menonton film action favoritnya.

Tadi malam Jaemin juga berkata jika hari ini ia akan mengundang kekasihnya untuk ia kenalkan pada Minho.

Rasa penasaran Minho melambung tinggi.

Setampan apa sih Jeno Jeno itu sampai bisa membuat adiknya bertekuk lutut dibawah dominasinya.

Padahal Jaemin tergolong pria yang memiliki wajah cenderung tampan di banding imut.

Aneh memang.

[ < ꜱᴜᴄᴄᴜʙᴜꜱ > ]

Jisungnya gak muncul wkwk

Next
Jeno X (Han not Park)Jisung

Succubus ⁀➷MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang