Suasana di koridor kelas dua belas nampak terlihat ramai akan siswa dan siswi yang menyaksikan seorang gadis berambut panjang, dan bernetra cokelat madu tengah menghalau salah satu seorang siswa dari kelas dua belas yang terkenal cuek dan sedikit tertutup.
"Gue itu enggak akan suka sama lo!"
"Ingat! Kodrat cewek itu dikejar bukan mengejar."
"Dengan cara lo ngejar gue begini, yang ada gue makin risih! Paham lo?!"
Ucapan sadis itu lolos begitu saja dari mulut seorang cowok bermata elang tajam. Gadis yang berada di depannya hanya bisa memandangi cowok itu dengan sendu dan tersenyum tipis.Tak menyangka jika situasinya menjadi ramai oleh beberapa siswa yang menyaksikan mereka berdua. Dia jadi mulai malu sekarang.
"Kak Bian masih suka sama Kak Fiola?" tanya gadis itu hati-hati.
Sabian Aksarion, namanya. Cowok tinggi, berkulit kuning langsat dan juga tampan kini menjadi pusat perhatian di depan kelasnya sendiri. Sabian benar-benar tidak habis pikir dengan adik kelasnya yang satu ini. Sejak dirinya putus dari Fiola, sudah beberapa kali ini adik-adik kelasnya menyatakan cinta untuknya. Dan, yang begitu gencar mengejar dirinya adalah seorang gadis yang saat ini berdiri di depannya, bernama Natasya.
"Lo nggak ada hak untuk nanya itu," jawab Sabian ketus.
"Kalau gitu aku boleh dong aku suka sama kakak."
Sabian mendesah frustasi. "Berapa kali sih gue bilang sama lo, kalau lo enggak boleh suka sama gue."
"Tahu malu dikit kali jadi cewek. Urat rasa malu lo udah putus apa?"
"Lo itu orangnya gampang banget baper ya?"
"Emang kenapa? Bukannya rasa suka terhadap seseorang itu enggak bisa dilarang kan?"
"Emangnya ada larangannya kalau kita menyukai seseorang? Tercantum dalam undang-undang hukum kah?"
Sabian mendengkus kasar, merasa bodo amat dengan ucapan Natasya. Jadi daripada semakin membuatnya risih langsung menghindar dan masuk ke dalam kelas karena sedari tadi dia risih mendapatkan perhatian dari para siswa yang lainnya.
Natasya yang merasa diacuhkan oleh Sabian melongo begitu saja. Lalu mendesis pelan. "Kak Bian! Sampai kapanpun aku akan berjuang untuk Kak Bian!"
"Ingat itu, Kak Sabian!"
Dan seperti ucapan Natasya tersaksi jelas di semesta, gadis itu sudah bertekad penuh untuk menaklukkan hati Sabian, bagaimanapun caranya.
Jadi, sampai mana perjuangan Natasya?
__________________________
__________________________
Warning:
1. Follow wattpadku biar pas kalian baca enggak ada bab yang hilang atau bahkan bab yang terpotong-potong adegannya [Karena beberapa readers ada yang kayak gini].
2. Usahakan tinggalkan vote + komentar biar makin afdhol. Dan sebagai tanda apresiasi kalian.
3. Kalau kalian suka cerita ini, aku mengucapkan terima kasih. Buat yang enggak suka, mohon maaf mungkin selera kita beda. Jadi lebih baik tinggalkan aja cerita ini. Aku no ribet-ribet club😊
4. Baca dulu sampai akhir biar tahu ceritanya kayak gimana dan jangan asal menyimpulkan sesuatu. Please, jadilah pembaca yang bijak❤
•HAPPY READING!!! •
Ini Sabian Aksarion..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Visual dari Sabian sendiri sudah memberikan izin untuk memakai fotonya sebagai cast cerita ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.