HANGAT

1 0 0
                                    

''Jika kau melupakanku, itu tidak menjadi masalah bagiku. Saat kau tetap di sisiku, Menjagamu adalah

bagian dari tugasku.''

Di bawah pohon, di suatu taman.

Seorang gadis manis tengah menangis tersedu.

''Kamu kenapa?'' Tanya seorang anak lelaki berwajah putih bersih yang terlihat berjongkok.

Gadis kecil itu menoleh ke arah suara itu.

Sambil terisak gadis itu memberikan sebuah boneka kecil berbentuk seorang laki-laki berseragam kantoran.

Lelaki itu melihat boneka mini yang gadis itu tunjukkan padanya.

''Bagus'' Puji anak lelaki itu.

Gadis itu tiba-tiba mengusap air matanya dan tersenyum tipis.

sambil memainkan jarinya gadis itu berkata ''Kamu adalah orang kedua setelah mamaku yang memuji hasil karyaku.'' Ucap gadis itu tulus.

Anak lelaki itu pun tersenyum manis.

''Kamu kenapa menangis sendirian malam-malam begini?'' Tanya anak lelaki itu.

Gadis kecil itu terdiam untuk beberapa saat. Lalu akhirnya mulai sedikit terisak.

''Boneka itu kubuat saat pelajaran kesenian. Ini kubuat khusus untuk papaku.

Aku membuatnya dengan susah payah. Aku ingin memberikan boneka ini saat ulang tahun papaku.''

ucap gadis itu terisak.

''Mengapa kau tidak memberikannya saja sekarang?'' Tanya anak lelaki itu heran.

Gadis itu pun mengelap air matanya.

''Hari ini hari ulang tahun papaku. Aku memberikan boneka ini sebagai hadiah untuk papaku.

Tapi papaku malah membuangnya dan membentakku.'' Ucap gadis itu langsung mengucurkan kembali air matanya.

NAYA PUTRI HAZELL.

Naya berada di suatu tempat di mana ia selalu menangis karena ulah papanya.

Di bawah pohon di suatu taman.

Naya menjatuhkan tubuhnya yang seperti tidak bernyawa.

Naya melipat kedua kakinya dan menumpukan kepalanya di atas tangan yang ia lipat.

Naya menangis tersedu.

''Banjir'' Ucap seseorang membuat Naya menengadahkan kepalanya.

''Lo?!'' Ucap Naya dengan suara parau.

''Bengkak matanya'' Ucap cowok itu lagi.

''Kenapa Lo di sini?'' Tanya Naya, mengabaikan matanya yang kini membengkak.

''Mau cari angin.'' Ujar cowok itu.

''Mending Lo pergi sekarang. Gue mau sendiri.'' Ucap Naya dengan suaranya yang parau.

Gio. Lelaki itu adalah Gio.

Gio mengernyitkan kening. ''Enggak mau. Gue enggak mau terjadi apa-apa sama Lo.'' Ucap Gio kalem.

Naya tersentak mendengar jawaban Gio. ''Kenapa Lo peduli sama Gue? bokap Gue bahkan enggak peduli sama Gue!'' Ucap Naya meneteskan air matanya lagi.

Gio memandang iba gadis cantik di hadapannya kini. ''Gue cuman takut, Lo bunuh diri kalo Gue tinggal.'' Ucap Gio santai.

Mendengar tuturan Gio, Naya lantas mencubit laki-laki yang kini menemaninya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOCKED HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang