Alasan Mengapa Kita Dipertemukan

289 32 12
                                    

Vania Keisya biasa dipanggil Vania. Dia adalah siswi kelas 11 IPS 2 di SMA Pelita. Dia merupakan anak dari keluarga sederhana. Dia merupakan siswi yang berprestasi. Seringkali ia mendapatkan banyak pujian dari para guru dan teman-teman disekolahnya. Meskipun begitu, ia tetap rendah hati dan tidak sombong. Selain berprestasi ia juga memiliki paras wajah yang sangat cantik.

Kevin Ardana Abiputera biasa dipanggil Kevin. Dia merupakan siswa baru pindahan dari Jakarta. Dia adalah anak dari seorang pengusaha terkenal di Jakarta. Meskipun begitu, ia tidak pernah sombong atas kekayaannya. Sama seperti Vania, ia juga merupakan siswa yang berpestasi, disekolah lamanya ia sering mendapatkan banyak penghargaan. Selain berprestasi dia juga memiliki wajah yang sangat tampan dan tubuh yang tinggi. Tak heran jika para wanita selalu mendekatinya.

***

Hari Senin adalah hari dimana semua murid melaksanakan kegiatan upacara bendera, begitupun di SMA Pelita.
Setelah beberapa menit melaksanakan upacara, akhirnya upacara pun selesai dan para siswa pun berbondong bondong masuk ke dalam kelas. Begitupula dengan Vania, ia sangat bersemangat untuk mengikuti pelajaran hari ini.

Didalam kelas terdengar suara bising keributan para murid.
Tak lama kemudian guru pun masuk kedalam kelas diikuti dengan seorang siswa baru.

"Assalamu'alaikum, selamat pagi semuanya"

"Waalaikumsallam, pagi bu"

"Nah hari ini kita kedatangan murid baru"

Kedatangan murid baru itu sangat mengejutkan para siswi didalam kelas.

"Wahhh ganteng bangettt" ucap salah satu siswi.

"Huhuuuuuuhuuu" semua orang pun menyoraki siswi itu.

"Harap tenang semuanya, nah sekarang silahkan perkenalkan diri kamu".

Murid baru itu pun mulai memperkenalkan diri didepan kelas.

"Nama gue Kevin Ardana Abiputera, kalian bisa panggil gue Kevin, gue harap kalian bisa nerima gue disini".

"Nah sekarang silahkan kamu duduk dikursi kosong sebelah Vania".

Sedari tadi Vania pun selalu memperhatikan Kevin sejak awal, namun ia memilih untuk diam.
Kevin pun duduk disamping Vania, karena tidak ada kursi kosong lagi yang tersedia selain kursi disebelah Vania.

"Gue Vania, salam kenal ya" ucap Vania sambil menjulurkan Tangannya.

"Gue Kevin" ucap Kevin sambil
membalas tangan Vania.

Bel pun berbunyi pertanda bahwa pelajaran akan segera dimulai.
Pada saat pelajaran dimulai, Vania lupa membawa alat tulisnya.

"Duh gimana ya lupa bawa pulpen lagi" ucapnya kebingungan
Kevin pun menyadari Vania sedang kebingungan.

"Lo kenapa Van?" tanya Kevin

"Eh gapapa ko"

Kevinpun melihat buku Vania, ia belum menulis sama sekali.

"Nih, pake pulpen gue aja dulu" ucap Kevin.

"Eh jangan, nanti lo nulis pake apa?" tanya Vania.

"Udah gapapa pake aja dulu lagipula gue juga lagi males nulis" ucap Kevin.

"Yaudah gue pake bentar ya" ucap Vania.

"Ya" ucap Kevin

Vania pun mengambil pulpen yang Kevin berikan, entah bagaimana Kevin bisa tau bahwa Vania membutuhkan pulpen untuk menulis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perasaan Yang TerpendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang